BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

Σχετικά έγγραφα
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

KONSTRUKSI BAJA GUDANG

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Kalkulus Multivariabel I

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Bab 1 Mekanik Struktur

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

Hendra Gunawan. 16 April 2014

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR

Sebaran Peluang Gabungan

ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU

Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

Matematika

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

A. Distribusi Gabungan

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

Kalkulus Multivariabel I

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

EAS 353/3 Rekabentuk Struktur Konkrit Bertetulang

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

Pumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc

Pengantar Proses Stokastik

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

Pengantar Proses Stokastik

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1

PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I

Persamaan Diferensial Parsial

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

Tegangan Permukaan. Kerja

Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

PENGERTIAN VOKAL: Vokal ialah bunyi-bunyi bersuara, dan apabila membunyikannya udara daripada paru-paru keluar melalui rongga mulut tanpa sekatan dan

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

SEE 3533 PRINSIP PERHUBUNGAN Bab III Pemodulatan Sudut. Universiti Teknologi Malaysia

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1. Kelas: DCV 2

Perubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.

TOPIK 2 : MENGGAMBARKAN OBJEK

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

Kemahiran Hidup Bersepadu Kemahiran Teknikal 76

MODUL PENINGKATAN AKADEMIK SPM 2017 PERATURAN PEMARKAHAN KERTAS 2 (4531/2) BAHAGIAN A. 1(a) (i) P R P 1 (b)(i) Ralat rawak // ralat paralaks 1

Kuliah 2 Analisis Daya & Tegasan

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

Ciri-ciri Taburan Normal

Transcript:

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA 3.1. Uraian Umum Semakin sedikit tersedianya luas lahan yang digunakan untuk membangun suatu bangunan menjadikan perencana lebih inovatif dalam perencanaan, maka pembangunan tidak lagi dalam arah mendatar (horizontal), tetapi dibuat pada arah ke atas (vertical), yaitu membuat bangunan gedung bertingkat. Mengingat hal itu maka diperlukan suatu penghubung antar lantai lantai gedung. Tangga merupakan komponen struktur yang ada pada gedung bertingkat dan berfungsi sebagai penghubung antara lantai bawah dengan lantai diatasnya. Tangga yang direncanakan harus sesuai dengan fungsi bangunan, dan ditempatkan di tempat strategis serta mudah diketahui oleh pengguna bangunan gedung. Tangga yang direncanakan harus sesuai dengan standar perencanaan dan mampu untuk menahan beban yang diterima serta aman. 3.. Data Perencanaan Gambar rencana tangga dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan Gambar 3.. di bawah ini. 10 330 140 300 BORDES 0 140 500 Gambar 3.1. Tampak Atas Rencana Tangga 98

99 ± 4.0 10 Bordes ±.10 10 A O 30 1.5 3,4 ± 0.00 5 5 10 10 330 500 Gambar 3.. Tampak Samping Rencana Tangga Data data perencanaan tangga : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) 360 MPa (Ulir) c. Ruang tangga 300 x 500 cm d. Tinggi tangga 40 cm e. Tebal pelat tangga (ht) 15 cm f. Tebal pelat bordes 15 cm g. Tinggi bordes 10 cm h. Lebar datar 330 cm i. Dimensi bordes 10 x 300 cm j. Lebar tangga 140 cm k. Lebar antrede (A) 30 cm l. Jumlah antrede (Langkah datar). Lebar Datar / Lebar Antrede (. 330) / 30 660 / 30 buah m. Jumlah optrede (Langkah naik) Jumlah Antrede + + 4 buah

100 n. Tinggi optrede (O) Tinggi Tangga / Jumlah Optrede 40 / 4 1,5 cm o. Kemiringan tangga (α) arc.tg (Tinggi Tangga/Lebar Datar) arc.tg (40/(330+330)) arc.tg (40/660) 3,4 Ketentuan kemiringan tangga α <35 (OK) 3,4 < 35 (OK) 3.3. Hitungan Tebal Pelat Equivalen dan Pembebanan 3.3.1. Hitungan Tebal Pelat Equivalen Y 30 C D t' B A 1,5 T eq ht15 cm BD BC AB AC BD AB BC AC 1,5 30 1,5 30 Gambar 3.3. Tebal Equivalen 15,116 cm Teq /3. BD /3. 15,116 10,0 cm

101 Jadi total equivalent pelat tangga Y Teq + ht 10,0 + 15 5,0 cm 0,50 m 3.3.. Perhitungan Pembebanan Perhitungan pembebanan pada tangga dan bordes menurut PPIUG 1983 (Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983) adalah sebagai berikut : 1. Pembebanan Tangga a. Beban Mati (qd) Berat tegel keramik (tebal 1 cm) 0,01. 1,4. 100 3,8 kg/m Berat spesi (tebal cm) 0,0. 1,4. 100 58,8 kg/m Berat pelat tangga 0,50. 1,4. 400 84,6 kg/m + qd 95, kg/m b. Beban Hidup (ql) 1,4. 300 40 kg/m c. Beban Ultimate (qu) 1,. qd + 1,6. ql 1,. 95, + 1,6. 40 18,4 kg/m. Pembebanan pada Bordes a. Beban Mati (qd) Berat tegel keramik (tebal 1 cm) 0,01. 1,. 100 8,9 kg/m Berat spesi (tebal cm) 0,0. 1,. 100 1,4 kg/m Berat pelat bordes 0,15. 1,. 400 61 kg/m + 1,3 kg/m b. Beban Hidup (ql) 1,. 300 kg/m 510 kg/m c. Beban Ultimate (qu) 1,. qd + 1,6. ql (1,. 1,3 ) + (1,6. 510) 160,80 kg/m

10 3.4. Hitungan Gaya Dalam Tangga Hitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 000 tumpuan diasumsikan jepit, jepit, jepit seperti pada gambar berikut. a) Permodelan Tangga Atas di SAP 000 b) Permodelan Tangga Bawah di SAP 000 Gambar 3.4. Permodelan Struktur Tangga di SAP 000

103 a) BMD Tangga Atas di SAP 000 b) BMD Tangga Bawah di SAP 000 Gambar 3.5. Gambar BMD Struktur Tangga di SAP 000

104 3.5. Hitungan Tulangan Pelat Tangga dan Bordes 3.5.1. Hitungan Tulangan Tumpuan Direncanakan: Digunakan tulangan Ø 1 mm a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) & 360 MPa (Ulir) c. Tebal selimut beton (p) 0 mm (SNI 84 013) d. b 1400 mm e. h 150 mm (Tebal Bordes) f. d p + ½. φ Tulangan 0 + ½. 1 6 mm g. d h d 150 6 14 mm Dari hitungan SAP 000 diperoleh momen pada daerah tumpuan terbesar. Mu 48,41 kgm,5.10 Nmm Mn Mu,5.10 0,9 3,05.10 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30 0,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 40 600 40 0,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0,00583 Mn Rn b.d 3,05.10 1400 14 1,418 N/mm

105 ada 1 m 1 1.m.Rn fy 1. 1 9,41 0,00608 ada < max (OK) ada > min (OK) 1 Dipakai ada 0,00608 AS ada. b. d 0,00608. 1400. 14 1056, mm 9,411 1,418 40 Dipakai tulangan Ø 1 mm ¼. π. 1 113,04 mm 1056, Jumlah tulangan 9,34 10 buah 113,04 Jarak tulangan Jarak maksimum tulangan 113,04 x 1000 10,0 mm 100 mm 1056,. h. 150 300 mm As yang timbul n. 0,5. 3,14. 1 Dipakai tulangan Ø 1 mm 100 mm 10. 0,5. 3,14. 1 1130,4 mm > 1056, mm (As). (Aman!) 3.5.. Hitungan Tulangan Lapangan Dari hitungan SAP 000 14 diperoleh momen pada derah lapangan terbesar pada batang nomor : Mu 140,8 kgm 1,40.10 Nmm Mn Mu 1,40.10 1,.10 0,9 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30

106 0,85. fc 600 b.. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 40 600 40 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0,00583 0,0645 Mn Rn b.d 1,.10 1400 14 0,84 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy 1. 1 9,41 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00583 AS min. b. d 0,00583. 1400. 14 101,6 mm 9,41 0,84 40 Dipakai tulangan Ø 1 mm ¼. π. 1 113,04 mm 0,00349 101,6 Jumlah tulangan 8,96 9 buah 113,04 Jarak tulangan 113,04 x 1000 111,6 mm 110 mm 101,6 Jarak maksimum tulangan. h. 150 300 mm As yang timbul n. 0,5. 3,14. 1 9. 0,5. 3,14. 1 Dipakai tulangan Ø 1 mm 110 mm 101,36 mm > 101,6 mm (As).(Aman!)

10 3.6. Perencanaan Balok Bordes Gambar perencanaan balok bordes dapat dilihat pada Gambar 3.6. dibawah ini. 4 30 4 15 Gambar 3.6. Dimensi Rencana Balok Bordes Data data perencanaan : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) & 360 MPa (Ulir) c. Tebal selimut beton (p) 40 mm (SNI 84 013) d. b 150 mm e. h 300 mm f. Lebar bordes 300 cm g. Tulangan D 13 mm h. Tulangan Ø (sengkang) 8 mm i. d h p - Øsengkang ½ DTulangan 300 40 8 ( ½. 13) 45,5 mm 3.6.1. Pembebanan Balok Bordes 1. Beban Mati (qd) a. Berat sendiri 0,15. 0,3. 400 108 kg/m b. Berat dinding 0,15.,1. 1400 441 kg/m + 549 kg/m. Beban Ultimate (qu) 1,. qd 1,. 549 658,8 kg/m

108 3. Beban Reaksi Bordes Gambar 3.. Joint Reaction qu reaksibordes lebar bordes 186,41 634,8 3 1500,6 kg/m 4. qu Total 658,8 + 1500,6 159,4 kg/m

109 3.6.. Hitungan Tulangan Lentur Lapangan Gambar 3.8. Diagram BMD (Momen) dan SFD (Geser) Balok Bordes 3.6.3. Hitungan Tulangan Lentur Lapangan Dari hitungan SAP 000 diperoleh momen pada derah tumpuan terbesar. Mu 809,8 kgm 0,81.10 Nmm Mn Mu 0,81.10 0,9 0,90.10 Nmm fy 360 m 14, 11 0,85. fc 0,85 30 0,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 360 600 360 0,036 max 0,5. b 0,08 min 1,4 / fy 0,00388 Mn Rn b.d 150 0,90.10 45,5 0,995 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy

110 1. 1 14,11 0,0090 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00388 AS min. b. d 0,00388. 150. 45,5 143,08 mm 14,11 1,04 360 Dipakai tulangan D 13 mm ¼. π. 13 13,665 mm 143,08 Jumlah tulangan 1,09 buah 13,665 As yang timbul n. 0,5. 3,14. 13 Dipakai tulangan D 13 mm. 0,5. 3,14. 13 65,33 mm > 143,08 mm (As) (OK) 3.6.4. Hitungan Tulangan Lentur Tumpuan Dari Perhitungan SAP 000 diperoleh momen pada daerah lapangan terbesar. Mu 1619,55 kgm 1,6.10 Nmm Mn Mu 1,6.10 1,811.10 0,9 fy 360 m 14, 11 0,85. fc 0,85 30 Nmm 0,85. fc 600 b.. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 360 600 360 0,036 max 0,5. b 0,08

111 min 1,4 / fy 0,00388 Mn Rn b.d 1,811.10 150 45,5,003 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy 1. 1 14,11 0,00580 ada < max (OK) ada > min (OK) 1 Dipakai ada 0,00580 AS ada. b. d 0,00580. 150. 45,5 13,64 mm 14,11,003 360 Dipakai tulangan D 13 mm ¼. π. 13 13,665 mm 13,64 Jumlah Tulangan 1,610 buah 13,665 As yang timbul n. 0,5. 3,14. 13 Dipakai tulangan D 13 mm. 0,5. 3,14. 13 65,33 mm > 13,64 mm (As) (OK) 3.6.5. Hitungan Tulangan Geser Dari hitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar : VU Vc 339,1 kg 3391 N 1/6. f'c. b. d 1/6. 30. 150. 45,5 33616 N

11 Ø Vc 0,5. Vc 0,5. 33616 51 N 3 Ø Vc 3. Ø Vc 3. 51 536 N Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan Tulangan Geser Ø Vs perlu Vu - Ø Vc Ø Vs Vs Perlu 0,5 3391 51 18,6 N 951,5 N 18,6 0,5 Av. ¼ π. (8)² S. 0,5. 3,14. 64 100,48 mm Av.fy.d Vs Perlu 618,53 mm 100,48.40.45,5 951,5 d 45,5 Smax 1, 5 mm 10 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 10 mm untuk daerah lapangan dan Ø 8 100 mm untuk daerah tumpuan.

113 3.. Hitungan Pondasi Tangga 3..1. Data Perencanaan 0 30 0 140 5 5 0 30 0 10 10 Gambar 3.9. Pondasi Tangga Data data perencanaan pondasi tangga : a. Mutu beton (fc ) 30 MPa b. Mutu tulangan (fy) 40 MPa (Polos) c. Kedalaman 1000 mm d. Ukuran footplate 1400 x 100 mm e. Tebal footplate (h) 50 mm f. Tebal selimut beton (p) 40 mm g. Tanah 1, t/m 3 100 kg/m 3 h. σ Tanah 1, kg/cm 1000 kg/m i. Ø Tulangan 16 mm j. d p + ½. Ø Tul + Ø Tul 40 + 8 + 16 64 mm k. d h d 50-64 186 mm Dari hitungan SAP 000 14 diperoleh gaya geser terbesar : NU 1,35 kgm (Beban Aksial) MU 48,41 kgm (Beban Momen)

114 3... Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi 1. Hitungan Pembebanan Pondasi a. Berat telapak pondasi 1,4. 1,. 0,5. 400 148 kg b. Berat tanah. (0,. 1,4. 0,5). 100 499 kg c. Berat kolom 0,3. 0,5. 1,4. 400 56 kg d. NU (Beban Aksial) 1,4 kg + ΣN 11860 kg e. MU (Beban Momen) 48,41kgm. Kontrol Tegangan Tanah M e N e < 1/6.B 48,41 0,3 11860 0,3 kg < 1/6. 1, 0,3 kg < 0,83 (OK) N 6M BL BL yang terjadi 11860 tanah max 1,.1,4 11860 tanah min 1,.1,4 6x48,41 993,5 < 1000 kg/m 1,. 1,4 6x48,41 34,3 > 0 kg/m 1,. 1,4 σ max yang terjadi < ijin tanah (OK) 3..3. Hitungan Tulangan Lentur a. Arah Sumbu Pendek N 6M u σu U BL BL 1,4 6x48,41 964,810 kg/m 1,.1,4 1, x1,4 MU ½. σu. t² ½. 964. (0,) 1951,3 kg/m 1,951. 10 Nmm

115 Mn Mu 1,951.10,.10 0,9 Nmm fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30 0,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 40 600 40 0,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 1,4 / 40 0,00583 Mn Rn b.d,.10 1400 186 0,55 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy 1. 1 9,411 0,0034 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00583 AS min. b. d 0,00583. 1400. 186 1519 mm 9,411 0,55 40 Dipakai tulangan Ø 16 mm ¼. π. 16 00,96 mm 1519 Jumlah tulangan,558 8 buah 00,96

116 As yang timbul n. 0,5. 3,14. 16 8. 0,5. 3,14. 16 160,68 mm > 1519 mm (As) (OK) Jarak tulangan Dipakai tulangan Ø 16 mm 130 mm 00,96 x 1000 13,9 mm 130 mm 1519 b. Arah Sumbu Panjang N 6M u U σu BL BL 1,4 6x48,41 964,810 kg/m 1,.1,4 1, x1,4 MU ½. σu. t² ½. 964. (0,) 1951,3 kg/m 1,951. 10 Nmm Mn Mu 1,951.10,.10 0,9 fy 40 m 9, 411 0,85. fc 0,85 30 Nmm 0,85. fc 600 b. 1. fy 600 fy 0,85.30 600.0,85. 40 600 40 0,0645 max 0,5. b 0,0483 min 1,4 / fy 0,00583 Mn Rn b.d,.10 100 186 0,459 N/mm ada 1 m 1 1.m.Rn fy

11 1. 1 9,411 0,00190 ada < max (OK) ada < min (OK) 1 Dipakai min 0,00583 9,411 0,459 40 AS min. b. d 0,00583. 100. 186 1844,5 mm Dipakai tulangan Ø 16 mm ¼. π. 16 00,96 mm 1844,5 Jumlah tulangan 9,18 10 buah 00,96 As yang timbul n. 0,5. 3,14. 16 Jarak tulangan 10. 0,5. 3,14. 16 Dipakai tulangan Ø 16 mm 100 mm 009,6 mm > 1844,5 mm (As) (OK) 00,96 x 1000 108,95 mm 100 mm 1844,5