Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Σχετικά έγγραφα
BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

Kalkulus Multivariabel I

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

Matematika

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Bab 1 Mekanik Struktur

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

Sebaran Peluang Gabungan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Kalkulus Multivariabel I

Tegangan Permukaan. Kerja

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

A. Distribusi Gabungan

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

Hendra Gunawan. 16 April 2014

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

Perubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

TOPIK 2 : MENGGAMBARKAN OBJEK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

Ciri-ciri Taburan Normal

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang

PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

BAB I PENGENALAN. 1.1 Latar Belakang Kajian

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

Persamaan Diferensial Parsial

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR

Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

Pengantar Proses Stokastik

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

SISTEM KOLOID. Pengenalan. Pengkelasan koloid

Pengantar Proses Stokastik

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

KONSTRUKSI BAJA GUDANG

Unit PENGENALAN KEPADA LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM OBJEKTIF KHUSUS

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1. Kelas: DCV 2

UJIKAJI 1 : PENYEDIAAN SPESIMEN DAN KAJIAN METALOGRAFI KELULI KARBON

Skema

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

TOPIK 1 : KUANTITI DAN UNIT ASAS

Jika X ialah satu pembolehubah rawak diskret yang mewakili bilangan hari hujan dalam seminggu, senaraikan semua nilai yang mungkin bagi X.

BAB 2 KEAPUNGAN DAN HIDROSTATIK

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI

Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorder (DSM IV,1994)

Jika X ialah satu pembolehubah rawak diskret yang mewakili bilangan hari hujan dalam seminggu, senaraikan semua nilai yang mungkin bagi X.

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

Transcript:

Balas Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Struktur Balas Lapisan balas terletak diatas tanah dasar

Fungsi Balas Mendistribusikan beban dari bantalan ke tanah dasar Menahan bantalan (rel) dari pergeseran transversal/lateral maupun longitudinal Meneruskan air, sehingga tidak menggenangi bantalan/rel Mendukung bantalan secara elastis

Distribusi Beban Gaya dinamis roda Rel Balas Bantalan Subgrade

Tebal Balas Kuat dukung subgrade badan jalan rel Beban roda kereta api Kecepatan kereta api Bahan balas

Tebal Balas Area (1997) dengan h h: tebal balas (inchi) 16,8 p p P a : tekanan rerata yang didistribusikan bantalan ke balas (psi) P c : tekanan ke tanah dasar, termasuk faktor aman (psi) a c 4 5

Tebal Balas Schramm (1961) Z min S B 2tg dengan Z min : tebal minimum balas (m) S: jarak bantalan (m) B: lebar bantalan (m) Θ: sudut gesek internal bahan balas ( )

Lapisan Balas Balas atas: bahan pembentuk sangat baik Mendapat beban yang sangat besar Sangat terkait elastisitas fungsi kenyamanan Balas bawah: bahan pembentuk tidak sebaik balas atas Bahan pembentuk tidak sebaik balas atas Sebagai filter tanah dasar-balas atas

Persyaratan Bahan Balas Atas Batu pecah: keras, tidak mudah pecah Tahan lama: tidak cepat aus, tahan cuaca Bersudut/angular Bergradasi tertentu: sifat saling mengunci, saling gesek, permeabilitas tinggi

Persyaratan Bahan Balas Atas Komposisi bahan merugikan yang diijinkan Bahan lunak/mudah pecah < 3% Bahan lolos #200 <1% Gumpalan lempung <0,5% Keausan uji Los Angeles <40% Partikel tipis/panjang <5%

Persyaratan Bahan Balas Atas Gradasi Lapisan Balas Atas Ukuran Nominal (inchi) Persen lolos saringan Ukuran saringan (inchi) 3 2,5 2 1,5 1 0,75 0,5 3/8 2,5-0,75 100 90-100 25-60 25-60 0-10 0-5 2-1 100 95-100 35-70 0-15 0-5 1,5-0,75 100 90-100 20-15 0-15 0-5 Cat: a) Jalan kelas I-II digunakan ukuran min 2,5-0,75 b) Jalan kelas III digunakan ukuran min 2-1

Persyaratan Bahan Balas Bawah Gradasi Lapisan Balas Bawah Ukuran saringan 2 1 3/8 No 10 No 40 No 200 % lolos (optimum) 100 95 67 38 21 7 Daerah yang diperbolehkan (% lolos) 100 90-100 50-84 26-50 12-30 0-10

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Lurus Lengkung

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Kelas Jalan Rel I II III IV V d 1 (cm) 30 30 30 25 25 B (cm) 150 150 140 140 135 C (cm) 235 235 225 215 210 K 1 (cm) 265-315 265-315 240-270 240-250 240-250 d 2 (cm) 15-50 15-50 15-50 15-35 15-35 E (cm) 25 25 22 20 20 K 2 (cm) 375 375 325 300 300

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Jarak dari sumbu jalan rel ke tepi atas lapisan balas (B) dengan, B > 0,5 L + X L: panjang bantalan (cm) X: lebar bahu, di Indonesia sbb: Jalan kelas I-II : 50cm Jalan kelas III-IV : 40 cm Jalan kelas V : 35 cm

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Bahu berfungsi agar bantalan tidak mudah bergeser dari tempatnya, dan memberi tahanan bagi balas ke arah melintang Kemiringan balas tidak boleh lebih curam dari 1 : 2 (v : h) Bahan balas dihampar sedemikian sehingga permukaannya selevel dengan permukaan bantalan

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Bagian jalan lurus K 1 > B + 2 d 1 + M + T Bagian tikungan dengan, K 1D = K 1 K 1L = B + 2 d 1 + 2 E +M E = (B + L/2) h/s + T T : tebal bantalan (cm) S : jarak antara kedua sumbu vertikal rel (cm) h : peninggian rel (cm)

Bentuk / Dimensi Lapisan Balas Lebar M digunakan antara 40-90 cm Pada konstruksi lapisan balas bawah perlu ditambahkan penahan pasangan batu untuk menjamin kestabilannya.

Pemadatan Pemadatan harus dilakukan secara baik, benar dan merata sehingga dapat diperoleh kepadatan lapangan yang disyaratkan yaitu 100 % kepadatan kering maksimum menurut standart ASTMD 698. Untuk mencapai kepadatan lapangan yang homogen maka pemadatan agregat bahan balas harus dilakukan lapis demi lapis dan ketebalan tiap lapis setelah dipadatkan tidak boleh lebih dari 15 cm.

Pemadatan Dukungan merata Kepadatan balas tidak merata, menyebabkan sebaran beban dan reaksi dukungan balas thd bantalan tidak merata Dukungan tidak merata Timbul Momen pada bantalan Kerusalkan bantalan

Permasalahan pada balas Masalah teknis yang sering ditemui pada lapisan balas ialah : 1. Penurunan balas 2. Berkurangnya sifat kenyal dan permeabilitas lapisan balas 3. Terjadinya kantong balas

Permasalahan pada balas Rangkaian KA lewat Bantalan menumbuk balas Repetisi tumbukan ke balas Agregat balas bergesekan aus/hancur Volume balas berkurang Tebal balas berkurang Penurunan Balas

Permasalahan pada balas Bantalan menumbuk balas Rangkaian KA lewat Repetisi tumbukan ke balas Rongga antar agregat berkurang Permeabilitas balas menurun - Balas menjadi tidak kenyal - Air tidak mudah mengalir Balas Mati

Kantong Balas Tebal balas << Tekanan ke subgrade >> Subgrade melesak turun Kantong balas Agregat balas turun terbentuk cekungan pada subgrade

Kantong Balas (Mud Pumping) Bantalan mengambang Saat beban dilepas, partikel halus dari bawah tersedot ke rongga Saat terjadi beban lagi, partikel tsb akan masuk lagi ke balas Cekungan Kantong balas Tersedotnya partikel tanah dasar menyebabkan balas turun

Kantong Balas Jika tidak segera ditangani, kantong balas akan semakin dalam dan melebar Bisa menyebabkan runtuhnya badan jalan rel