Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Σχετικά έγγραφα
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular

Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Lampiran 1. Urutan basa dari 4 primer SSR. Nama Primer Sekuen (5 3 )

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

50 cm. 30 cm J1M1 J1M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J3M1 J2M2 J3M0 J2M1

Matematika

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Kalkulus Multivariabel I

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai. Varietas Anjasmoro

A. Distribusi Gabungan

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Hendra Gunawan. 16 April 2014

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

Sebaran Peluang Gabungan

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

Persamaan Diferensial Parsial

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

gram positif yang diuji adalah Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus ATCC 25923,

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

Pengantar Proses Stokastik

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST. Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST Ulangan Jumlah Purata

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

Pengantar Proses Stokastik

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

Kalkulus Multivariabel I

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

LAMPIRAN 1. Perbandingan komposisi bahan LTO : PVDF : AB LTO : PVDF : AB = 85% : 10% : 5% Massa LTO = 10 gram 10% PVDF = 1,17 gram.

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

LAMPIRAN 1. Hasil Observasi dan Wawancara Pedagang Siomay di Semarang

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI

Keterusan dan Keabadian Jisim

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

Tegangan Permukaan. Kerja

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 2 Peluang dan Eks

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

BAB 5 : FUNGSI TRIGONOMETRI (Jangka waktu : 9 sesi) Sesi 1. Sudut Positif dan Sudut Negatif. Contoh

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

BAB 5 : FUNGSI TRIGONOMETRI (Jangka waktu : 9 sesi) Sesi 1. Sudut Positif dan Sudut Negatif. Contoh

UJIAN SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 SAINS TAMBAHAN

INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR

Mana-mana 3 dari atas Cas nucleus bertambah merentasi Q, S dan T. Tarikan nucleus terhadap electron dalam petala

RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN

PERHITUNGAN WAKTU SOLAT MENGGUNAKAN ALMANAK FALAK SYARIE. Stesen rujukan = Kg. Gedangsa (Zon 1, Selangor)

Pengantar Proses Stokastik

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

Pumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc

CADASTRE SURVEY (SGHU 2313)

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

perubatan (Struelens, 1998). Strain Staphylococcus aureus dan juga beberapa strain efektif dari sumber semulajadi seperti tumbuhan adalah perlu.

Pengantar Proses Stokastik

SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I

BABIV HASILANALISISDANPEMBAHASAN. dengan sampelresponden adalah paramanajeryang bekerjadiperusahaan

1 Bahan manakah yang TIDAK merupakan makromolekul (molekul raksasa)? 2 Bahan berikut merupakan oligomer bagi hasil pempolimeran etilena (etena).

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

Ciri-ciri Taburan Normal

Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim

SARJANA MUDA KEJURUTERAAN MEKANIKAL FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA PEPERIKSAAN AKHIR SEMESTER DISEMBER SESI 1999/2000

UJIKAJI 1 : PENYEDIAAN SPESIMEN DAN KAJIAN METALOGRAFI KELULI KARBON

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

Transcript:

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 55

Lampiran 1. (lanjutan) 56

Lampiran 2. Gambar tumbuhan pinang (Areca catechu L.) (a) Keterangan: a. Pohon pinang b. Pelepah pinang (b) 57

Lampiran 3. Gambar tumbuhan sikkam (Bischofia javanica Blume) (a) (b) (c) (d) Keterangan: a. Tumbuhan sikkam b. Simplisia kulit batang sikkam c. Serbuk kulit batang sikkam d. Ekstrak etanol kulit batang sikkam 58

Lampiran 4. Gambar serbuk, α-selulosa, dan selulosa mikrokristal pelepah pinang (Areca catechu L.) (a) (b) (c) Keterangan: a. Serbuk pelepah pinang b. α-selulosa pelepah pinang c. Selulosa mikrokristal pelepah pinang 59

Lampiran 5. Gambar tablet ekstrak etanol kulit batang sikkam (a) (b) Keterangan : a. Formula 1 dengan bahan tambahan selulosa mikrokristal pelepah pinang b. Formula 2 dengan bahan tambahan avicel PH 102 60

Lampiran 6. Flowsheet prosedur kerja 1. Pembuatan ekstrak etanol kulit batang sikkam Serbuk kulit batang sikkam Dimasukkan ke dalam wadah Dimasukkan etanol 80% sampai serbuk terendam sempurna Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk Disaring Maserat Ampas Dimaserasi dengan pelarut etanol 80% disaring kembali Maserat Ampas Ekstrak etanol kental Ekstrak etanol kering diuapkan dengan rotary evaporator pada 40 o C Dikeringkan dengan freeze dryer 61

Lampiran 6. (lanjutan) 2. Pembuatan selulosa mikrokristal dan tablet ekstrak etanol kulit batang sikkam Serbuk pelepah pinang Dipanaskan dengan NaOH 4% pada suhu 100ºC selama 2 jam Disaring dan dicuci dengan akuades sampai ph netral Residu Filtrat Ditambahkan dengan natrium hipoklorit 2,5% selama 24 jam pada suhu kamar Disaring dan dicuci dengan akuades sampai ph netral Residu Filtrat Dipanaskan dengan NaOH 17,5% pada suhu 80ºC selama 1 jam Disaring dan dicuci dengan akuades sampai ph netral Residu Filtrat Diputihkan dengan natrium hipoklorit 2,5% pada suhu 100ºC selama 5 menit Disaring dan dicuci dengan akuades sampai ph netral Dikeringkan di oven pada suhu 60ºC α-selulosa Selulosa mikrokristal Dihidrolisis dengan HCl 2,5N pada suhu 100ºC selama 15 menit Disaring dan dicuci dengan akuades sampai ph netral Dikeringkan di oven pada suhu 60ºC 62

Lampiran 6. (lanjutan) Selulosa mikrokristal Dihaluskan atau digerus Diayak Dikarakterisasi Organoleptik, ph, susut pengeringan, kadar abu total, kelarutan zat dalam air, bobot jenis, indeks hausner, indeks kopresibilitas, porositas, analisis FT-IR dan scanning electron microscopy (SEM) Ekstrak etanol kulit batang sikkam Dicetak langsung Tablet ekstrak etanol kulit batang sikkam Dievaluasi Keseragaman bobot, kekerasan, friabilitas, waktu hancur 63

Lampiran 7. Perhitungan rendemen α-selulosa dan SMPP Perhitungan rendemen selulosa mikrokristal dari pelepah pinang Berat serbuk pelepah pinang Berat α-selulosa = 100 g = 28,91 g Rendemen = x 100% = 28,91% Rendemen α-selulosa terhadap selulosa mikrokristal setelah dihidrolisis dengan asam klorida 2,5 N yaitu: 23,48 g Rendemen = x 100% = 81,21% Rendemen serbuk pelepah pinang terhadap selulosa mikrokristal setelah dihidrolisis dengan asam klorida 2,5 N yaitu: Rendemen = x 100% = 23,48% 64

Lampiran 8. Perhitungan hasil karakterisasi SMPP 1. Uji susut pengeringan Sebagai contoh dibuat perhitungan untuk susut pengeringan selulosa mikrokristal pelepah pinang a. Susut pengeringan I Berat bahan mula-mula Berat bahan sesudah konstan = 1,0061 g = 0,9521 g Sp1 = x 100% = 5,36% b. Susut pengeringan II Berat bahan mula-mula Berat bahan sesudah konstan = 1,0017 g = 0,9558 g Sp2 = x 100% = 4,58% c. Susut pengeringan III Berat bahan mula-mula Berat bahan sesudah konstan = 1,0077 g = 0,9545 g Sp3 = x 100% = 5,27% Susut pengeringan rata-rata = 5,07% 2. Penetapan kadar abu total % kadar abu total = x 100% a. Berat selulosa mikrokristal = 2,0184 g Berat abu = 0,0106 g 65

Lampiran 8. (lanjutan) % Kadar abu total = x 100% = 0,53% b. Berat selulosa mikrokristal = 2,0092 g Berat abu = 0,0094 g % Kadar abu total = x 100% = 0,47% c. Berat selulosa mikrokristal = 2,0082 g Berat abu = 0,0084 g % Kadar abu total = x 100% = 0,42% % Kadar abu total rata-rata = 3. Kelarutan zat dalam air Dihitung berdasarkan persamaan: = 0,47% Z a = x 100% Keterangan: W 0 = berat beaker glass yang telah ditara W 1 = berat beaker glass + zat yang larut air yang telang dikeringkan Z a = x 100% = 0,03% 4. Uji bobot jenis a. Bobot jenis nyata BJ nyata = 66

Lampiran 8. (lanjutan) Keterangan: w = berat zat uji (gram) V = volume dalam gelas ukur (ml) Bobot jenis nyata I = = 0,4678 g/ml atau 0,4678 g/cm 3 Bobot jenis nyata II = = 0,4624 g/cm 3 Bobot jenis nyata III = = 0,4597 g/cm 3 Bobot jenis nyata rata-rata = 0,4633 g/cm 3 b. Bobot jenis mampat Bobot jenis mampat ditentukan dengan rumus Bobot jenis mampat = Keterangan : w = berat zat uji (gram) v t = volume zat uji setelah dimampatkan (ml) Bobot jenis mampat I = = 0,5594 g/ml atau 0,5594 g/cm 3 Bobot jenis mampat II = = 0,5594 g/cm 3 Bobot jenis mampat III = = 0,5633 g/cm 3 Bobot jenis mampat rata-rata = 0,5607 g/cm 3 c. Bobot jenis benar Tentukan bobot jenis benzen dengan rumus: ρbenzen = 67

Lampiran 8. (lanjutan) keterangan : a = volume piknometer kosong (ml) b = berat piknometer kosong (gram) c = berat piknometer + larutan benzene (gram) ρbenzen = 0,88 g/cm 3 Bobot jenis benar = x ρbenzen Keterangan d = berat zat uji + piknometer (gram) e = berat zat uji + larutan benzen + piknometer (gram) Bobot jenis benar I = x 0,88 = 1,421 g/cm 3 Bobot jenis benar II = x 0,88 = 1,452 g/cm 3 Bobot jenis benar III = x 0,88 = 1,425 g/cm 3 Bobot jenis benar rata-rata = 1,432 g/cm 5. Indeks hausner Indeks hausner = = = 1,21 68

Lampiran 8. (lanjutan) 6. Perhitungan indeks kompresibilitas Sebagai contoh diambil perhitungan indeks kompresibilitas untuk SMPP Indeks kompresibilitas = x 100% Bobot jenis mampat = 0,5607 g/cm 3 Bobot jenis nyata = 0,4633 g/cm 3 Indeks kompresibilitas = x 100% 7. Persentasi porositas = 17,37% % porositas =1 x 100% = 1 x 100% = 67,64% 69

Lampiran 9. Perhitungan konversi dosis Contoh perhitungan konversi dosis ekstrak etanol kulit batang sikkam terhadap dosis tubuh manusia. Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,5 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,5 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 0.04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 0,0026 0,0180 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0 Berdasarkan penelitian sebelumnya (Tambunan, 2014), bahwa ekstrak etanol kulit batang sikkam yang efektif sebagai antidiare adalah dosis 125 mg/kg BB menggunakan tikus dengan berat rata-rata 200 g, maka perhitungan konversi ke dosis manusia adalah: => 125 mg/kg BB = 125 X 0,2 = 25 mg/ 200 g Konversi dosis ke manusia = 25 mg x 56 = 1400 mg Jadi, setelah dikonversikan ke dosis manusia diperoleh 1400 mg ekstrak untuk dosis sehari. Maka untuk pembuatan tablet dibuat menjadi 6 tablet dengan masing-masing tablet mengandung ekstrak etanol kulit batang sikkam 235 mg (6 tablet = 1410 mg), dengan demikian pemenuhan terhadap dosis ekstrak etanol kulit batang sikkam terhadap manusia dapat terpenuhi. 70

Lampiran 10. Perhitungan bahan Sebagai contoh F2 (Formula dengan bahan tambahan avicel PH 102). Di buat formula untuk 100 tablet, bobot per tablet 650 mg dengan diameter tablet 13 mm. Berat 100 tablet = 100 tablet x 0,650 gram = 65 gram EEKBS = 100 tablet x 0,235 gram = 23,5 gram Aerosil = 1 % x 65 gram = 0,65 gram Magnesium stearat = 1 % x 65 gram = 0,65 gram Talkum = 1 % x 65 gram = 0,65 gram Avicel = 65 gram (23,5+0,65+0,65+0,65) gram = 39,55 gram 71

Lampiran 11. Perhitungan sudut diam Sebagai contoh dibuat perhitungan sudut diam formula 1 dengan bahan tambahan selulosa mikrokristal pelepah pinang Rumus : tangen θ Keterangan : θ = sudut diam h = tinggi kerucut ( cm ) D = diameter ( cm ) No Tinggi (cm) Diameter (cm) 1. 2,2 8,5 2. 2,1 8,5 3. 2,1 8,5 1. tangen θ 1 = = = 0,5176 θ 1 = 27,36º 1. tangen θ 2 = = 0,4941 θ 2 = 26,29º 2. tangen θ 3 = = = 0,4941 θ 3 = 26,29º θ rata-rata = = 26,64º 72

Lampiran 12. Perhitungan indeks tap Sebagai contoh dibuat perhitungan indeks tap formula 1 dengan bahan tambahan selulosa mikrokristal pelepah pinang. Rumus : I = x 100% Keterangan: Vo= volume mula-mula Vt= volume sesudah di tap No Vo Vt 1. 108 99 2. 105,5 97 3. 107 98 1. I 1 = x 100% = 8,33% 2. I 2 = x 100% = 8,05% 3. I 3 = x 100% = 8,41% I rata-rata = = 8,26% 73

Lampiran 13. Perhitungan keseragaman bobot Sebagai contoh dibuat perhitungan keseragaman bobot formula 1 dengan bahan tambahan selulosa mikrokristal pelepah pinang Berat 20 tablet = 13,03 gram Berat rata-rata = = = 0,6515 gram = 651,5 mg No. Bobot (mg) Deviasi No Bobot (mg) Deviasi 1. 670 18,5 11. 650 1,5 2. 670 18,5 12. 650 1,5 3. 670 18,5 13. 640 11,5 4. 660 8,5 14. 640 11,5 5. 650 1,5 15. 640 11,5 6. 650 1,5 16. 640 11,5 7. 640 11,5 17. 650 1,5 8. 640 11,5 18. 640 11,5 9. 660 8,5 19. 640 11,5 10. 660 8,5 20. 670 18,5 A 1 = x 100% = 2,83% A 2 = x 100% = 1,76% B = x 100% = 2,83% Persyaratan : Untuk bobot rata-rata lebih dari 300 mg, penyimpangan untuk kolom A adalah tidak lebih dari 5% dan kolom B tidak lebih dari 10% 74

Lampiran 14. Perhitungan friabilitas tablet Sebagai contoh dibuat perhitungan friabilitas formula 1 dengan bahan tambahan selulosa mikrokristal pelepah pinang Friabilitas (F) = x 100% Dimana: a = bobot 20 tablet sebelum diputar dengan friabilitor (gram) b = bobot tablet setelah diputar dengan friabilitor (gram) Syarat friabilitas tablet : Kehilangan bobot tablet tidak boleh lebih dari 0,8% (F 0,8%) Sebagai contoh diambil dari formula 1 dengan tambahan mikrokristal selulosa pelepah pinang. Berat 20 tablet sebelum diputar Berat 20 tablet setelah diputar = 13,05 gram = 12,98 gram Friabilitas tablet = x 100% = 0,68% 75

Lampiran 15. Gambar alat-alat uji karakteristik selulosa mikrokristal (a) (b) (c) Keterangan a. Alat uji SEM b. Alat FT-IR c. ph meter 76

Lampiran 16. Gambar alat cetak tablet, uji preformulasi dan evaluasi tablet (a) (b) (c) (d) 77

Lampiran 16. (lanjutan) (e) Keterangan : a. alat pencetak tablet b. alat uji waktu alir dan sudut diam c. alat uji kekerasan tablet d. alat uji friabilitas e. alat uji waktu hancur 78