Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

Μέγεθος: px
Εμφάνιση ξεκινά από τη σελίδα:

Download "Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul"

Transcript

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul Asumsi: a. Pengaplikasian POG pada budidaya tebu lahan kering dengan sistem tanam Double Row b. Luas lahan = 1 ha = m 2 c. Jarak baris tanam = 1.8 m d. Lebar pengaplikasian POG = 20 cm = 0.2 m e. Kedalaman pengaplikasian POG = 15 cm = 0.15 m f. Densitas tanah = 1 g/cc = 1 ton/m 3 g. Densitas POG = 0.5 g/cc = 0.5 ton/m 3 Jumlah baris tanam = = baris 56 baris. Total panjang baris tanam = 56 baris x 100 m/baris = 5600 m Volume total tanah pengaplikasian POG = 5600 m x 0.2 m x 0.15 m = 168 m 3 Bobot total tanah pengaplikasian POG = 168 m 3 x 1 ton/m 3 = 168 ton = kg Dosis pengaplikasian POG : a. Dosis POG 0% Bobot Tanah = 0.0 ton/ha POG = 0.0 kg/m 2 b. Dosis POG 5% Bobot Tanah = 8.4 ton/ha POG = 1.5 kg/m 2 c. Dosis POG 10% Bobot Tanah = 16.8 ton/ha POG = 3.0 kg/m 2 d. Dosis POG 15% Bobot Tanah = 25.2 ton/ha POG = 4.5 kg/m 2 e. Dosis POG 20% Bobot Tanah = 33.6 ton/ha POG = 6.0 kg/m 2 f. Dosis POG 25% Bobot Tanah = 42.0 ton/ha POG = 7.5 kg/m 2 g. Dosis POG 30% Bobot Tanah = 50.4 ton/ha POG = 9.0 kg/m 2 35

3 Lampiran 2. Prosedur Penentuan Batas Cair dan Batas Plastis h. Prosedur Penentuan Batas Cair: 1) Contoh tanah lolos ayakan ϕ 0.42 mm sebanyak 100 gram diletakkan di permukaan gelas/kaca es. 2) Contoh tanah dibuat pasta dengan penambahan air, lalu tutup selama 30 menit dengan kain basah. 3) Pasta tanah dimasukkan ke mangkuk Casagrande setebal 1 cm, lalu dibuat alur. 4) Arah pembuatan alur vertikal sedemikian sehingga tanah tidak rusak atau tergeser. 5) Pasangkan mangkuk ke alat Casagranda. 6) Jarak penjatuhan mangkuk 1 cm. 7) Alat diputar dengan kecepatan 2 putaran/detik. 8) Diketuk hingga kedua sisi bertemu sepanjang 1.5 cm. 9) Hitung banyaknya ketukan, ukur kadar air di sekitar tempat pertemuan tersebut. 10) Batas cair hasil percobaan terhadap contoh tanah adalah kadar air tanah pada 25 ketukan tanah bertemu. Caranya bisa ditempuh dengan interpolasi 3 kali dibawah 25 ketukan dan 3 kali di atas 25 ketukan pada batas ketukan antara 10 sampai 50 ketukan. i. Prosedur Penentuan Batas Plastis: 1) Contoh tanah lolos ayakan ϕ 0.42 mm sebanyak 100 gram diletakkan di permukaan gelas/kaca es. 2) Contoh tanah dibuat pasta dengan penambahan air, lalu tutup selama 30 menit dengan kain basah. 3) Contoh tanah dibuat silinder sebesar ϕ 3 mm dengan tangan. 4) Apabila gulungan contoh tanah retak sebelum mencapai ϕ 3 mm maka tanah terlalu kering, harus diulangi. 5) Apabila gulungan contoh tanah belum retak setelah mencapai ϕ < 3 mm maka tanah terlalu basah, harus diulangi. 6) Batas plastis tercapai apabila gulungan contoh tanah retak saat contoh tanah tepat mencapai ϕ 3 mm. 7) Tanah ϕ 3 mm retak dikumpulkan ke dalam wadah sebanyak 6 gram, kemudian diukur kadar airnya, Langkah ini dilakukan 2 kali ulangan. 8) Selisih perbedaan kadar air kedua ulangan tersebut tidak boleh lebih dari 2%. 9) Batas plastis hasil percobaan terhadap contoh tanah adalah rata-rata nilai kadar air kedua ulangan tersebut. 36

4 Lampiran 3. Prosedur Uji Pemadatan Tanah (Uji Proctor) Prosedur uji pemadatan tanah menggunakan metode Standard Proctor adalah: a. 3 kg contoh tanah lolos ayakan ϕ 4.76 mm dimasukkan ke dalam wadah. b. Tanah dipadatkan dengan membuat 3 lapisan, masing-masing lapisan diberikan tekanan dengan reamer sebanyak 25 kali ketukan. c. Bagian tepi atas tanah dipotong. d. Ukur Bulk Density tanah dengan cara: 1) Timbang berat mold + base plate (m 1 ) 2) Timbang berat mold + base plate + tanah padat (m 2 ) 3) Hitung kadar air contoh tanah (w) 4) Hitung densitas basah (ρ t ) 5) Hitung densitas kering (ρ d ) 6) Hitung densitas jenuh tanah (ρ s ) dengan menggunakan persamaan: ρ s = ρ w ( 1 GS + w 100 ) dimana : ρ w = densitas air ( 1 g/cm 3 ) GS = specific gravity ( 2.7 ) w = kadar air contoh tanah (%) e. Kadar air tanah diubah dengan cara: 1) Tanah dikeluarkan dengan alat extruder 2) Tanah dihancurkan kembali 3) Ditambahkan air f. Tanah dipadatkan kembali, diulang terus hingga densitasnya turun (± 5 kali ulangan). 37

5 Lampiran 4. Prosedur Uji Kekuatan Geser Tanah Langsung (Direct Shear Test) Prosedur uji kekuatan geser tanah menggunakan metode Uji Kekuatan Geser Langsung (Direct Shear Test) adalah: a) Buat contoh tanah dengan menggunakan Trimmer. b) Ukur berat, dimensi dan kadar air contoh tanah. c) Letakkan / masukkan contoh tanah ke dalam kotak geser. d) Pasang kotak geser ke peralatan geser. e) Set pengukur beban (R) dengan deformasi (δ) = 0. f) Beri beban normal (σ). g) Pemberian beban normal minimal ada tiga macam, yaitu 0.5 kgf/cm 2, 1.0 kgf/cm 2, dan 1.5 kgf/cm 2, supaya dapat dibuat kurva garis lurus dalam kurva τ terhadap σ. h) Beri beban geser dengan laju pembebanan 1% / menit. i) Catat beban (R) pada setiap deformasi (δ) sebesar 20 skala, dengan nilai k = kgf/skalar. j) Hitung kekuatan geser (τ) dengan rumus : τ = R.k A = R.k 1/4 пd 2 k) Dari ketiga kurva hubungan τ terhadap σ diperoleh τ max pada tiap kurva. Buat kurva hubungan τ max terhadap σ, sehingga diperoleh suatu garis lurus, dan didapatkan nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam (Φ). 38

6 Lampiran 5. Data Kadar Air dan Densitas Lapangan Tanah Titik Kedalaman Bobot Ring + Tanah Basah Data kadar air dan densitas lapangan tanah Desa Cibatok 2 Bobot Ring + Tanah Kering Bobot Ring Bobot Tanah Basah Bobot Tanah Kering Volume Ring Kadar Air (bb) Kadar Air (bk) Densitas basah (cm) (cm 3 ) (%) (g/cm 3 ) Densitas kering

7 Lampiran 6. Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair a. Contoh Tanah K1 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K1 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K1 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

8 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair b. Contoh Tanah K2 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K2 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K2 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

9 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair c. Contoh Tanah K3 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K3 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) y = x R² = log jumlah ketukan Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K3 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

10 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair d. Contoh Tanah K4 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K4 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K4 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

11 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair e. Contoh Tanah K5 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K5 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K5 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

12 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair f. Contoh Tanah K6 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K6 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K6 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

13 Lampiran 6 (lanjutan). Data Penentuan Batas Plastis dan Batas Cair g. Contoh Tanah K7 No. Mc Tabel penentuan kadar air batas cair contoh tanah K7 Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Jumlah Ketukan Log Jumlah Ketukan Kadar Air Batas Cair Kadar Air (%) Kurva penentuan kadar air pada ketukan ke-25 y = x R² = log jumlah ketukan Tabel penentuan kadar air batas plastis contoh tanah K7 No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air (%) Kadar Air Batas Plastis

14 Lampiran 7. Data Hasil Uji Pemadatan Tanah a. Contoh Tanah K1 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K1 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K1 Hasil Pengukuran I II III IV V VI Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

15 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah b. Contoh Tanah K2 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K2 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K2 Hasil Pengukuran I II III IV V VI Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

16 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah c. Contoh Tanah K3 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K3 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K3 Hasil Pengukuran I II III IV V VI Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

17 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah d. Contoh Tanah K4 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K4 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K4 Hasil Pengukuran I II III IV V Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

18 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah e. Contoh Tanah K5 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K5 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K5 Hasil Pengukuran I II III IV V VI Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

19 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah f. Contoh Tanah K6 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K6 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K6 Hasil Pengukuran I II III IV V Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate m 2 g + tanah) Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh ρ t g/cc tanah Densitas kering contoh ρ d g/cc tanah Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

20 Lampiran 7 (lanjutan). Data Hasil Uji Pemadatan Tanah g. Contoh Tanah K7 Data kadar air uji pemadatan contoh tanah K7 Penambahan Air No. Mc Mb Ma Tanah Kering Kadar Air Kadar Air Rata-rata (cc) (%) (%) Parameter Simbol Satuan Data hasil uji pemadatan contoh tanah K7 Hasil Pengukuran I II III IV V Bobot (mold + base plate) m 1 g Bobot (mold + base plate + tanah) m 2 g Volume contoh tanah V cc Kadar air tanah w % Densitas air ρ w g/cc Specific Gravity Tanah GS Densitas basah contoh tanah ρ t g/cc Densitas kering contoh tanah ρ d g/cc Densitas jenuh tanah ρ s g/cc

21 Lampiran 8. Kurva Karakteristik Pemadatan Densitas Tanah ( g/cc) y = -9E-05x x x R² = Densitas Kering Densitas Jenuh Kadar Air Tanah ( % ) Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K1 Densitas Tanah (g/cc) Densitas Kering Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K2 y = -7E-05x x x R² = Kadar Air Tanah (%) Densitas Jenuh 54

22 Lampiran 8 (lanjutan). Kurva Karakteristik Pemadatan Densitas Tanah ( g/cc ) Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K3 y = -7E-05x x x R² = Kadar Air Tanah ( % ) Densitas Kering Densitas Jenuh y = -8E-05x x x R² = Densitas Tanah (g/cc) Kadar Air Tanah (%) Densitas Kering Densitas Jenuh Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K4 55

23 Lampiran 8 (lanjutan). Kurva Karakteristik Pemadatan y = -8E-06x x x R² = Densitas Tanah (%) Densitas Kering Kadar Air Tanah (%) Densitas Jenuh Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K y = x x x R² = Densitas Tanah (g/cc) Densitas Kering Densitas Jenuh Kadar Air Tanah (%) Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K6 56

24 Lampiran 8 (lanjutan). Kurva Karakteristik Pemadatan y = -9E-05x x x R² = Densitas Tanah (g/cc) Kadar Air Tanah (%) Densitas Kering Densitas Jenuh Kurva karakteristik pemadatan contoh tanah K7 57

25 Lampiran 9. Data Pengukuran Kekuatan Geser Langsung Tanah No. Deformasi (1x10-2 ) 1 0 R Contoh data hasil pengukuran kekuatan geser langsung Pengujian II σ 0.5 σ 1 σ 1.5 R.k R.k/A R.k R.k/A R.k (kg) (kg/cm 2 R ) (kg) (kg/cm 2 R ) (kg) R.k/A (kg/cm 2 )

26 Lampiran 10. Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah a. Contoh Tanah K1 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K1 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 0.495x R² = y = 0.552x R² = y = 0.763x R² = y = 0.407x R² = y = 0.215x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) (KA 24,14 %) (KA 28,80 %) (KA 31,35 %) (KA 35,31 %) (KA 40,28 %) Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 59

27 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah b. Contoh Tanah K2 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K2 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 1.165x R² = y = 1.175x R² = y = 0.464x R² = y = 0.523x R² = y = 0.594x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) KA 20.96% KA 24.36% KA 27.79% KA 32.51% KA 40.36% Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 60

28 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah c. Contoh Tanah K3 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K3 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser ( kg/cm 2 ) y = 0.731x R² = y = 1.205x R² = y = 0.495x R² = y = 0.603x R² = y = 0.354x R² = Tegangan Normal ( kg/cm 2 ) (KA 23,95 %) (KA 27,90 %) (KA 30,06 %) (KA 34,06 %) (KA 41,67 %) Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 61

29 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah d. Contoh Tanah K4 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K4 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 1.384x R² = y = 1.097x R² = y = 0.588x R² = y = 0.438x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) KA % KA % KA % KA % Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 62

30 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah e. Contoh Tanah K5 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K5 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 0.676x R² = y = 0.691x R² = y = 0.388x R² = y = 0.285x R² = y = 0.177x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) KA 31.58% KA 37.87% KA 41.55% KA 44.56% KA 49.96% Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 63

31 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah f. Contoh Tanah K6 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K6 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 1.076x R² = 1 y = 0.737x R² = y = 0.718x R² = y = 0.499x R² = y = 0.261x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) KA 25.41% KA 31.55% KA KA 39.93% KA 43.97% Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 64

32 Lampiran 10 (lanjutan). Data Hasil Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah g. Contoh Tanah K7 Pengujian Hasil pengujian kekuatan geser contoh tanah K7 Kadar Air Kekuatan Geser Sudut Geser Dalam Kohesi σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (%) (kg/cm 2 ) (kg/cm 2 ) ( o ) I II III IV V Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) y = 1.123x R² = y = 0.857x R² = y = 0.544x R² = y = 0.333x R² = y = 0.16x R² = Tegangan Normal (kg/cm 2 ) KA 31.54% KA 37.40% KA 41.07% KA 44.49% KA 49.97% Kurva hubungan tegangan normal terhadap kekuatan geser tanah Kohesi Tanah (kg/cm 2 ) Kadar Air Tanah (%) Diagram hubungan kadar air terhadap kohesi tanah 65

33 Lampiran 11. Hubungan Antara Densitas dengan Kekuatan Geser Tanah Contoh Tanah Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser tanah Dosis POG K1 0 K2 5 K3 10 K4 15 K5 20 K6 25 Densitas Kekuatan Geser (kg/cm2) Densitas Maksimum (% Bobot) (g/cc) σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (g/cc)

34 Lampiran 11 (lanjutan). Hubungan Antara Densitas dengan Kekuatan Geser Tanah Contoh Tanah Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser tanah Dosis POG K7 30 Densitas Kekuatan Geser (kg/cm2) Densitas Maksimum (% Bobot) (g/cc) σ 0.5 σ 1 σ 1.5 (g/cc) Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K1 Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K2 67

35 Lampiran 11 (lanjutan). Hubungan Antara Densitas dengan Kekuatan Geser Tanah Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K3 Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K4 Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K5 68

36 Lampiran 11 (lanjutan). Hubungan Antara Densitas dengan Kekuatan Geser Tanah Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K6 Kekuatan Geser (kg/cm 2 ) σ0.5 σ1 σ1.5 Densitas (g/cc) Hubungan antara densitas dengan kekuatan geser contoh tanah K7 69

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN...... ii LEMBAR PERSETUJUAN...... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Διαβάστε περισσότερα

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Perhitungan Manual Statistik T 2 -Hotelling pada Garut Jantan dan Ekor Tipis Jantan Hipotesis: H 0 : U 1 = U 2 H 1 : U 1 U 2 Rumus T 2 -Hotelling: artinya vektor nilai rata-rata

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data analisis awal tanah Jenis Analisis Satuan Nilai Kriteria ph H 2 O - 4,56 Masam C-Organik % 1,75 Rendah N-Total % 0,22 Sedang C/N Ratio - 7,95 Rendah P-tersedia (ppm) ppm

Διαβάστε περισσότερα

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 55 Lampiran 1. (lanjutan) 56 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pinang (Areca catechu L.) (a) Keterangan: a. Pohon pinang b. Pelepah pinang (b) 57 Lampiran 3. Gambar tumbuhan

Διαβάστε περισσότερα

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya.

Διαβάστε περισσότερα

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii DEDIKASI iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xvii

Διαβάστε περισσότερα

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Dasar Perencanaan 4.1.1. Gambaran Umum Gambar 4.1. Tampak Atas Rencana Tangga Gambar 4.. Detail Rencana Tangga 8 9 4.1.. Identifikasi Data dari perencanaan tangga yakni :

Διαβάστε περισσότερα

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan

Διαβάστε περισσότερα

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.

Διαβάστε περισσότερα

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.

Διαβάστε περισσότερα

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA BAB 3 PERENCANAAN TANGGA 3.1. Uraian Umum Semakin sedikit tersedianya luas lahan yang digunakan untuk membangun suatu bangunan menjadikan perencana lebih inovatif dalam perencanaan, maka pembangunan tidak

Διαβάστε περισσότερα

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 53 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pinang, biji pinang, sabut buah pinang dan simplisia sabut buah pinang (Areca catechu L.) Gambar pohon pinang Gambar biji pinang Gambar

Διαβάστε περισσότερα

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Balas Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Struktur Balas Lapisan balas terletak diatas tanah dasar Fungsi Balas Mendistribusikan beban dari bantalan ke tanah dasar Menahan bantalan (rel) dari pergeseran transversal/lateral

Διαβάστε περισσότερα

Sebaran Peluang Gabungan

Sebaran Peluang Gabungan Sebaran Peluang Gabungan Peubah acak dan sebaran peluangnya terbatas pada ruang sampel berdimensi satu. Dengan kata lain, hasil percobaan berasal dari peubah acak yan tunggal. Tetapi, pada banyak keadaan,

Διαβάστε περισσότερα

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

2 m. Air. 5 m. Rajah S1 FAKULI KEJURUERAAN AL 1. Jika pintu A adalah segi empat tepat dan berukuran 2 m lebar (normal terhadap kertas), tentukan nilai daya hidrostatik yang bertindak pada pusat tekanan jika pintu ini tenggelam

Διαβάστε περισσότερα

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

Transformasi Koordinat 3 Dimensi Transformasi Koordinat 3 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat Tiga Dimensi (3D) Digunakan untuk mendeskripsikan

Διαβάστε περισσότερα

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG Annisaa Dwiretnani NRP: 0721001 Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK Dalam beberapa situasi, stabilisasi

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I

Διαβάστε περισσότερα

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari PERSAMAAN KUADRAT 0. EBT-SMP-00-8 Pada pola bilangan segi tiga Pascal, jumlah bilangan pada garis ke- a. 8 b. 6 c. d. 6 0. EBT-SMP-0-6 (a + b) = a + pa b + qa b + ra b + sab + b Nilai p q = 0 6 70 0. MA-77-

Διαβάστε περισσότερα

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat Kalkulus 1 Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam sistem koordinat, yaitu:

Διαβάστε περισσότερα

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm. LAMPIRAN 467 Daftar notasi E c = modulus elastisitas beton, MPa. Es = modulus elastisitas baja tulangan non-prategang, MPa. f c = kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari, MPa. h = tinggi total

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii Persembahan iv Abstrak v Abstact vi Kata Pengantar vii Daftar Isi viii Daftar Tabel xi Daftar Gambar xii Daftar Lampiran xiii Notasi dan Singkatan

Διαβάστε περισσότερα

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat: SOALAN 1 Cakera dengan garis pusat d berputar pada halaju sudut ω di dalam bekas mengandungi minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai kelikatan µ. Anggap bahawa susuk halaju

Διαβάστε περισσότερα

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Winda Tri Wahyuningtyas Gati Annisa Hayu Plate Girder Plate girder adalah balok besar yang dibuat dari susunan yang disatukan

Διαβάστε περισσότερα

Kalkulus Multivariabel I

Kalkulus Multivariabel I Fungsi Dua Peubah atau Lebih dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 dengan Dua Peubah Real dengan Dua Peubah Real Pada fungsi satu peubah f : D R R D adalah daerah asal (domain) suatu fungsi

Διαβάστε περισσότερα

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka

Διαβάστε περισσότερα

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar untuk Fakultas Pertanian Uhaisnaini.com Contents 1 Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam

Διαβάστε περισσότερα

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan TKS 6112 Keandalan Struktur TEORI PELUANG* * www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Sebuah bangunan dirancang melalui serangkaian perhitungan yang cermat terhadap beban-beban rencana dan bangunan tersebut

Διαβάστε περισσότερα

Matematika

Matematika Sistem Bilangan Real D3 Analis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa D3 Analis Kimia angkatan

Διαβάστε περισσότερα

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri Sakdiah Basiron TEKIMETRI PENGENALAN TAKIMETRI ADALAH SATU KAEDAH PENGUKURAN JARAK SECARA TIDAK LANGSUNG BAGI MENGHASILKAN JARAK UFUK DAN JARAK TEGAK KEGUNAAN

Διαβάστε περισσότερα

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Bilangan Riil Definisi Bilangan Riil Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol dinamakan bilangan

Διαβάστε περισσότερα

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR digilib.uns.ac.id 7 BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Skema dan Prinsip Kerja Alat Gambar 3.1. Meja kerja portabel. Prinsip kerja dari meja kerja portabel ini adalah meja kerja yang mempunyai massa yang

Διαβάστε περισσότερα

Bab 1 Mekanik Struktur

Bab 1 Mekanik Struktur Bab 1 Mekanik Struktur P E N S Y A R A H : D R. Y E E M E I H E O N G M O H D. N O R H A F I D Z B I N M O H D. J I M A S ( D B 1 4 0 0 1 1 ) R E X Y N I R O AK P E T E R ( D B 1 4 0 2 5 9 ) J O H A N

Διαβάστε περισσότερα

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA Makmal Mekanik Pepejal KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA 1.0 PENGENALAN Dalam rekabentuk sesuatu anggota struktur yang akan mengalami tegasan, pertimbangan utama ialah supaya anggota tersebut selamat dari

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2 DAFTAR NOTASI SNI 03-1729-2002 A a A e A f a r A s A w b b f b cf b s C b C r C v D d d b d c adalah luas penampang, mm2 adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm adalah luas efektif penampang, mm2

Διαβάστε περισσότερα

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Transformasi Koordinat 2 Dimensi Transformasi Koordinat 2 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat 2 Dimensi Digunakan untuk mempresentasikan

Διαβάστε περισσότερα

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang

Διαβάστε περισσότερα

Hendra Gunawan. 16 April 2014

Hendra Gunawan. 16 April 2014 MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 013/014 16 April 014 Kuliah yang Lalu 13.11 Integral Lipat Dua atas Persegi Panjang 13. Integral Berulang 13.3 33Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Lingkup Kajian... 3 1.3.

Διαβάστε περισσότερα

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Kalkulus 1 Sistem Bilangan Real Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa

Διαβάστε περισσότερα

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS Nama Mahasiswa: Retno Palupi 3110100130 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS Pendahuluan Metodologi Preliminary Desain Perencanaan Struktur Sekunder Perencanaan

Διαβάστε περισσότερα

Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST. Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST Ulangan Jumlah Purata

Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST. Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST Ulangan Jumlah Purata LAMPIRAN 24 Lampiran 1 Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST 0 7,4 8,0 9,0 24,40 8,13 2,5 8,8 8,2 9,0 26,00 8,67 5 9,2 9,0 9,0 27,20

Διαβάστε περισσότερα

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang

Διαβάστε περισσότερα

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.. iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN..v MOTTO.. vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR..xi

Διαβάστε περισσότερα

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan: MODUL 3 [Kertas 1]: MATEMATIK TAMBAHAN JPNK 015 Muka Surat: 1 Jawab SEMUA soalan. 1 Rajah 1 menunjukkan hubungan antara set A dan set B. 6 1 Set A Rajah 1 4 5 Set B (a) Nyatakan julat hubungan itu (b)

Διαβάστε περισσότερα

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000 PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM 4+000 KM 7+000 LATAR BELAKANG TUJUAN DAN BATASAN MASALAH METODOLOGI PERENCANAAN HASIL Semakin meningkatnya

Διαβάστε περισσότερα

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND Kompetensi menguraikan ciri-ciri suatu kurva normal menentukan luas daerah dibawah kurva normal menerapkan sebaran normal dalam

Διαβάστε περισσότερα

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL III TNR 1 Space.0 STATISTIK

Διαβάστε περισσότερα

Kalkulus Multivariabel I

Kalkulus Multivariabel I Limit dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Operasi Aljabar pada Pembahasan pada limit untuk fungsi dua peubah adalah memberikan pengertian mengenai lim f (x, y) = L (x,y) (a,b) Masalahnya adalah

Διαβάστε περισσότερα

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc) 4.3 PERHITUNGAN DRAINASE 4% 2% 2% 4% 3.0 3.5 3.5 3.5 3.5 3.0 Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan sama. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc) tof 2 3,28L nd 0,167

Διαβάστε περισσότερα

Persamaan Diferensial Parsial

Persamaan Diferensial Parsial Persamaan Diferensial Parsial Turunan Parsial f (, ) Jika berubah ubah sedangkan tetap, adalah fungsi dari dan turunanna terhadap adalah f (, ) f (, ) f (, ) lim 0 disebut turunan parsialpertama dari f

Διαβάστε περισσότερα

A. Distribusi Gabungan

A. Distribusi Gabungan HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Statistika Matematika : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua Jika S merupakan

Διαβάστε περισσότερα

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Bagan Alir Perencanaan Ulang Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. MULAI Data struktur atas perencanaan awal, As Plan Drawing Penentuan beban

Διαβάστε περισσότερα

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan Rumus kandungan gula : Bks + K - Bk ------------------ x % Bs Keterangan : Bks = kertas saring. K = Kristal. Bk = kosong. Bs = sampel. Tabel Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

Διαβάστε περισσότερα

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet UNIVERSITI SAINS MALAYSIA PUSAT PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet 1. Satu litar magnet mempunyai keengganan S = 4 x

Διαβάστε περισσότερα

50 cm. 30 cm J1M1 J1M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J3M1 J2M2 J3M0 J2M1

50 cm. 30 cm J1M1 J1M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J3M1 J2M2 J3M0 J2M1 Lampiran 1. Bagan plot penelitian 50 cm J3M2 J1M0 J2M0 J1M1 50 cm J1M1 30 cm J1M2 U J2M1 J1M2 J2M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J2M0 J1M0 J3M0 J2M2 J3M1 J2M1 J3M1 I J2M2 II J2M0 III J1M2 J3M0 J3M2 J1M1 J2M1 J3M1 Lampiran

Διαβάστε περισσότερα

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1 DCV 2 PENSYARAH: EN. MUHAMMAD AMIRUL BIN ABDULLAH

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1 DCV 2 PENSYARAH: EN. MUHAMMAD AMIRUL BIN ABDULLAH SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1 DCV 2 PENSYARAH: EN. MUHAMMAD AMIRUL BIN ABDULLAH TOPIK 1.0: KUANTITI FIZIK DAN PENGUKURAN COURSE LEARNING OUTCOMES (CLO): Di akhir LA ini, pelajar akan boleh: CLO3: Menjalankan

Διαβάστε περισσότερα

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun TH383 Realiti Maa Transformasi 3D menggunakan multiplikasi matriks untuk hasilkan kompaun transformasi menggunakan kompaun transformasi - hasilkan sebarang transformasi dan ungkapkan sebagai satu transformasi

Διαβάστε περισσότερα

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP 41 Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap 5 4 3 1 500 500 500 500 I I 300 A B E G B A G C C D D F F H F E D D C C C D F F F D C D D F F F D D D D F F F D

Διαβάστε περισσότερα

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI Bab 5 FUNGSI TRIGONOMETRI Peta Konsep 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif 5. 6 Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI 5. Graf Fungsi Sinus, Kosinus dan Tangen 5.4 Identiti Asas 5.5

Διαβάστε περισσότερα

Tegangan Permukaan. Kerja

Tegangan Permukaan. Kerja Tegangan Permukaan Kerja Cecair lebih cenderung menyesuaikan bentuknya ke arah yang luas permukaan yang minimum. Titisan cecair berbentuk sfera kerana nisbah luas permukaan terhadap isipadu adalah kecil.

Διαβάστε περισσότερα

Lampiran 1. Urutan basa dari 4 primer SSR. Nama Primer Sekuen (5 3 )

Lampiran 1. Urutan basa dari 4 primer SSR. Nama Primer Sekuen (5 3 ) 45 Lampiran 1. Urutan basa dari 4 primer SSR Nama Primer Sekuen (5 3 ) 1 FR 0783 2 FR 0779 3 FR 3663 4 FR 3745 F: 5 - GAATGTGGCTGTAAATGCTGAGTG -3 R: 5 - AAGCCGCATGGACAACTCTAGTAA -3 F: 5 - AATGCAGACCAAGCTAATCATATAC

Διαβάστε περισσότερα

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57 KALKULUS LANJUT Integral Lipat Resmawan Universitas Negeri Gorontalo 7 November 218 Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November 218 1 / 57 13.3. Integral Lipat Dua pada Daerah Bukan Persegipanjang 3.5

Διαβάστε περισσότερα

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N LAMPIRAN I PENILAIAN POSTUR KERJA AKTUAL Postur Kerja Memindahkan Biscuit ke Mesin Timbang Manual Tabel A Tabel B Bagian Tubuh Skor Bagian Tubuh Skor Lengan Atas 1 Batang Tubuh 2 Lengan

Διαβάστε περισσότερα

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018 Kalkulus Elementer Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018 Nanda Arista Rizki, M.Si. Kalkulus Elementer 1/83 Referensi: 1 Dale Varberg, Edwin

Διαβάστε περισσότερα

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah : JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 011-01 MATA KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI (3 SKS) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FINAL MANUSCRIPT Kelas : Kelas A Dosen : Sri

Διαβάστε περισσότερα

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN OBJEKTIF KAJIAN Mendapatkan dan membandingkan nilai tegasan ricih, τ, dan modulus ricih, G, bagi plat CFRP yang berorientasi

Διαβάστε περισσότερα

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 ) (1) Tentukan nilai bagi P, Q, dan R MODEL PT MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA 1 P 0 Q 1 R 2 (4) Lengkapkan operasi di bawah dengan mengisi petak petak kosong berikut dengan nombor yang sesuai. ( 1

Διαβάστε περισσότερα

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA MAHASISWA Ι HURIYAN AHMADUS NRP: 3109 030 018 MAHASISWA II HUBBET M. UBAYDILLAH NRP: 3109 030 047 Perencanaan dan perhitungan

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii NASKAH SOAL TUGAS AKHIR iv HALAMAN PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi UCAPAN TERIMA KASIH vii INTISARI ix ABSTRACT x DAFTAR ISI xi DAFTAR

Διαβάστε περισσότερα

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT 3.1. Analisis Beban Gravitasi Beban gravitasi adalah beban ang bekerja pada portal dan berupa beban mati serta beban hidup. Bangunan ang akan dianalisis pada penulisan

Διαβάστε περισσότερα

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016 Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo 30115301 Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat March 5, 2016 Asal Usul Bilangan Euler e 1 1. Bilangan Euler 2 3 4 Asal Usul Bilangan Euler e Bilangan Euler atau e = 2, 7182818284...

Διαβάστε περισσότερα

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH 6.1. Perancangan Abutment Abutment jembatan terbebani oleh jembatan rangka baja bentang 40 m, sehingga analisis kekuatan abutment berdasarkan beban - beban yang diperoleh

Διαβάστε περισσότερα

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM ANALSS LTA ELEKTK ANALSS LTA ELEKTK OBJEKTF AM Unit Memahami konsep-konsep asas Litar Sesiri, Litar Selari, Litar Gabungan dan Hukum Kirchoff. OBJEKTF KHUSUS Di akhir unit ini anda dapat : Menerangkan

Διαβάστε περισσότερα

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 ) LOGIKA MATEMATIKA MODUL 1 Himpunan Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 ) Himpunan I. Definisi dan Notasi Himpunan adalah kumpulan sesuatu yang didefinisikan

Διαβάστε περισσότερα

Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai. Varietas Anjasmoro

Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai. Varietas Anjasmoro Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai Varietas Anjasmoro Nama varietas Kategori SK : Anjasmoro : Varietas ungggul nasional (released variety) : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001 Tahun

Διαβάστε περισσότερα

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH LATAR BELAKANG Wilayah Indonesia yang terletak di antara 3 lempeng tektonik utama di dunia, interaksi antara ke tiga lempeng utama tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi gempa.

Διαβάστε περισσότερα

SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I

SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I 1-cos(x-a) 1.Hasildari lim =. x a (x-a)sin3(x-a) 2.Jumlahnsukupertamaderetaritmetikaadalah Sn =5 n 2-7n. Jikaasukupertamadanbbedaderettersebut,maka13a+3b=.

Διαβάστε περισσότερα

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR 1. a) Nyatakan dengan jelas Prinsip Archimedes tentang keapungan. b) Nyatakan tiga (3) syarat keseimbangan STABIL jasad terapung. c) Sebuah silinder bergaris pusat 15 cm dan tinggi 50 cm diperbuat daripada

Διαβάστε περισσότερα

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk SOALAN 1 Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk menyambungkan dua takal yang terpasang kepada dua aci selari. Garispusat takal pemacu, pada motor adalah

Διαβάστε περισσότερα

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi limiting distribution Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com Jurusan Matematika July 5, 2014 Outline 1 Review 2 Motivasi 3 Konvergen dalam peluang 4 Konvergen dalam distribusi Back Outline 1 Review 2 Motivasi

Διαβάστε περισσότερα

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 3: Diskrit Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ilustrasi 1 Matriks Peluang Transisi Matriks Stokastik Chapman-Komogorov Equations Peluang Transisi Tak Bersyarat Perilaku bunuh diri kini kian

Διαβάστε περισσότερα

PRAKATA 1 SENARAI JADUAL 3 SENARAI RAJAH Tafsiran Sejarah Bentuk Bumi 21

PRAKATA 1 SENARAI JADUAL 3 SENARAI RAJAH Tafsiran Sejarah Bentuk Bumi 21 TAJUK MONOGRAF : GEODESI GEOMETRIK KANDUNGAN PRAKATA 1 SENARAI JADUAL 3 SENARAI RAJAH 7 BAB 1 PENGENALAN 1.1 Tafsiran 10 1.2 Sejarah 12 1.3 Bentuk Bumi 21 BAB 2 CIRI-CIRI ELIPSOID 2.1 Sifat Khas Elip dan

Διαβάστε περισσότερα

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 3: Diskrit Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ilustrasi 1 Perilaku bunuh diri kini kian menjadi-jadi. Hesti (nama sebenarnya) adalah sebuah contoh. Dia pernah melakukan percobaan bunuh diri,

Διαβάστε περισσότερα

INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR

INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS Oleh MUHAMMAD FAJAR 2016 ABSTRAK Judul Penelitian : Investigasi Empirik Kekuatan Uji KPSS Kata Kunci : Uji KPSS, Data Generating Process, Persentase Keputusan Salah

Διαβάστε περισσότερα

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Editor Input Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia Lampiran 2 Gambar Hasil Moment-Curvature Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia 107 Lampiran 3 Gambar Hasil Momen Axial

Διαβάστε περισσότερα

TOPIK 1 : KUANTITI DAN UNIT ASAS

TOPIK 1 : KUANTITI DAN UNIT ASAS 1.1 KUANTITI DAN UNIT ASAS Fizik adalah berdasarkan kuantiti-kuantiti yang disebut kuantiti fizik. Secara am suatu kuantiti fizik ialah kuantiti yang boleh diukur. Untuk mengukur kuantiti fizik, suatu

Διαβάστε περισσότερα

Keterusan dan Keabadian Jisim

Keterusan dan Keabadian Jisim Pelajaran 8 Keterusan dan Keabadian Jisim OBJEKTIF Setelah selesai mempelajari Pelajaran ini anda sepatutnya dapat Mentakrifkan konsep kadar aliran jisim Mentakrifkan konsep kadar aliran Menerangkan konsep

Διαβάστε περισσότερα

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS Hipotesis = Tekaan atau jangkaan terhadap penyelesaian atau jawapan kepada masalah kajian Contoh: Mengapakah suhu bilik kuliah panas? Tekaan atau Hipotesis???

Διαβάστε περισσότερα

ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1

ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1 MAKTAB RENDAH Add SAINS your company MARA BENTONG slogan Bab 1 ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1 LOGO Kandungan 1 Jenis Litar Elektrik 2 Meter Pelbagai 3 Unit Kawalan Utama 4 Kuasa Elektrik 1 1.1 Jenis

Διαβάστε περισσότερα

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4 7800 7800 7800 23400 B7 B7 B7 91 3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4 3.4.1 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4 B1 B1 B1 B1 B1 Gambar 3.4 balok anak A B C D 35100 E F 7800 7800

Διαβάστε περισσότερα

SIJIL VOKASIONAL MALAYSIA A03101 PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 SESI 1/2015 Matematik Bahagian A Mei

SIJIL VOKASIONAL MALAYSIA A03101 PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 SESI 1/2015 Matematik Bahagian A Mei A00 LEMBAGA PEPERIKSAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA SIJIL VOKASIONAL MALAYSIA A00 PENILAIAN AKHIR SEMESTER SESI /205 Matematik Bahagian A Mei 2 jam Satu jam tiga puluh minit JANGAN BUKA KERTAS SOALAN

Διαβάστε περισσότερα

Latihan PT3 Matematik Nama:.. Masa: 2 jam. 1 a) i) Buktikan bahawa 53 adalah nombor perdana. [1 markah]

Latihan PT3 Matematik Nama:.. Masa: 2 jam. 1 a) i) Buktikan bahawa 53 adalah nombor perdana. [1 markah] Latihan PT3 Matematik Nama:.. Masa: 2 jam a) i) Buktikan bahawa 53 adalah nombor perdana. [ markah] ii) Berikut adalah tiga kad nombor. 30 20 24 Lakukan operasi darab dan bahagi antara nombor-nombor tersebut

Διαβάστε περισσότερα

FAKULTI KEJURUTERAAN ELEKTRIK UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA MAKMAL ELEKTROTEKNIK : LENGKUK KEMAGNETAN ATAU CIRI B - H

FAKULTI KEJURUTERAAN ELEKTRIK UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA MAKMAL ELEKTROTEKNIK : LENGKUK KEMAGNETAN ATAU CIRI B - H FAKULTI KEJURUTERAAN ELEKTRIK UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA MAKMAL ELEKTROTEKNIK UJIKAJI TAJUK : E : LENGKUK KEMAGNETAN ATAU CIRI B - H 1. Tujuan : 2. Teori : i. Mendapatkan lengkuk kemagnetan untuk satu

Διαβάστε περισσότερα

Ciri-ciri Taburan Normal

Ciri-ciri Taburan Normal 1 Taburan Normal Ciri-ciri Taburan Normal Ia adalah taburan selanjar Ia adalah taburan simetri Ia adalah asimtot kepada paksi Ia adalah uni-modal Ia adalah keluarga kepada keluk Keluasan di bawah keluk

Διαβάστε περισσότερα

LAMPIRAN 1. Hasil Observasi dan Wawancara Pedagang Siomay di Semarang

LAMPIRAN 1. Hasil Observasi dan Wawancara Pedagang Siomay di Semarang LAMPIRAN 1. Hasil Observasi dan Wawancara Pedagang Siomay di Semarang Pertanyaan : 1. Berapa jam Anda berjualan dalam sehari? 2. Bagaimana cara membuat kubis gulung yang digunakan sebagai pelengkap siomay?

Διαβάστε περισσότερα

CADASTRE SURVEY (SGHU 2313)

CADASTRE SURVEY (SGHU 2313) CADASTRE SURVEY (SGHU 2313) WEEK 8-ADJUSTMENT OF OBSERVED DATA SR DR. TAN LIAT CHOON 07-5530844 016-4975551 1 OUTLINE Accuracy of field observations Misclosure in cadastre survey Bearing ('m' and 'c' correction

Διαβάστε περισσότερα

ASAS PENGUKURAN -FIZIK- SULAIMAN REJAB Penolong Pegawai Sains Pusat Asasi Sains, Universiti Malaya

ASAS PENGUKURAN -FIZIK- SULAIMAN REJAB Penolong Pegawai Sains Pusat Asasi Sains, Universiti Malaya ASAS PENGUKURAN -FIZIK- SULAIMAN REJAB Penolong Pegawai Sains Pusat Asasi Sains, Universiti Malaya NHB_Jun2014 1 Objektif: Adalah diharapkan diakhir kursus ini peserta akan : 1. Mengenal pasti alat-alat

Διαβάστε περισσότερα

EAG 345/2 - Analisis Geoteknik

EAG 345/2 - Analisis Geoteknik UNIVERSITI SAINS MALAYSIA Peperiksaan Semester Pertama Sidang Akademik 004/05 Oktober 004 EAG 345/ - Analisis Geoteknik Masa : 3 jam Arahan Kepada Calon: 1. Sila pastikan kertas peperiksaan ini mengandungi

Διαβάστε περισσότερα