BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

Σχετικά έγγραφα
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

PERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

KONSTRUKSI BAJA GUDANG

Kalkulus Multivariabel I

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)

ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

Sebaran Peluang Gabungan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

Persamaan Diferensial Parsial

Hendra Gunawan. 16 April 2014

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

Bab 1 Mekanik Struktur

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

Kalkulus Multivariabel I

Matematika

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

Pengantar Proses Stokastik

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

Pengantar Proses Stokastik

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

Kalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018

Pumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc

A. Distribusi Gabungan

TOPIK 2 : MENGGAMBARKAN OBJEK

Perubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

EAS 353/3 Rekabentuk Struktur Konkrit Bertetulang

Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai. Varietas Anjasmoro

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1. Kelas: DCV 2

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I

ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1

EAG 345/2 - Analisis Geoteknik

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST. Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST Ulangan Jumlah Purata

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

SEE 3533 PRINSIP PERHUBUNGAN Bab III Pemodulatan Sudut. Universiti Teknologi Malaysia

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.

Tabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan

50 cm. 30 cm J1M1 J1M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J3M1 J2M2 J3M0 J2M1

Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

Transcript:

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan. Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut. 4.. Data Perencanaan Tangga Dalam Gambar rencana tangga dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.. 190 +4,00 +3,84 +3,68 450 +3,5 +3,36 +3,0 +3,04 +,88 +, +,56 +,40 +,4 +,08 +1,9 +0,16 +0,3 +0,48 +0,64 +0,80 +0,96 +1,1 +1,8 +1,44 +1,60 50 Bordes +1,6 150 400 Gambar 4.1. Tampak Atas 101

10 4 400 AT = 30 cm OP = 16 cm 16 150 450 600 Gambar 4.. Detail Tangga Data data tangga : Tinggi tangga = 400 cm Lebar tangga = 190 cm Lebar datar = 300 cm dan 450 cm Tebal plat tangga = 15 cm Tebal plat bordes tangga = 15 cm Dimensi bordes = 150 400 cm Lebar antrade = 30 cm Jumlah antrade = 4 buah Jumlah optrade = 5 buah Tinggi optrade = 400 / 5 = 16 cm = Arc.tg ( 400/(300+450) ) = Arc.tg ( 400/50) = 8,0 0 = 8,0 0 < 35 0 OK

103 4.3. Hitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan 4.3.1. Hitungan Tebal Plat Equivalen Gambar rencana tebal equivalen tangga dapat dilihat pada Gambar 4.3. C B D A 30 16 Teq Ht Y Gambar 4.3. Tebal Equivalen AD AB = AD = BC AC AB BC AC 16 30 = 16 = 14,1 cm Teq = /3 BD = /3 14,1 = 9,41 cm 30 Jadi total equivalent plat tangga Y = Teq + ht = 9,41+ 15 = 4,41 cm = 0,441 m

104 4.3.. Hitungan Beban 1. PembebananTangga ( SNI 03-84-00 ) a. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik (1 cm) = 0,01 1,9 100 = 3,3 kg/m Berat spesi ( cm) = 0,0 1,9 100 = 9,8 kg/m Berat plat tangga = 0,441 1,9 400 = 1113,096 kg/m Berat sandaran tangga = 0, x 0,1 x 1000 x = 140,0 kg/m qd = 1365,196 kg/m b. Akibat beban hidup (ql) ql = 1,9 300 kg/m = 50 kg/m c. Beban ultimate (qu) qu = 1,. qd + 1,6. ql = ( 1, 1365,196) + ( 1,6 50 ) = 550,4 kg/m. Pembebanan pada Bordes ( SNI 03-84-00 ) a. Akibat beban mati (qd) Berat tegel keramik (1 cm) = 0,01 4 100 = 68 kg/m Berat spesi ( cm) = 0,0 4 100 = 168 kg/m Berat plat bordes = 0,15 4 400 = 1440 kg/m Berat sandaran tangga = 0, x 0,1 x 1000 x = 140 kg/m + qd = 1816 kg/m b. Akibat beban hidup (ql) ql = 4 300 kg/ m = 100 kg/m c. Beban ultimate (qu) qu = 1,. qd + 1.6. ql = ( 1, 1816 ) + ( 1,6 100 ) = 4099, kg/m

105 Hitung ananalis struktur tangga menggunakan program SAP 000 tumpuan di asumsikan jepit, jepit, jepit, seperti pada Gambar 4.4 dibawah ini. 3 1 Gambar 4.4. Rencana Tumpuan Tangga 4.4. Hitungan Tulangan Tangga dan Bordes 4.4.1. Hitungan Tulangan Tumpuan Dicoba menggunakan tulangan D16 mm h = 150 mm ( tebal bordes ) d = p + 1/ D tul = 0 + ½. 16 = 8 mm d = h d = 150 8 = 1 mm

106 Dari hitungan SAP 000 14 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 3: Gambar 4.5. Hasil Perhitungan SAP 000 15 Momen Terbesar Mu = 593,88 kgm = 5,94.10 Nmm Mn = Mu 5,94.10 0,8,45.10 Nmm m = fy 340 1, 8 0,85. fc 0,85,5 0,85. fc 600 b =.. fy 600 fy 0,85.,5 600 =.0,85. 340 600 340 = 0,0305 max = 0,5. b = 0,09 min = 0,005 Mn Rn = b.d,45.10 1900 1,63 N/mm ada = 1 1 m.m.rn 1 fy

10 = 1. 1 1,8 = 0,0084 ada<max (OK) 1 1,8,63 340 ada>min (OK) di pakai ada = 0,0084 As = ada. b. d = 0,0084 1900 1 = 194,1 mm Dipakai tulangan D 16 mm = ¼.. 16 = 01,06 mm Jumlah tulangan = 194,1 = 9,68 10 buah 01,06 As ada = n. 0,5. 3,14. Dtul = 10. 0,5. 3,14. 16 Jarak tulangan = 01,06x1000 194,1 Jarak maksimum tulangan = 009,6 mm > 194,1 mm (Asperlu) = h Dipakai tulangan D16 mm 100 mm = x 150 = 300 mm = 103,61 mm 100 mm 4.4.. Hitungan Tulangan Lapangan Dari hitungan SAP 000 14 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 3: Mu = 8,96 kgm =,83.10 Nmm Mn = m = 1,8 b = 0,0305 max = 0,09,83.10 0,8 3,54.10 Nmm min = 0,005

108 3,54.10 Rn = 1,5 N/mm 1900 (1) ada = 1. 1 1,8 = 0,0038 ada < max (OK) ada > min (OK) 1.1,8.1,5 340 di pakai ada = 0,0038 Asperlu = ada. b. d = 0,0038 1900 1 = 880,84 mm Dipakai tulangan D 16 mm = ¼.. 16 Jumlah tulangan = = 01,06 mm 880,84 = 4,38 5 buah 01,06 As ada = n. 0,5. 3,14. Dtul Jarak tulangan = = 5. 0,5. 3,14. 16 = 1004,8 mm > 880,84 mm (Asperlu)... (AMAN) 01,06 x1000 880,84 Jarak maksimum tulangan = h = 150 = 300 Dipakai tulangan D 16 mm 00 mm = 8,6 mm 00 mm

109 4.5. Perencanaan Balok Bordes Gambar perencanaan balok bordes dapat dlihat pada Gambar 4.5 3 4 30 3 0 Gambar 4.6. Rencana Balok Bordes Data perencanaan balok bordes: h = 300 mm b = 00 mm Dtul = 16 mm (Ulir) sk = 8 mm (Polos) d = p + sk + ½ Dtul = 30 + 8 + 8 = 46 mm d = h d` = 300 46 = 54 mm 4.5.1. Pembebanan Balok Bordes 1. Beban mati (qd) Berat sendiri = 0, x 0,3 x 400 = 144 kg/m Berat dinding = 0,15 x x 100 = 510 kg/m Berat pelat bordes = 0,15 x 400 = 480 kg/m+ qd = 1134 kg/m

110. Akibat beban hidup (ql) = 300 kg/m 3. Beban ultimate (qu) qu = 1,. qd + 1,6. ql = (1,. 1134) + (1,6.300) = 1840,8 kg/m Gambar 4.. Hasil Perhitungan SAP 000 14 Join Reaction 4. Beban reaksi bordes qu = = Reaksi bordes lebar bordes 336,38 4 = 809,095 kg/m 5. qu Total = 1840,8+ 809,095 = 649,895 kg/m 4.5.. Hitungan Tulangan Lentur Mu = 3533,19 kgm = 3,53.10 Mn = Nmm 3,53.10 = 4,41.10 Nmm 0,8

111 m = 1,8 b = 0,0305 max = 0,09 min = 1,4 fy = 0,0041 4,41.10 Rn = 3, 418 N/mm 00 (54) ada = 1 1 m 1.m.Rn fy 1 1,8 3,418 = 1 1 1,8 340 = 0,011 ada < max (OK) ada > min (OK) As = ada. b. d = 0,011 00 54 = 568,96 mm Dipakai tulangan D16 mm As = ¼.. (16) = 00,96 mm Jumlah tulangan = 568,96 =,831 3 buah 00,96 As yang timbul = 3. ¼.π. d = 3 ¼ 3,14 (16) Dipakai tulangan 3D16 mm = 60,88 mm > 00,96 mm ( As ). (Aman)

11 4.5.3. Hitungan Tulangan Geser Vu = 599,9 kg =599,9 N Vc = 1 / 6. b.d. f' c = 1/6 00 54,5 Vc = 40160,93 N = 0,5. Vc = 0,5 40160,93 N = 3010,0 N 3Vc = 3.Vc = 3. 3010,0 = 9036,1 N Vc < Vu < 3 Vc Jadi diperlukan tulangan geser Vs Vsperlu = = Vu - Vc = 599,9 3010,0 = 8, N 8, 0,5 Av =. ¼ (8) s = = 3050,93 N =. ¼. 3,14. 64 = 100,48 mm Av fy d = 100,48 40 54 = 00,81 mm 3050,93 Vs perlu d 54 Smax = 1 mm 10 mm Jadi dipakai sengkang 8 10 mm

113 4.6. Hitungan Pondasi Tangga Rencana Pondasi Tangga seperti terlihat pada gambar 4.6. 60 30 60 60 30 60 190 5 5 150 150 Gambar 4.8. Pondasi Tangga Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1,0 m dan dimensi 1,5 x 1,9 m Tebal footplat = 50 mm Ukuran alas = 1500 x 1900 mm tanah = 1, t/m 3 = 100 kg/m 3 tanah =,5 kg/cm = 5000 kg/m D tulangan = 13 mm d = 50 (40+6,5+13)= 190,5 mm Dari Hitungan SAP 000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang nomor 1: Pu = 13016,61 kgm Mu = 396,1 kgm 4.6.1. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi = 1,5 x 1,9 x 0,5 x 400 = 110 kg Berat tanah = x (0,60 x 0,5 x 1,9) x 100 = 90 kg Berat kolom = 0,30 x 1,9 x 0,5 x 400 = 106 kg Pu = 13016,61 kg + P = 18659,61 kg

114 e = M P 396,1 18659,61 = 0,13 kg.m. < 1/6.B = 0,13 kg.m. < 1/6.1,5 = 0,13 kg.m. < 0,5... ok yang terjadi = A Mu 1.b.L 6 tanah max = 18659,61 1,5.1,9 tanah min = 18659,61 1,5.1,9 396,1 1/ 6.1,5. 1,9 396,1 1/ 6.1,5. 1,9 = 10943,03 < 5000 kg/m = 151,431 > 5000 kg/m = σ max yang terjadi < ijin tanah...ok! 4.6.. Hitungan Tulangan Lentur Mu = ½. σ. l Mn = = ½. 10943,03. (0,60) = 1969,46 kg/m = 1,90.10 Nmm m = 1,8 b = 0,0305 max = 0,09 min = 1,4 fy Mu 1,90.10 0,8 1,4 390 0,0036 a. Untuk arah sumbu pendek Mn Rn = b.d = 0,45,46.10 1500. 190,5,46.10 ada = 1. 1,8 = 0,0013 1 1.1,8.0,45 340

115 ada < min ada < max dipakai min = 0,0036 As perlu = min. b. d = 0,0036. 1500. 190,5 = 105, mm Digunakan tul D 13 = ¼.. d Jarak tulangan = = ¼. 3,14. (13) = 13,665 mm Sehingga dipakai tulangan D 13 10 mm 13,665.1000 = 19,33 mm ~10 mm 105, b. Untuk arah sumbu panjang Mn Rn = b.d = 0,45,46.10 1500. 190,5 ada = 1. 1,8 = 0,0013 1 1.1,8.0,45 340 ada < min ada < max dipakai min = 0,0036 As perlu = 105, mm Digunakan tul D 13 = 13,665 mm Jarak tulangan = 19,33 mm ~10 mm Sehingga dipakai tulangan D 13 10 mm