DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Gaya lintang yang bekerja pada Balok dan Kolom SRPMM. 7 Gambar 2.2 : Grafik α m... 8 Gambar 4.1 : Denah perencanaan Balok Induk lantai 2... 45 Gambar 4.2 : Denah perencanaan Balok Induk lantai 2... 46 Gambar 4.3 : Denah perencanaan Balok Induk lantai 2... 48 Gambar 4.4 : Denah perencanaan Balok Induk lantai 2... 50 Gambar 4.5 : Denah perencanaan Balok Atap. 51 Gambar 4.6 : Denah perencanaan Balok Anak Lantai 2.. 53 Gambar 4.7 : Denah perencanaan Balok Anak Lantai 2.. 55 Gambar 4.8 : Denah perencanaan Balok Bordes. 56 Gambar 4.9 : Denah perencanaan Kolom Lantai 1... 58 Gambar 4.10 : Denah perencanaan Kolom Lantai 1... 60 Gambar 4.11 : Denah perencanaan Balok Sloof 63 Gambar 4.12 : Denah perencanaan Pelat Lantai 1. 68 Gambar 4.13 : Detail pelat lantai tipe B. 69 Gambar 4.14 : Denah perencanaan pelat lantai 2... 79 Gambar 4.15 : Detail deelat atap tipe K. 80 Gambar 4.16 : Denah lantai 1. 90 Gambar 4.17 : Denah tangga tipe 1. 91 Gambar 4.18 : Potongan tangga tipe 1 91 Gambar 4.19 : Tebal efektif pelat anak tangga... 93 Gambar 4.20 : Denah lantai 1. 95 Gambar 4.21 : Denah tangga tipe 2 95 Gambar 4.22 : Potongan tangga tipe 2... 96 Gambar 4.23 : Tebal efektif pelat anak tangga... 97 Gambar 4.24 : Denah posisi pembebanan pelat lantai 3 [+8.200].. 100 Gambar 4.25 : Pemodelan pelat lantai pada SAP.. 101 Gambar 4.26 : Pembebanan pelat lantai pada SAP 101 Gambar 4.27 : Denah posisi pembebanan pelat lantai 2 102 Gambar 4.28 : Pemodelan pelat lantai pada SAP.. 103 Gambar 4.29 : Pembebanan pelat lantai pada SAP 103 xi
Gambar 4.30 : Denah posisi pembebanan pelat atap. 104 Gambar 4.31 : Pemodelan pelat atap pada SAP. 105 Gambar 4.32 : Pembebanan pelat atap pada SAP.. 105 Gambar 4.33 : Pembebanan pelat tangga pada SAP.. 107 Gambar 4.34 : Pembebanan pelat bordes pada SAP.. 108 Gambar 4.35 : Pemodelan pelat tangga dan bordes pada SAP 108 Gambar 4.36 : Respons Spektrum gempa rencana wilayah gempa 3.. 113 Gambar 4.37 : Input respons Spektrum pada SAP. 114 Gambar 4.38 : Pemodelan 3D tampak depan. 115 Gambar 4.39 : Pemodelan 2D portal memanjang.. 116 Gambar 4.40 : Pemodelan 3D tampak samping. 116 Gambar 4.41 : Pemodelan 2D portal melintang. 117 Gambar 4.42 : Pemodelan 2D balok sloof. 117 Gambar 4.43 : Pemodelan 2D balok dan pelat lantai 1. 118 Gambar 4.44 : Pemodelan 2D balok dan pelat lantai 2. 118 Gambar 4.45 : Pemodelan 2D balok dan pelat lantai 3.. 119 Gambar 4.46 : Pemodelan 2D balok dan pelat lantai atap. 119 Gambar 4.47 : Pemodelan 2D balok atap.. 120 Gambar 4.48 : Permodelan mekanika teknik tangga. 121 Gambar 4.49 : Permodelan 3D SAP tangga... 121 Gambar 4.50 : Denah rencana atap 126 Gambar 4.51 : Profil Gording C.150.50.20.4,5. 127 Gambar 4.52 : Arah pembebanan terhadap sumbu x dan sumbu y.. 128 Gambar 4.53 : Koefisien arah angin.. 130 Gambar 4.54 : Koefisien arah angin.. 136 Gambar 4.55 : Bidang kerja ikatan angin.. 146 Gambar 4.56 : Distribusi beban konstruksi rangka batang 147 Gambar 4.57 : Bidang kerja ikatan angin.. 150 Gambar 4.58 : Distribusi beban konstruksi rangka batang. 151 Gambar 4.59 : Profil kuda-kuda WF.175.90.5.8 154 Gambar 4.60 : Profil kuda-kuda WF.250.125.6.9.. 161 Gambar 4.61 : Profil kolom pendek WF.250.125.6.9 168 xii
Gambar 4.62 : Sambungan kuda-kuda atas 173 Gambar 4.63 : Sambungan baut puncak kuda-kuda.. 177 Gambar 4.64 : Sambungan las puncak kuda-kuda. 179 Gambar 4.65 : Sambungan kuda-kuda bawah 182 Gambar 4.66 : Sambungan baut puncak kuda-kuda bawah... 184 Gambar 4.67 : Sambungan las puncak kuda-kuda bawah. 186 Gambar 4.68 : Sambungan kuda-kuda... 189 Gambar 4.69 : Sambungan baut puncak kuda-kuda.. 191 Gambar 4.70 : Sambungan las puncak kuda-kuda. 193 Gambar 4.71 : Sambungan tepi kuda-kuda 196 Gambar 4.72 : Sambungan baut tepi kuda-kuda... 198 Gambar 4.73 : Sambungan las tepi kuda-kuda... 200 Gambar 4.74 : Perencanaan tebal pelat landas... 204 Gambar 4.75 : Pengelasan pelat landas.. 206 Gambar 4.76 : Diagran tegangan... 208 Gambar 4.77 : Panjang Angker... 210 Gambar 4.78 : Diagram tebal pelat minimum 213 Gambar 4.79 : Tabel momen dalam pelat.. 214 Gambar 4.80 : Denah pelat lantai tipe B 216 Gambar 4.81 : Denah perletakan tumpuan pelat lantai.. 216 Gambar 4.82 : Potongan pelat lantai.. 218 Gambar 4.83 : Rencana penulangan pelat lantai 228 Gambar 4.84 : Denah pelat atap tipe K.. 229 Gambar 4.85 : Denah perletakan tumpuan pelat atap... 230 Gambar 4.86 : Potongan pelat atap 231 Gambar 4.87 : Rencana penulangan pelat atap.. 242 Gambar 4.88 : Pemodelan mekanika tangga.. 245 Gambar 4.89 : Pemodelan struktur 3D tangga... 245 Gambar 4.90 : Potongan pelat tangga 246 Gambar 4.91 : Diagram gaya geser pada bentang balok 271 Gambar 4.92 : Diagram gaya geser pada bentang balok 276 Gambar 4.93 : Denah pembalokan lantai 2 286 Gambar 4.94 : Pemodelan 3D momen balok. 287 Gambar 4.95 : Gaya lintang yang bekerja pada Balok dan Kolom SRPMM. 292 xiii
Gambar 4.96 : Denah distribusi pelat lantai... 295 Gambar 4.97 : Momen tumpuan kiri dan kanan balok.. 296 Gambar 4.98 : Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang. 302 Gambar 4.99 : Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang. 312 Gambar 4.100: Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang. 322 Gambar 4.101 : Diagram gaya geser pada bentang balok 333 Gambar 4.102 : Diagram gaya geser pada bentang balok 339 Gambar 4.103: Sketsa penulangan penampang balok. 348 Gambar 4.104 : Denah kolom lantai 1. 352 Gambar 4.105 : Pemodelan 3D momen kolom 353 Gambar 4.106 : Gaya lintang yang bekerja pada Balok dan Kolom SRPMM. 355 Gambar 4.107: Posisi kolom yang ditinjau pada portal.. 358 Gambar 4.108 : Diagram interaksi... 364 Gambar 4.109 : Diagram interaksi... 366 Gambar 4.110 : Hubungan interaksi lentur biaksial 368 Gambar 4.111 : Detail penulangan kolom... 379 Gambar 4.112 : Panjang penyaluran kolom. 380 Gambar 4.113 : Denah sloof 383 Gambar 4.114 : Gaya lintang yang bekerja pada Balok dan Kolom SRPMM. 386 Gambar 4.115 : Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang... 391 Gambar 4.116 : Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang. 397 Gambar 4.117 : Analisis lentur pada penampang untuk beton bertulang. 402 Gambar 4.118 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok... 408 Gambar 4.119 : Diagram gaya geser terfaktor pada bentang balok.. 413 Gambar 4.120 : Penampang poer tipe 1... 428 xiv
Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe 1.. 431 Gambar 4.122: Penampang poer tipe 2... 437 Gambar 4.123 : Analisa arah momen penampang poer tipe 2. 440 Gambar 4.124 : Reaksi pile pada arah x.. 444 Gambar 4.125 : Reaksi pile pada arah y... 447 Gambar 4.126 : Bidang kritis dua arah 450 Gambar 4.127 : Bidang kritis dua arah 453 xv
Halaman ini sengaja dikosongkan xvi