BAB 3 PERENCANAAN TANGGA
|
|
- Γεννάδιος ÁἌλκιμος Λιακόπουλος
- 6 χρόνια πριν
- Προβολές:
Transcript
1 BAB 3 PERENCANAAN TANGGA 3.1. Uraian Umum Semakin sedikit tersedianya luas lahan yang digunakan untuk membangun suatu bangunan menjadikan perencana lebih inovatif dalam perencanaan, maka pembangunan tidak lagi dalam arah mendatar (horizontal), tetapi dibuat pada arah ke atas (vertical), yaitu membuat bangunan gedung bertingkat. Mengingat hal itu maka diperlukan suatu penghubung antar lantai lantai gedung. Tangga merupakan komponen struktur yang ada pada gedung bertingkat dan berfungsi sebagai penghubung antara lantai bawah dengan lantai diatasnya. Tangga yang direncanakan harus sesuai dengan fungsi bangunan, dan ditempatkan di tempat strategis serta mudah diketahui oleh pengguna bangunan gedung. Tangga yang direncanakan harus sesuai dengan standar perencanaan dan mampu untuk menahan beban yang diterima serta aman. 3.. Data Perencanaan Gambar rencana tangga dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan Gambar 3.. di bawah ini BORDES Gambar 3.1. Tampak Atas Rencana Tangga 98
2 99 ± Bordes ± A O ,4 ± Gambar 3.. Tampak Samping Rencana Tangga Data data perencanaan tangga : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) 360 MPa (Ulir) c. Ruang tangga 300 x 500 cm d. Tinggi tangga 40 cm e. Tebal pelat tangga (ht) 15 cm f. Tebal pelat bordes 15 cm g. Tinggi bordes 10 cm h. Lebar datar 330 cm i. Dimensi bordes 10 x 300 cm j. Lebar tangga 140 cm k. Lebar antrede (A) 30 cm l. Jumlah antrede (Langkah datar). Lebar Datar / Lebar Antrede (. 330) / / 30 buah m. Jumlah optrede (Langkah naik) Jumlah Antrede buah
3 100 n. Tinggi optrede (O) Tinggi Tangga / Jumlah Optrede 40 / 4 1,5 cm o. Kemiringan tangga (α) arc.tg (Tinggi Tangga/Lebar Datar) arc.tg (40/( )) arc.tg (40/660) 3,4 Ketentuan kemiringan tangga α <35 (OK) 3,4 < 35 (OK) 3.3. Hitungan Tebal Pelat Equivalen dan Pembebanan Hitungan Tebal Pelat Equivalen Y 30 C D t' B A 1,5 T eq ht15 cm BD BC AB AC BD AB BC AC 1,5 30 1,5 30 Gambar 3.3. Tebal Equivalen 15,116 cm Teq /3. BD /3. 15,116 10,0 cm
4 101 Jadi total equivalent pelat tangga Y Teq + ht 10, ,0 cm 0,50 m Perhitungan Pembebanan Perhitungan pembebanan pada tangga dan bordes menurut PPIUG 1983 (Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983) adalah sebagai berikut : 1. Pembebanan Tangga a. Beban Mati (qd) Berat tegel keramik (tebal 1 cm) 0,01. 1, ,8 kg/m Berat spesi (tebal cm) 0,0. 1, ,8 kg/m Berat pelat tangga 0,50. 1, ,6 kg/m + qd 95, kg/m b. Beban Hidup (ql) 1, kg/m c. Beban Ultimate (qu) 1,. qd + 1,6. ql 1,. 95, + 1, ,4 kg/m. Pembebanan pada Bordes a. Beban Mati (qd) Berat tegel keramik (tebal 1 cm) 0,01. 1, ,9 kg/m Berat spesi (tebal cm) 0,0. 1, ,4 kg/m Berat pelat bordes 0,15. 1, kg/m + 1,3 kg/m b. Beban Hidup (ql) 1,. 300 kg/m 510 kg/m c. Beban Ultimate (qu) 1,. qd + 1,6. ql (1,. 1,3 ) + (1,6. 510) 160,80 kg/m
5 Hitungan Gaya Dalam Tangga Hitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 000 tumpuan diasumsikan jepit, jepit, jepit seperti pada gambar berikut. a) Permodelan Tangga Atas di SAP 000 b) Permodelan Tangga Bawah di SAP 000 Gambar 3.4. Permodelan Struktur Tangga di SAP 000
6 103 a) BMD Tangga Atas di SAP 000 b) BMD Tangga Bawah di SAP 000 Gambar 3.5. Gambar BMD Struktur Tangga di SAP 000
7 Hitungan Tulangan Pelat Tangga dan Bordes Hitungan Tulangan Tumpuan Direncanakan: Digunakan tulangan Ø 1 mm a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) & 360 MPa (Ulir) c. Tebal selimut beton (p) 0 mm (SNI ) d. b 1400 mm e. h 150 mm (Tebal Bordes) f. d p + ½. φ Tulangan 0 + ½. 1 6 mm g. d h d mm Dari hitungan SAP 000 diperoleh momen pada daerah tumpuan terbesar. Mu 48,41 kgm,5.10 Nmm Mn Mu,5.10 0,9 3,05.10 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0, ,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0, , ,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0,00583 Mn Rn b.d 3, ,418 N/mm
8 105 ada 1 m 1 1.m.Rn fy ,41 0,00608 ada < max (OK) ada > min (OK) 1 Dipakai ada 0,00608 AS ada. b. d 0, , mm 9,411 1, Dipakai tulangan Ø 1 mm ¼. π ,04 mm 1056, Jumlah tulangan 9,34 10 buah 113,04 Jarak tulangan Jarak maksimum tulangan 113,04 x ,0 mm 100 mm 1056,. h mm As yang timbul n. 0,5. 3,14. 1 Dipakai tulangan Ø 1 mm 100 mm 10. 0,5. 3, ,4 mm > 1056, mm (As). (Aman!) Hitungan Tulangan Lapangan Dari hitungan SAP diperoleh momen pada derah lapangan terbesar pada batang nomor : Mu 140,8 kgm 1,40.10 Nmm Mn Mu 1, ,.10 0,9 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30
9 106 0,85. fc 600 b.. fy 600 fy 0, , max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0, ,0645 Mn Rn b.d 1, ,84 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy ,41 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00583 AS min. b. d 0, ,6 mm 9,41 0,84 40 Dipakai tulangan Ø 1 mm ¼. π ,04 mm 0, ,6 Jumlah tulangan 8,96 9 buah 113,04 Jarak tulangan 113,04 x ,6 mm 110 mm 101,6 Jarak maksimum tulangan. h mm As yang timbul n. 0,5. 3, ,5. 3,14. 1 Dipakai tulangan Ø 1 mm 110 mm 101,36 mm > 101,6 mm (As).(Aman!)
10 Perencanaan Balok Bordes Gambar perencanaan balok bordes dapat dilihat pada Gambar 3.6. dibawah ini Gambar 3.6. Dimensi Rencana Balok Bordes Data data perencanaan : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) & 360 MPa (Ulir) c. Tebal selimut beton (p) 40 mm (SNI ) d. b 150 mm e. h 300 mm f. Lebar bordes 300 cm g. Tulangan D 13 mm h. Tulangan Ø (sengkang) 8 mm i. d h p - Øsengkang ½ DTulangan ( ½. 13) 45,5 mm Pembebanan Balok Bordes 1. Beban Mati (qd) a. Berat sendiri 0,15. 0, kg/m b. Berat dinding 0,15., kg/m kg/m. Beban Ultimate (qu) 1,. qd 1, ,8 kg/m
11 Beban Reaksi Bordes Gambar 3.. Joint Reaction qu reaksibordes lebar bordes 186,41 634, ,6 kg/m 4. qu Total 658, ,6 159,4 kg/m
12 Hitungan Tulangan Lentur Lapangan Gambar 3.8. Diagram BMD (Momen) dan SFD (Geser) Balok Bordes Hitungan Tulangan Lentur Lapangan Dari hitungan SAP 000 diperoleh momen pada derah tumpuan terbesar. Mu 809,8 kgm 0,81.10 Nmm Mn Mu 0, ,9 0,90.10 Nmm fy 360 m 14, 11 0,85. fc 0, ,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0, , ,036 max 0,5. b 0,08 min 1,4 / fy 0,00388 Mn Rn b.d 150 0, ,5 0,995 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy
13 ,11 0,0090 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00388 AS min. b. d 0, ,5 143,08 mm 14,11 1, Dipakai tulangan D 13 mm ¼. π ,665 mm 143,08 Jumlah tulangan 1,09 buah 13,665 As yang timbul n. 0,5. 3, Dipakai tulangan D 13 mm. 0,5. 3, ,33 mm > 143,08 mm (As) (OK) Hitungan Tulangan Lentur Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen pada daerah lapangan terbesar. Mu 1619,55 kgm 1,6.10 Nmm Mn Mu 1,6.10 1, ,9 fy 360 m 14, 11 0,85. fc 0,85 30 Nmm 0,85. fc 600 b.. fy 600 fy 0, , ,036 max 0,5. b 0,08
14 111 min 1,4 / fy 0,00388 Mn Rn b.d 1, ,5,003 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy ,11 0,00580 ada < max (OK) ada > min (OK) 1 Dipakai ada 0,00580 AS ada. b. d 0, ,5 13,64 mm 14,11, Dipakai tulangan D 13 mm ¼. π ,665 mm 13,64 Jumlah Tulangan 1,610 buah 13,665 As yang timbul n. 0,5. 3, Dipakai tulangan D 13 mm. 0,5. 3, ,33 mm > 13,64 mm (As) (OK) Hitungan Tulangan Geser Dari hitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar : VU Vc 339,1 kg 3391 N 1/6. f'c. b. d 1/ , N
15 11 Ø Vc 0,5. Vc 0, N 3 Ø Vc 3. Ø Vc N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan Tulangan Geser Ø Vs perlu Vu - Ø Vc Ø Vs Vs Perlu 0, ,6 N 951,5 N 18,6 0,5 Av. ¼ π. (8)² S. 0,5. 3, ,48 mm Av.fy.d Vs Perlu 618,53 mm 100, ,5 951,5 d 45,5 Smax 1, 5 mm 10 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 10 mm untuk daerah lapangan dan Ø mm untuk daerah tumpuan.
16 Hitungan Pondasi Tangga Data Perencanaan Gambar 3.9. Pondasi Tangga Data data perencanaan pondasi tangga : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) c. Kedalaman 1000 mm d. Ukuran footplate 1400 x 100 mm e. Tebal footplate (h) 50 mm f. Tebal selimut beton (p) 40 mm g. Tanah 1, t/m kg/m 3 h. σ Tanah 1, kg/cm 1000 kg/m i. Ø Tulangan 16 mm j. d p + ½. Ø Tul + Ø Tul mm k. d h d mm Dari hitungan SAP diperoleh gaya geser terbesar : NU 1,35 kgm (Beban Aksial) MU 48,41 kgm (Beban Momen)
17 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi 1. Hitungan Pembebanan Pondasi a. Berat telapak pondasi 1,4. 1,. 0, kg b. Berat tanah. (0,. 1,4. 0,5) kg c. Berat kolom 0,3. 0,5. 1, kg d. NU (Beban Aksial) 1,4 kg + ΣN kg e. MU (Beban Momen) 48,41kgm. Kontrol Tegangan Tanah M e N e < 1/6.B 48,41 0, ,3 kg < 1/6. 1, 0,3 kg < 0,83 (OK) N 6M BL BL yang terjadi tanah max 1,.1, tanah min 1,.1,4 6x48,41 993,5 < 1000 kg/m 1,. 1,4 6x48,41 34,3 > 0 kg/m 1,. 1,4 σ max yang terjadi < ijin tanah (OK) Hitungan Tulangan Lentur a. Arah Sumbu Pendek N 6M u σu U BL BL 1,4 6x48,41 964,810 kg/m 1,.1,4 1, x1,4 MU ½. σu. t² ½ (0,) 1951,3 kg/m 1, Nmm
18 115 Mn Mu 1,951.10,.10 0,9 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0, ,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0, , ,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 1,4 / 40 0,00583 Mn Rn b.d, ,55 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy ,411 0,0034 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00583 AS min. b. d 0, mm 9,411 0,55 40 Dipakai tulangan Ø 16 mm ¼. π ,96 mm 1519 Jumlah tulangan,558 8 buah 00,96
19 116 As yang timbul n. 0,5. 3, ,5. 3, ,68 mm > 1519 mm (As) (OK) Jarak tulangan Dipakai tulangan Ø 16 mm 130 mm 00,96 x ,9 mm 130 mm 1519 b. Arah Sumbu Panjang N 6M u U σu BL BL 1,4 6x48,41 964,810 kg/m 1,.1,4 1, x1,4 MU ½. σu. t² ½ (0,) 1951,3 kg/m 1, Nmm Mn Mu 1,951.10,.10 0,9 fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30 Nmm 0,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0, , ,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0,00583 Mn Rn b.d, ,459 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy
20 ,411 0,00190 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0, ,411 0, AS min. b. d 0, ,5 mm Dipakai tulangan Ø 16 mm ¼. π ,96 mm 1844,5 Jumlah tulangan 9,18 10 buah 00,96 As yang timbul n. 0,5. 3, Jarak tulangan 10. 0,5. 3, Dipakai tulangan Ø 16 mm 100 mm 009,6 mm > 1844,5 mm (As) (OK) 00,96 x ,95 mm 100 mm 1844,5
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Dasar Perencanaan 4.1.1. Gambaran Umum Gambar 4.1. Tampak Atas Rencana Tangga Gambar 4.. Detail Rencana Tangga 8 9 4.1.. Identifikasi Data dari perencanaan tangga yakni :
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya.
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP
BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP 41 Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap 5 4 3 1 500 500 500 500 I I 300 A B E G B A G C C D D F F H F E D D C C C D F F F D C D D F F F D D D D F F F D
Διαβάστε περισσότεραBAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement
BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT 3.1. Analisis Beban Gravitasi Beban gravitasi adalah beban ang bekerja pada portal dan berupa beban mati serta beban hidup. Bangunan ang akan dianalisis pada penulisan
Διαβάστε περισσότερα3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4
7800 7800 7800 23400 B7 B7 B7 91 3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4 3.4.1 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4 B1 B1 B1 B1 B1 Gambar 3.4 balok anak A B C D 35100 E F 7800 7800
Διαβάστε περισσότεραNama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS
Nama Mahasiswa: Retno Palupi 3110100130 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS Pendahuluan Metodologi Preliminary Desain Perencanaan Struktur Sekunder Perencanaan
Διαβάστε περισσότεραBAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR
BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka
Διαβάστε περισσότεραLATAR BELAKANG BATASAN MASALAH
LATAR BELAKANG Wilayah Indonesia yang terletak di antara 3 lempeng tektonik utama di dunia, interaksi antara ke tiga lempeng utama tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi gempa.
Διαβάστε περισσότεραDaftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.
LAMPIRAN 467 Daftar notasi E c = modulus elastisitas beton, MPa. Es = modulus elastisitas baja tulangan non-prategang, MPa. f c = kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari, MPa. h = tinggi total
Διαβάστε περισσότεραBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan estimasi dimensi, analisis gempa dan perhitungan elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah termasuk 1 Basement,
Διαβάστε περισσότεραSTRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Winda Tri Wahyuningtyas Gati Annisa Hayu Plate Girder Plate girder adalah balok besar yang dibuat dari susunan yang disatukan
Διαβάστε περισσότεραTEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan
TKS 6112 Keandalan Struktur TEORI PELUANG* * www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Sebuah bangunan dirancang melalui serangkaian perhitungan yang cermat terhadap beban-beban rencana dan bangunan tersebut
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA MAHASISWA Ι HURIYAN AHMADUS NRP: 3109 030 018 MAHASISWA II HUBBET M. UBAYDILLAH NRP: 3109 030 047 Perencanaan dan perhitungan
Διαβάστε περισσότεραGambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Gaya lintang yang bekerja pada Balok dan Kolom SRPMM. 7 Gambar 2.2 : Grafik α m... 8 Gambar 4.1 : Denah perencanaan Balok Induk lantai 2... 45 Gambar 4.2 : Denah perencanaan
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi Diploma III Teknik
Διαβάστε περισσότεραBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
digilib.uns.ac.id 7 BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Skema dan Prinsip Kerja Alat Gambar 3.1. Meja kerja portabel. Prinsip kerja dari meja kerja portabel ini adalah meja kerja yang mempunyai massa yang
Διαβάστε περισσότεραBAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Bagan Alir Perencanaan Ulang Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. MULAI Data struktur atas perencanaan awal, As Plan Drawing Penentuan beban
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2
DAFTAR NOTASI SNI 03-1729-2002 A a A e A f a r A s A w b b f b cf b s C b C r C v D d d b d c adalah luas penampang, mm2 adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm adalah luas efektif penampang, mm2
Διαβάστε περισσότεραPERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE
PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE Afret Nobel, ST Akan Ahli Struktur Daftar Isi 1. Pendahuluan... 4 1.1 Peraturan umum... 4 1.2 Ketentuan umum... 4 2. Perencanaan Gording... 5 2.1 Pembebanan
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI
PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000
PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM 4+000 KM 7+000 LATAR BELAKANG TUJUAN DAN BATASAN MASALAH METODOLOGI PERENCANAAN HASIL Semakin meningkatnya
Διαβάστε περισσότεραBAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH
BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH 6.1. Perancangan Abutment Abutment jembatan terbebani oleh jembatan rangka baja bentang 40 m, sehingga analisis kekuatan abutment berdasarkan beban - beban yang diperoleh
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi DIII Teknik Sipil Fakultas
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA
PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil diajukan oleh : HERU MUKTI
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
PERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya OLEH
Διαβάστε περισσότερα2 m. Air. 5 m. Rajah S1
FAKULI KEJURUERAAN AL 1. Jika pintu A adalah segi empat tepat dan berukuran 2 m lebar (normal terhadap kertas), tentukan nilai daya hidrostatik yang bertindak pada pusat tekanan jika pintu ini tenggelam
Διαβάστε περισσότεραL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LAMPIRAN I PENILAIAN POSTUR KERJA AKTUAL Postur Kerja Memindahkan Biscuit ke Mesin Timbang Manual Tabel A Tabel B Bagian Tubuh Skor Bagian Tubuh Skor Lengan Atas 1 Batang Tubuh 2 Lengan
Διαβάστε περισσότεραBalas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.
Balas Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Struktur Balas Lapisan balas terletak diatas tanah dasar Fungsi Balas Mendistribusikan beban dari bantalan ke tanah dasar Menahan bantalan (rel) dari pergeseran transversal/lateral
Διαβάστε περισσότεραKONSTRUKSI BAJA GUDANG
KONSTRUKSI BAJA GUDANG 1. PENUTUP ATAP Penutup Atap Kemiringan Atap Sebagai penutup atap dapat digunakan : a. Genteng dengan reng dan usuk b. Sirap dengan reng dan usuk c. Seng gelombang d. Akses gelombang
Διαβάστε περισσότεραTransformasi Koordinat 2 Dimensi
Transformasi Koordinat 2 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat 2 Dimensi Digunakan untuk mempresentasikan
Διαβάστε περισσότεραSistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar
untuk Fakultas Pertanian Uhaisnaini.com Contents 1 Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam
Διαβάστε περισσότεραPerhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)
4.3 PERHITUNGAN DRAINASE 4% 2% 2% 4% 3.0 3.5 3.5 3.5 3.5 3.0 Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan sama. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc) tof 2 3,28L nd 0,167
Διαβάστε περισσότερα1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 011-01 MATA KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI (3 SKS) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FINAL MANUSCRIPT Kelas : Kelas A Dosen : Sri
Διαβάστε περισσότεραTINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Bilangan Riil Definisi Bilangan Riil Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol dinamakan bilangan
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I
Διαβάστε περισσότεραartinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda
LAMPIRAN 48 Lampiran 1. Perhitungan Manual Statistik T 2 -Hotelling pada Garut Jantan dan Ekor Tipis Jantan Hipotesis: H 0 : U 1 = U 2 H 1 : U 1 U 2 Rumus T 2 -Hotelling: artinya vektor nilai rata-rata
Διαβάστε περισσότεραLABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL III TNR 1 Space.0 STATISTIK
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Multivariabel I
Limit dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Operasi Aljabar pada Pembahasan pada limit untuk fungsi dua peubah adalah memberikan pengertian mengenai lim f (x, y) = L (x,y) (a,b) Masalahnya adalah
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.
Διαβάστε περισσότεραBab 1 Mekanik Struktur
Bab 1 Mekanik Struktur P E N S Y A R A H : D R. Y E E M E I H E O N G M O H D. N O R H A F I D Z B I N M O H D. J I M A S ( D B 1 4 0 0 1 1 ) R E X Y N I R O AK P E T E R ( D B 1 4 0 2 5 9 ) J O H A N
Διαβάστε περισσότεραSebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO
Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND Kompetensi menguraikan ciri-ciri suatu kurva normal menentukan luas daerah dibawah kurva normal menerapkan sebaran normal dalam
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.
Διαβάστε περισσότεραKalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat
Kalkulus 1 Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam sistem koordinat, yaitu:
Διαβάστε περισσότεραHendra Gunawan. 16 April 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 013/014 16 April 014 Kuliah yang Lalu 13.11 Integral Lipat Dua atas Persegi Panjang 13. Integral Berulang 13.3 33Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii Persembahan iv Abstrak v Abstact vi Kata Pengantar vii Daftar Isi viii Daftar Tabel xi Daftar Gambar xii Daftar Lampiran xiii Notasi dan Singkatan
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR
PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR Tuga Akhir untuk memenuhi ebagian peryaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil diajukan oleh
Διαβάστε περισσότεραSebaran Peluang Gabungan
Sebaran Peluang Gabungan Peubah acak dan sebaran peluangnya terbatas pada ruang sampel berdimensi satu. Dengan kata lain, hasil percobaan berasal dari peubah acak yan tunggal. Tetapi, pada banyak keadaan,
Διαβάστε περισσότεραANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU
ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: KINGSON PANGARIBUAN
Διαβάστε περισσότεραLampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul Asumsi: a. Pengaplikasian POG pada budidaya tebu lahan kering dengan sistem tanam Double Row b. Luas lahan = 1 ha = 10000
Διαβάστε περισσότεραPERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari
PERSAMAAN KUADRAT 0. EBT-SMP-00-8 Pada pola bilangan segi tiga Pascal, jumlah bilangan pada garis ke- a. 8 b. 6 c. d. 6 0. EBT-SMP-0-6 (a + b) = a + pa b + qa b + ra b + sab + b Nilai p q = 0 6 70 0. MA-77-
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA
PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA Tuga Akhir untuk memenuhi ebagian peryaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan
Διαβάστε περισσότεραMatematika
Sistem Bilangan Real D3 Analis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa D3 Analis Kimia angkatan
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii DEDIKASI iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xvii
Διαβάστε περισσότεραKALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57
KALKULUS LANJUT Integral Lipat Resmawan Universitas Negeri Gorontalo 7 November 218 Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November 218 1 / 57 13.3. Integral Lipat Dua pada Daerah Bukan Persegipanjang 3.5
Διαβάστε περισσότεραKalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia
Kalkulus 1 Sistem Bilangan Real Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa
Διαβάστε περισσότεραTransformasi Koordinat 3 Dimensi
Transformasi Koordinat 3 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat Tiga Dimensi (3D) Digunakan untuk mendeskripsikan
Διαβάστε περισσότεραA. Distribusi Gabungan
HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Statistika Matematika : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua Jika S merupakan
Διαβάστε περισσότερα( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )
(1) Tentukan nilai bagi P, Q, dan R MODEL PT MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA 1 P 0 Q 1 R 2 (4) Lengkapkan operasi di bawah dengan mengisi petak petak kosong berikut dengan nombor yang sesuai. ( 1
Διαβάστε περισσότεραDETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN
DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN OBJEKTIF KAJIAN Mendapatkan dan membandingkan nilai tegasan ricih, τ, dan modulus ricih, G, bagi plat CFRP yang berorientasi
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Editor Input Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia Lampiran 2 Gambar Hasil Moment-Curvature Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia 107 Lampiran 3 Gambar Hasil Momen Axial
Διαβάστε περισσότεραSMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:
SOALAN 1 Cakera dengan garis pusat d berputar pada halaju sudut ω di dalam bekas mengandungi minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai kelikatan µ. Anggap bahawa susuk halaju
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Multivariabel I
Fungsi Dua Peubah atau Lebih dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 dengan Dua Peubah Real dengan Dua Peubah Real Pada fungsi satu peubah f : D R R D adalah daerah asal (domain) suatu fungsi
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Lingkup Kajian... 3 1.3.
Διαβάστε περισσότεραEEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet
UNIVERSITI SAINS MALAYSIA PUSAT PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet 1. Satu litar magnet mempunyai keengganan S = 4 x
Διαβάστε περισσότεραEAS 353/3 Rekabentuk Struktur Konkrit Bertetulang
UNIVERSITI SAINS MALAYSIA Peperiksaan Semester Pertama Sidang Akademik 2003/2004 September / Oktober 2003 EAS 353/3 Rekabentuk Struktur Konkrit Bertetulang Masa : 3 jam Arahan Kepada Calon: 1. Sila pastikan
Διαβάστε περισσότεραLOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )
LOGIKA MATEMATIKA MODUL 1 Himpunan Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 ) Himpunan I. Definisi dan Notasi Himpunan adalah kumpulan sesuatu yang didefinisikan
Διαβάστε περισσότεραLATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR
1. a) Nyatakan dengan jelas Prinsip Archimedes tentang keapungan. b) Nyatakan tiga (3) syarat keseimbangan STABIL jasad terapung. c) Sebuah silinder bergaris pusat 15 cm dan tinggi 50 cm diperbuat daripada
Διαβάστε περισσότεραBilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016
Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo 30115301 Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat March 5, 2016 Asal Usul Bilangan Euler e 1 1. Bilangan Euler 2 3 4 Asal Usul Bilangan Euler e Bilangan Euler atau e = 2, 7182818284...
Διαβάστε περισσότεραPumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc
Semester Ganjil 2013 Jum at, 08.11.2013 Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc Email: kurnia.saputra@gmail.com Jurusan Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang
Διαβάστε περισσότεραTH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun
TH383 Realiti Maa Transformasi 3D menggunakan multiplikasi matriks untuk hasilkan kompaun transformasi menggunakan kompaun transformasi - hasilkan sebarang transformasi dan ungkapkan sebagai satu transformasi
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang
Διαβάστε περισσότεραRajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk
SOALAN 1 Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk menyambungkan dua takal yang terpasang kepada dua aci selari. Garispusat takal pemacu, pada motor adalah
Διαβάστε περισσότεραELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1
MAKTAB RENDAH Add SAINS your company MARA BENTONG slogan Bab 1 ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1 LOGO Kandungan 1 Jenis Litar Elektrik 2 Meter Pelbagai 3 Unit Kawalan Utama 4 Kuasa Elektrik 1 1.1 Jenis
Διαβάστε περισσότεραPENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK
PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK 2 SKEMA MODUL PECUTAN AKHIR 20 No Jawapan Pembahagian (a) 00000 0000 0000 Jumlah 000 TIM00 #0300 TIM00 000 000 0M END Simbol dan data betul : 8 X 0.5M = 4M
Διαβάστε περισσότεραKONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS
KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS Hipotesis = Tekaan atau jangkaan terhadap penyelesaian atau jawapan kepada masalah kajian Contoh: Mengapakah suhu bilik kuliah panas? Tekaan atau Hipotesis???
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018
Kalkulus Elementer Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018 Nanda Arista Rizki, M.Si. Kalkulus Elementer 1/83 Referensi: 1 Dale Varberg, Edwin
Διαβάστε περισσότεραSOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I
SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I 1-cos(x-a) 1.Hasildari lim =. x a (x-a)sin3(x-a) 2.Jumlahnsukupertamaderetaritmetikaadalah Sn =5 n 2-7n. Jikaasukupertamadanbbedaderettersebut,maka13a+3b=.
Διαβάστε περισσότεραPersamaan Diferensial Parsial
Persamaan Diferensial Parsial Turunan Parsial f (, ) Jika berubah ubah sedangkan tetap, adalah fungsi dari dan turunanna terhadap adalah f (, ) f (, ) f (, ) lim 0 disebut turunan parsialpertama dari f
Διαβάστε περισσότεραKonvergen dalam Peluang dan Distribusi
limiting distribution Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com Jurusan Matematika July 5, 2014 Outline 1 Review 2 Motivasi 3 Konvergen dalam peluang 4 Konvergen dalam distribusi Back Outline 1 Review 2 Motivasi
Διαβάστε περισσότεραTegangan Permukaan. Kerja
Tegangan Permukaan Kerja Cecair lebih cenderung menyesuaikan bentuknya ke arah yang luas permukaan yang minimum. Titisan cecair berbentuk sfera kerana nisbah luas permukaan terhadap isipadu adalah kecil.
Διαβάστε περισσότεραModel Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim
Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim Yudi Arpa #1, Muhammad Subhan #, Riry Sriningsih # #Jurusan Matematika, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, 25131, Telp. (0751) 444648,
Διαβάστε περισσότεραANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM
ANALSS LTA ELEKTK ANALSS LTA ELEKTK OBJEKTF AM Unit Memahami konsep-konsep asas Litar Sesiri, Litar Selari, Litar Gabungan dan Hukum Kirchoff. OBJEKTF KHUSUS Di akhir unit ini anda dapat : Menerangkan
Διαβάστε περισσότεραPENGERTIAN VOKAL: Vokal ialah bunyi-bunyi bersuara, dan apabila membunyikannya udara daripada paru-paru keluar melalui rongga mulut tanpa sekatan dan
PENGERTIAN VOKAL: Vokal ialah bunyi-bunyi bersuara, dan apabila membunyikannya udara daripada paru-paru keluar melalui rongga mulut tanpa sekatan dan gangguan. Bunyi-bunyi vokal mempunyai ciriciri kelantangan
Διαβάστε περισσότεραANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK
ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Agung M Alamsyah NRP : 9521037 NIRM : 41077011950298 Pembimbing : Dr. Ir. Agung Bagiawan
Διαβάστε περισσότεραKEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA
Makmal Mekanik Pepejal KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA 1.0 PENGENALAN Dalam rekabentuk sesuatu anggota struktur yang akan mengalami tegasan, pertimbangan utama ialah supaya anggota tersebut selamat dari
Διαβάστε περισσότεραSEE 3533 PRINSIP PERHUBUNGAN Bab III Pemodulatan Sudut. Universiti Teknologi Malaysia
SEE 3533 PRINSIP PERHUBUNGAN Bab III Universiti Teknologi Malaysia 1 Pengenalan Selain daripada teknik pemodulatan amplitud, terdapat juga teknik lain yang menggunakan isyarat memodulat untuk mengubah
Διαβάστε περισσότεραUkur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron
Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri Sakdiah Basiron TEKIMETRI PENGENALAN TAKIMETRI ADALAH SATU KAEDAH PENGUKURAN JARAK SECARA TIDAK LANGSUNG BAGI MENGHASILKAN JARAK UFUK DAN JARAK TEGAK KEGUNAAN
Διαβάστε περισσότεραSESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1. Kelas: DCV 2
SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1 TOPIK 4.0: KERJA, TENAGA DAN KUASA Kelas: DCV 2 PENSYARAH: EN. MUHAMMAD AMIRUL BIN ABDULLAH COURSE LEARNING OUTCOMES (CLO): Di akhir LA ini, pelajar akan boleh: 1. Menerangkan
Διαβάστε περισσότεραPerubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.
BAB 3 : ISI RUMAH SEBAGAI PENGGUNA SPM2004/A/S3 (a) Rajah tersebut menunjukkan keluk permintaan yang mencerun ke bawah dari kiri ke kanan. Ia menunjukkan hubungan negatif antara harga dengan kuantiti diminta.
Διαβάστε περισσότεραTOPIK 2 : MENGGAMBARKAN OBJEK
2.1 SIMETRI Definisi paksi simetri : Satu garis lipatan pada suatu bentuk geometri supaya bentuk itu dapat bertindih tepat apabila dilipat. Sesuatu bentuk geometri mungkin mempunyai lebih daripada satu
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN...... ii LEMBAR PERSETUJUAN...... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Διαβάστε περισσότεραKemahiran Hidup Bersepadu Kemahiran Teknikal 76
LOGO SEKOLAH Nama Sekolah UJIAN BERTULIS 2 Jam Kemahiran Hidup Bersepadu Kemahiran Teknikal 76 NAMA :..... ANGKA GILIRAN : TERHAD 2 BAHAGIAN A [60 markah] Jawab semua soalan pada bahagian ini di ruang
Διαβάστε περισσότεραMODUL PENINGKATAN AKADEMIK SPM 2017 PERATURAN PEMARKAHAN KERTAS 2 (4531/2) BAHAGIAN A. 1(a) (i) P R P 1 (b)(i) Ralat rawak // ralat paralaks 1
MODUL PENINGKATAN AKADEMIK SPM 207 PERATURAN PEMARKAHAN KERTAS 2 (453/2) BAHAGIAN A Nombor (a) (i) P R P (b)(i) Ralat rawak // ralat paralaks (ii) Ulang eksperimen, kira bacaan purata//kedudukan mata berserenjang
Διαβάστε περισσότεραKuliah 2 Analisis Daya & Tegasan
-1 Kuliah Analisis Daya & Tegasan.1 ANALISIS DAYA a. Kepentingan sebelum sebarang analisis kejuruteraan dapat dilakukan, kita mesti ketahui dulu dayadaya yang bertindak ke atas sesuatu objek. Kemudian
Διαβάστε περισσότεραTabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan
Rumus kandungan gula : Bks + K - Bk ------------------ x % Bs Keterangan : Bks = kertas saring. K = Kristal. Bk = kosong. Bs = sampel. Tabel Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan
Διαβάστε περισσότεραCiri-ciri Taburan Normal
1 Taburan Normal Ciri-ciri Taburan Normal Ia adalah taburan selanjar Ia adalah taburan simetri Ia adalah asimtot kepada paksi Ia adalah uni-modal Ia adalah keluarga kepada keluk Keluasan di bawah keluk
Διαβάστε περισσότερα