ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU

Σχετικά έγγραφα
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

PERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

Kalkulus Multivariabel I

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

Kalkulus Multivariabel I

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

Hendra Gunawan. 16 April 2014

Sebaran Peluang Gabungan

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

Matematika

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

Bab 1 Mekanik Struktur

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

A. Distribusi Gabungan

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

KONSTRUKSI BAJA GUDANG

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

Tegangan Permukaan. Kerja

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP JARAK TANAM DI LAHAN SAWAH SKRIPSI

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Pengantar Proses Stokastik

Pumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc

INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

Persamaan Diferensial Parsial

BAB 5 : FUNGSI TRIGONOMETRI (Jangka waktu : 9 sesi) Sesi 1. Sudut Positif dan Sudut Negatif. Contoh

BAB 5 : FUNGSI TRIGONOMETRI (Jangka waktu : 9 sesi) Sesi 1. Sudut Positif dan Sudut Negatif. Contoh

SMK SERI MUARA, BAGAN DATOH, PERAK. PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM. MATEMATIK TAMBAHAN TINGKATAN 5 KERTAS 1 Dua jam JUMLAH

Keterusan dan Keabadian Jisim

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

Perubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR

CAPAIAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN TAHUN 2017

KURIKULUM STANDARD SEKOLAH RENDAH DUNIA MUZIK

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

Pengantar Proses Stokastik

Transcript:

ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: KINGSON PANGARIBUAN 040404040 SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah, berkat dan karunia-nya hingga terselesaikannya tugas akhir ini dengan judul Analisa Gaya Tarik Kabel Prategang Pada Balok Statis Tak Tentu. Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibu dosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang dalam keadaan sulit telah memperjuangkan hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada : 1. Bapak Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan. Selaku dosen pembimbing dan juga selaku Ketua Departemen Teknik Sipil yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini 2. Bapak Ir.Teruna Jaya, M.Sc. Selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil

3. Bapak/Ibu staf pengajar jurusan teknik sipil. 4. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam penyelesaian administrasi 5. Untuk sahabat-sahabatku Joko, Leo, Joseph, Jaka, Budiman dan teman-teman stambuk 2004 lainnya, buat doa, semangat dan dukungan kalian. 6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi jurusan teknik sipil. Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, Desember 2010 Kingson Pangaribuan 04 0404 040

ABSTRAK Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa gaya tarik kabel prategang pada balok statis tak tentu. Diawali dengan penjelasan mengenai konsep dasar pemberian prategang yang memberikan rumus-rumus untuk menghitung tegangan serat beton, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai struktur statis tak tentu, analisis elastis untuk beban akibat beban luar, dan analisis elastis akibat kontinuitas prategang pada struktur statis tak tentu. Proses perhitungan dimulai dengan menganalisa struktur statis tak tentu akibat berat sendiri dan beban mati tambahan dengan menggunakan metode persamaan tiga momen, sehingga didapat nilai-nilai momen yang bekerja pada struktur, kemudian dilanjutkan dengan menganalisa struktur statis tak tentu akibat pemberian gaya prategang dengan metode peralihan tumpuan. Analisa ini dilakukan pada contoh sederhana balok menerus di atas tiga tumpuan, balok menerus di atas empat tumpuan dan balok menerus di atas lima tumpuan, sehingga didapat nilai-nilai momen yang bekerja pada struktur dalam satuan P e (gaya prategang efektif) dan dapat diketahui perubahan posisi tendon akibat dari kontinuitas prategang. Selanjutnya dari hasil analisa tegangan lentur di sejumlah titik pada struktur balok satis tak tentu, dapat diketahui batasan-batasan dari nilai gaya prategang, sehingga dapat diperoleh besar gaya prategang yang akan dikerjakan pada struktur balok statis tak tentu.

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Abstrak... iii Daftar Isi... iv Daftar Notasi... vii Daftar Tabel... Daftar Gambar... ix x BAB I Pendahuluan... 1 I.1. Latar Belakang... 1 I.2. Permasalahan... 2 I.3. Manfaat Penulisan... 3 I.4. Pembatasan Masalah... 3 I.5. Metodologi Penulisan... 3 BAB II Tinjauan Pustaka... 4 II.1. Pendahuluan... 4 II.2. Sistem Prategang... 7 II.3. Konsep Dasar Pemberian Prategang... 9 II.3.1. Metode Konsep Dasar... 13 II.3.2. Metode Penyeimbangan Beban... 15 II.4. Struktur Statis Tak Tentu... 20 II.4.1. Defenisi Istilah-Istilah Umum... 23 II.4.2. Pola Tendon Untuk Balok Menerus... 26 II.4.3. Analisis Elastis Untuk Beban Akibat Beban Luar.. 27

II.4.4. Analisis Elastis Untuk Kontinuitas Prategang... 32 II.4.4.1. Metode Peralihan Tumpuan... 33 II.4.4.2. Metode Beban Ekivalen... 37 BAB III Analisa Struktur Statis Tak Tentu... 35 III.1. Model Struktur... 39 III.2. Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 40 III.2.1 Analisa Struktur Akibat Beban Mati... 40 III.2.1.1 Beban Mati... 40 III.2.1.2 Perhitungan Momen... 41 III.2.2 Analisa Struktur Akibat Gaya Prategang... 44 III.2.2.1 Metode Peralihan Tumpuan... 44 III.2.2.2 Metode Beban Ekivalen... 49 III.3. Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 52 III.3.1 Analisa Struktur Akibat Beban Mati... 52 III.3.1.1. Beban Mati... 52 III.3.1.2 Perhitungan Momen... 53 III.3.2 Analisa Struktur Akibat Gaya Prategang... 56 III.3.2.1 Metode Peralihan Tumpuan... 56 III.3.2.2 Metode Beban Ekivalen... 63 III.4. Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 66 III.4.1 Analisa Struktur Akibat Beban Mati... 66 III.4.1.1. Beban Mati... 66 III.4.1.2 Perhitungan Momen... 67 III.4.2 Analisa Struktur Akibat Gaya Prategang... 71

III.4.2.1 Metode Peralihan Tumpuan... 71 III.4.2.2 Metode Beban Ekivalen... 80 BAB IV Analisa Gaya Tarik Kabel Prategang... 83 IV.1. Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 83 IV.2. Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 90 IV.3. Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 100 BAB V Kesimpulan Dan Saran... 112 V.1. Kesimpulan... 112 V.2. Saran... 112 Daftar Pustaka

DAFTAR NOTASI A c I c M = Luas penampang balok = Momen inersia penampang = Momen M D = Momen akibat beban mati M L = Momen akibat beban hidup M SD = Momen akibat beban mati tambahan M ub = Momen akibat terjadinya beban tak seimbang M T P P e P i Q Q bs = Momen total = Gaya prategang = Gaya prategang efektif = Gaya prategang awal = Beban merata = Beban akibat berat sendiri Q bm = Beban akibat beban mati tambahan R S b S t W b = Reaksi vertikal = Modulus penampang untuk serat bawah = Modulus penampang untuk serat atas = Beban penyeimbang (ekivalen) Wu b = Beban tak seimbang a c c b c t = Eksentrisitas kabel (tendon) = Jarak serat terluar penampang ke pusat berat penampang = Jarak serat bawah penampang ke pusat berat penampang = Jarak serat atas penampang ke pusat berat penampang

e f f b f ijin f t l r y φ 0 φ = Eksentrisitas kabel (tendon) = Tegangan lentur = Tegangan di serat bawah = Tegangan lentur ijin = Tegangan di serat atas = Panjang bentang = Radius girasi penampang = Deviasi garis C dari garis cgs = Bidang momen sebagai muatan akibat gaya luar = Bidang momen sebagai muatan akibat gaya dalam = Lawan lendut

DAFTAR TABEL Tabel IV.1 : Tegangan Lentur Pada Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 87 Tabel IV.2 : Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 88 Tabel IV.3 : Tegangan Lentur Pada Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 96 Tabel IV.4 : Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 97 Tabel IV.5 : Tegangan Lentur Pada Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 107 Tabel IV.6 : Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 109

DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 : Balok Beton Bertulang... 4 Gambar II.2 : Balok Beton Prategang... 5 Gambar II.3 : Sistem Pratarik... 7 Gambar II.4 : Sistem Pascatarik... 8 Gambar II.5 : Distribusi Tegangan Serat Beton Pada Balok Persegi Panjang Dengan Tendon Lurus... 11 Gambar II.6 : Profil Tendon Prategang... 14 Gambar II.7 : Gaya-Gaya Penyeimbang Beban... 16 Gambar II.8 : Tendon Yang Mengalami Intensitas Beban Transversal q.. 17 Gambar II.9 : Gaya Penyeimbang Beban Pada Diagram Benda Bebas... 19 Gambar II.10 : Tegangan-Tegangan Pada Metode Penyeimbang Beban... 20 Gambar II.11 : Reaksi Sekunder dan Momen Sekunder Pada Balok Beton Prategang Menerus... 22 Gambar II.12 : Garis Tekan Pada Suatu Balok Prategang Menerus... 24 Gambar II.13 : Garis Tekanan dan Profil Kabel Konkordan... 25 Gambar II.14 : Pola Tendon Untuk Balok Menerus... 26 Gambar II.15 : Gambar Bidang Momen Akibat Beban Terpusat... 27 Gambar II.16 : Gambar Bidang Momen Akibat suatu Momen Bekerja Pada Salah Satu Tumpuan... 29 Gambar II.17 : Gambar Bidang Momen Akibat Beban Merata Bekerja Di Sepanjang Bentang... 30 Gambar II.18 : Momen Sekunder Di Balok Prategang Menerus... 34

Gambar II.19 : Superposisi Antara Momen Sekunder Hanya Akibat Prategang Dan Transformasi Garis C... 35 Gambar II.20 : Metode Beban Ekivalen Pada Transformasi Garis C... 38 Gambar III.1 : Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 39 Gambar III.2 : Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 39 Gambar III.3 : Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 39 Gambar III.4 : Potongan A-A (Penampang Balok Persegi Panjang)... 39 Gambar III.5 : Posisi Tendon Pada Balok Menerus Di Atas Tiga Tumpuan... 40 Gambar III.6 : Analisa Struktur Dengan Metode Persamaan Tiga Momen. 41 Gambar III.7 : Gambar Bidang Momen Akibat Beban Mati... 43 Gambar III.8 : Lawan Lendut B Akibat M 1... 45 Gambar III.9 : Transformasi Garis Tekan Akibat Kontinuitas... 48 Gambar III.10 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Menerus... 50 Gambar III.11 : Posisi Tendon Pada Balok Menerus Di Atas Empat Tumpuan... 52 Gambar III.12 : Analisa Struktur Dengan Metode Persamaan Tiga Momen 53 Gambar III.13 : Gambar Bidang Momen Akibat Beban Mati... 56 Gambar III.14 : Lawan Lendut B dan C Akibat M 1... 57 Gambar III.15 : Transformasi Garis Tekan Akibat Kontinuitas... 62 Gambar III.16 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Menerus... 64 Gambar III.17 : Posisi Tendon Pada Balok Menerus Di Atas Lima Tumpuan... 66 Gambar III.18 : Analisa Struktur Dengan Metode Persamaan Tiga Momen 67

Gambar III.19 : Gambar Bidang Momen Akibat Beban Mati... 71 Gambar III.20 : Lawan Lendut B, C dan D Akibat M 1... 72 Gambar III.21 : Transformasi Garis Tekan Akibat Kontinuitas... 79 Gambar III.22 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Menerus... 81 Gambar IV.1 : Tegangan Lentur Pada Tengah Bentang AB dan BC... 86 Gambar IV.2 : Tegangan Lentur Pada Titik B... 86 Gambar IV.3 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Di Atas Tiga Tumpuan... 89 Gambar IV.4 : Bidang Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Di Atas Tiga Tumpuan... 90 Gambar IV.5 : Tegangan Lentur Pada Tengah Bentang AB dan CD... 94 Gambar IV.6 : Tegangan Lentur Pada Tengah Bentang BC... 95 Gambar IV.7 : Tegangan Lentur Pada Titik B dan C... 95 Gambar IV.8 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Di Atas Empat Tumpuan... 98 Gambar IV.9 : Bidang Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Di Atas Empat Tumpuan... 99 Gambar IV.10 : Tegangan Lentur Pada Tengah Bentang AB dan DE... 105 Gambar IV.11 : Tegangan Lentur Pada Tengah Bentang BC dan CD... 105 Gambar IV.12 : Tegangan Lentur Pada Titik B dan D... 106 Gambar IV.13 : Tegangan Lentur Pada Titik C... 106 Gambar IV.14 : Metode Beban Ekivalen Untuk Analisis Balok Di Atas Lima Tumpuan... 110

Gambar IV.15 : Bidang Momen Akibat Gaya Prategang Pada Balok Di Atas Lima Tumpuan... 111