BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP 41 Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap 5 4 3 1 500 500 500 500 I I 300 A B E G B A G C C D D F F H F E D D C C C D F F F D C D D F F F D D D D F F F D D C D F F F D C A B E E E B A 500 500 00 00 00 500 500 I I 300 1 3 4 5 7 8 9 10 Gambar 41 Denah Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap Pedoman yang digunakan untuk perencanaan pelat lantai dan atap adalah : a SNI 847 013, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung b PPIUG 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 4 Perencanaan Pelat Lantai 41 Hitungan Pembebanan Pelat Lantai 1) Beban Hidup (ql) Berdasarkan PPIUG 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Beban hidup fungsi gedung untuk kantor 50 kg/m 118
119 ) Beban Mati (qd) tiap 1 m Berat plat sendiri 0,1 400 88 kg/m Berat keramik ( 1 cm ) 0,01 1700 17 kg/m Berat Spesi ( cm ) 0,0 100 4 kg/m Berat plafond + instalasi listrik 5 kg/m Berat Pasir ( cm ) 0,0 1800 3 kg/m + qd 408 kg/m 3) Beban Ultimate (qu) Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka : qu 1, qd + 1, ql 1, 408 + 1, 50 889, kg/m 4 Hitungan Momen pada Pelat Lantai a Pelat Lantai Tipe A Lx 50 A 500 Ly Gambar 4 Pelat Lantai Tipe A Ly Lx 5,5 Mlx 0,001qu Lx x 0001 889, (,5) 88 489,80 kgm Mly 0,001qu Lx x 0001 889, (,5) 49 7,440 kgm Mtx - 0,001qu Lx x - 0001 889, (,5) 118-5,080 kgm Mty - 0,001qu Lx x - 0001 889, (,5) 79-439,40 kgm
10 Untuk hitungan momen pada pelat lantai selanjutnya menggunakan program MS EXCEL dapat dilihat pada Tabel 41 dibawah ini Tabel 41 Hitungan Momen Pada Pelat Lantai Tipe Ly Lx Ly/ x MLx MLy Mtx Mty Pelat (m) (m) Lx MLx MLy Mtx Mty (kgm) (kgm) (kgm) (kgm) A 5,5 88 49 118 79 489,8 7,44 5,08 439,4 B 5,5 85 50 114 78 47,0 78 33,84 433,8 C 5,5 34 83 57 344,7 189,04 41,48 31,9 D 5,5 35 83 57 344,7 194,0 41,48 31,9 E,5,4 89 48 119 78 494,84,88 1,4 433,8 F,5,4 3 34 83 57 350,8 189,04 41,48 31,9 G,5,4 9 47 1 79 511,5 1,3 78,3 439,4 H,5,4 3 33 83 57 350,8 183,48 41,48 31,9 43 Perencanaan Penulangan Pelat Lantai Dari hitungan momen pada pelat lantai diambil momen terbesar yaitu: Mlx 511,5 kgm Mly 78 kgm Mtx - 78,3 kgm Mty - 439,4 kgm Data perencanaan penulangan pelat lantai adalah sebagai berikut : a tu beton (fc ) 30 MPa b tu baja tulangan () 40 MPa (Polos) c Tebal pelat lantai (h) 1 cm 10 mm d Tebal selimut beton (p) 0 mm e Diameter tulangan () 10 mm f b 1000 mm Rencana tinggi efektif dapat dilihat pada Gambar 43 dibawah ini h dy dx d' Gambar 43 Rencana Tinggi Efektif Pelat Lantai
11 dx dy h p ½ 10 0 5 95 mm h p ½ 10 0 10 5 85 mm Untuk pelat digunakan 0,85 fc 00 b 00 0,8530 00 0,85 40 00 40 0,045 max 0,75 b 0,0483 min 0,005 (berlaku untuk plat) 431 Penulangan Lapangan Arah x 511,5 kgm 5,11 10⁶ Mn 5,1110 5,810 Mn 5,810 Rn b d 1000 95 x 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 N/mm perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,00 1 9,411 40 ρ < max > min, dipakai erlu 0,00 perlu b dx 0,00 1000 95 5,435 mm²
1 Digunakan tulangan 10 ¼ π (10)² 78,50 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 78,501000 310, 971 mm 5,435 h 10 40 mm Dipakai tulangan 10 00 mm 43 Penulangan Lapangan Arah y 78 kgm,78 10⁶ Mn,7810 3,0810 Mn 3,0810 Rn b d 1000 85 y 0,47 N/mm 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,0018 1 9,4110,47 40 ρ < max < min, dipakai min 0,005 min b dy 0,005 1000 85 1,5 mm² Digunakan tulangan 10 ¼ π (10)² 78,50 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 78,501000 39, 41 mm 1,5 h 10 40 mm Dipakai tulangan 10 00 mm
13 433 Penulangan Tumpuan Arah x 78,3 kgm,78 10⁶ Mn,7810 7,5310 Mn 7,5310 Rn b d 1000 95 x 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 0,835 N/mm perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,00354 1 9,4110,835 40 ρ < max > min, dipakai perlu 0,00354 perlu b dx 0,00354 1000 95 33,13 mm² Digunakan tulangan 10 ¼ π (10)² 78,50 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 78,51000 33, 518 mm 33,13 h 10 40 mm Dipakai tulangan 10 150 mm 434 Penulangan Tumpuan Arah y 439,4 kgm 4,39 10⁶ Mn 4,3910 4,8810 Mn 4,8810 Rn b d 1000 85 y 0,75 N/mm
14 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,0085 1 9,4110,75 40 ρ < max > min, dipakai perlu 0,0085 perlu b dy 0,0085 1000 85 4,493 mm² Digunakan Tulangan 10 ¼ π (10)² 78,50 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 78,501000 33, 71 mm 4,493 h 10 40 mm Dipakai Tulangan 10 150 mm 43 Perencanaan Pelat Atap 431 Hitungan Pembebanan Pelat Atap a Beban Hidup (ql) Berdasarkan PPIUG 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung yaitu : Beban hidup atap gedung tiap 1 m 100 kg/m b Beban Mati (qd) Berat plat sendiri 0,1 400 40 kg/m Berat akibat genangan 0,1 1000 100 kg/m Beban akibat instalasi listrik + plafon 5 kg/m + qd 35 kg/m
15 c Beban Ultimate (qu) Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka : qu 1, qd + 1, ql 1, 35 + 1, 100 598 kg/m 43 Hitungan Momen pada Pelat Atap a Tipe Pelat Atap I Lx 50 I 300 Ly Gambar 44 Pelat Atap Tipe I Ly Lx 3,5 1, Mlx 0,001qu Lx x 0001 598 (,5) 1 Mly 0,001qu Lx x 0001 598 (,5) 51 Mtx - 0,001qu Lx x - 0001 598 (,5) 85 Mty - 0,001qu Lx x - 0001 598 (,5) 74 7,980 kgm 190,10 kgm -317,80 kgm -7,570 kgm 433 Perencanaan Penulangan Pelat Atap Dari hitungan momen pada pelat atap diambil momen terbesar yaitu : Mlx 7,98 kgm Mly 190,1 kgm Mtx - 317,8 kgm Mty - 7,57 kgm
1 Data perencanaan penulangan pelat lantai adalah sebagai berikut : a tu beton (fc ) 30 MPa b tu baja tulangan () 40 MPa (Polos) c Tebal pelat lantai (h) 10 cm 100 mm d Tebal selimut beton (p) 5 mm e Diameter tulangan () 8 mm f b 1000 mm Rencana tinggi efektif dapat dilihat pada Gambar 45 dibawah ini h dy dx d' dx dy Gambar 45 Rencana Tinggi Efektif Pelat Atap h p ½ Ø 100 5 4 71 mm h p Ø ½ Ø 100 5 8 4 3 mm Untuk pelat digunakan 0,85 fc 00 b 00 0,8530 00 0,85 40 00 40 0,045 max min 0,75 b 0,0483 0,005 (berlaku untuk plat) 431 Penulangan Lapangan Arah x 7,988 kgm,7 10⁶ Mn,7 10,5310
17 Mn,5310 Rn b d 1000 71 x 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 0,50 N/mm perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,0011 1 9,4110,50 40 ρ < max < min, dipakai min 0,005 min b dx 0,005 1000 71 177,5 mm² Digunakan tulangan 8 ¼ π (8)² 50,4 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 50,41000 83, 04 mm 177,5 h 100 00 mm Dipakai tulangan 8 00 mm 43 Penulangan Lapangan Arah y 190,13 kgm 1,90 10⁶ Mn 1,9010,1110 Mn,1110 Rn b d 1000 3 y 0,533 N/mm 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 perlu 1 1 m 1 mrn
18 1 1 9,411 0,005 1 9,4110,533 40 ρ < max < min, dipakai min 0,005 min b dy 0,005 1000 3 157,50 mm² Digunakan tulangan 8 ¼ π (8)² 50,4 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 50,41000 318, 984 mm 157,50 h 100 00 mm Dipakai tulangan 8 00 mm 433 Penulangan Tumpuan Arah x 317,88 kgm 3,17 10⁶ Mn 3,1710 3,510 Mn 3,510 Rn b d 1000 71 x 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 0,70 N/mm perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,009 1 9,4110,70 40 ρ < max > min, dipakai perlu 0,009 perlu b dx 0,009 1000 71 10,077 mm²
19 Digunakan tulangan 8 ¼ π (8)² 50,4 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 50,41000 39, 151 mm 10,077 h 100 00 mm Dipakai tulangan 8 150 mm 434 Penulangan Tumpuan Arah y 7,575 kgm,7 10⁶ Mn,710 3,0710 Mn 3,0710 Rn b d 1000 3 y 0,774 N/mm 40 m 9, 411 0,85 fc' 0,8530 perlu 1 1 m 1 mrn 1 1 9,411 0,0038 1 9,4110,774 40 ρ < max > min, dipakai perlu 0,0038 perlu b dy 0,0038 1000 3 0,47 mm² Digunakan tulangan 8 ¼ π (8)² 50,4 mm² Jarak tulangan dalam 1 m 1 50,41000 43, 379 mm 0,47 h 100 00 mm Dipakai tulangan 8 150 mm
130 44 Rekapitulasi Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap Rekapitulasi perencanaan penulangan pelat lantai dan pelat atap dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini Tabel 4 Rekapitulasi Penulangan Pelat Lantai dan Atap Berdasarkan Hitungan Tipe Pelat Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan Arah x Arah y Arah x Arah y (mm) (mm) (mm) (mm) A 10-00 10-00 10-150 10-150 B 10-00 10-00 10-150 10-150 C 10-00 10-00 10-150 10-150 D 10-00 10-00 10-150 10-150 E 10-00 10-00 10-150 10-150 F 10-00 10-00 10-150 10-150 G 10-00 10-00 10-150 10-150 H 10-00 10-00 10-150 10-150 I 8-00 8-00 8-150 8-150