BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

Σχετικά έγγραφα
BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP

BAB 3 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

3.4 Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai Pembebanan Balok Anak Arah Melintang Lantai 1-4

Daftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.

Nama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. elemen struktur gedung Hotel Premiere Inn Satoria yogyakarta 8 lantai dan udah

DAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2

LATAR BELAKANG BATASAN MASALAH

STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER

Gambar 4.121: Analisa arah momen penampang poer tipe Gambar 4.122: Penampang poer tipe Gambar : Analisa arah momen penampang

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE SUNAN AMPEL IAIN SURABAYA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG SWALAYAN 2 LANTAI

TEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANTOR KECAMATAN 2 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA TIPE GABLE

KONSTRUKSI BAJA GUDANG

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG PESANTREN RUBATH AL MUHIBBIN PALEMBANG

ANALISA GAYA TARIK KABEL PRATEGANG PADA BALOK STATIS TAK TENTU

Transformasi Koordinat 2 Dimensi

Sebaran Peluang Gabungan

PERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS DUA LANTAI

PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000

Kalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda

PERENCANAAN GEDUNG PONDOK PESANTREN MUQIMUS SUNNAH PALEMBANG LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan

Bab 1 Mekanik Struktur

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...

TINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).

Kalkulus Multivariabel I

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia

Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO

Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)

1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :

Transformasi Koordinat 3 Dimensi

Hendra Gunawan. 16 April 2014

Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul

Matematika

Sistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

Kalkulus Multivariabel I

Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron

2 m. Air. 5 m. Rajah S1

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

Kalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat

Tegangan Permukaan. Kerja

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

Persamaan Diferensial Parsial

Lampiran A LISTING PROGRAM BENDA UJI PAINT STRIPPING

KALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57

DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS 4 LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI KARANGANYAR

Pumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc

Peta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

A. Distribusi Gabungan

(a) Nyatakan julat hubungan itu (b) Dengan menggunakan tatatanda fungsi, tulis satu hubungan antara set A dan set B. [2 markah] Jawapan:

Ciri-ciri Taburan Normal

ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK

KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Persembahan Abstrak Abstact Kata Pengantar

ANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet

KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA

SMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Pengantar Proses Stokastik

TH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun

Pengantar Proses Stokastik

Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016

DAFTAR ISI. Halaman. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI...

LOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )

( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )

CADASTRE SURVEY (SGHU 2313)

Rajah S1 menunjukkan talisawat dari jenis rata dengan dua sistem pacuan, digunakan untuk

LATIHAN. PENYUSUN: MOHD. ZUBIL BAHAK Sign. : FAKULTI KEJURUTERAAN MEKANIKAL UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA SKUDAI JOHOR

Perubahan dalam kuantiti diminta bagi barang itu bergerak disepanjang keluk permintaan itu.

Balas. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Konvergen dalam Peluang dan Distribusi

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK

INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR

gram positif yang diuji adalah Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus ATCC 25923,

Keterusan dan Keabadian Jisim

SESI: MAC 2018 DSM 1021: SAINS 1 DCV 2 PENSYARAH: EN. MUHAMMAD AMIRUL BIN ABDULLAH

Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim

Kuliah 4 Rekabentuk untuk kekuatan statik

RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN

B. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.

Transcript:

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka langkah selanjutnya menampilkan hasil penulangan, dibawah ini adalah salah satu contah hasil penulangan yang di hasilkan dari program etabs. Gambar 5.1 Penulangan kolom As-2 ( gedung A ) V - 1

5.1.1 Type kolom lantai 1 sampai lantai 11 ( Gedung A ) Gambar 5.2 Denah kolom lantai 1 lantai 11 ( gedung A ) V - 2

5.1.2 Penulangan Kolom Output dari Program Etabs (Gedung A) Tulangan pokok yang digunakan adalah diameter (D) 28 Tulangan geser yang digunakan adalah diameter (φ)12 Lantai 1 ~ lantai 5 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.1 Jumlah tulangan 6300 10 D 28 Sengkang atas/bawah 1.293 φ 12-80 600 X 800 sengkang tengah 1.005 φ 12-100 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.2 Jumlah tulangan 6300 10 D 28 Sengkang atas/bawah 1.293 φ 12-80 600 X 800 sengkang tengah 1.005 φ 12-100 Lantai 6 ~ lantai 8 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.1 Jumlah tulangan 3500 6 D 28 Sengkang atas/bawah 1.293 φ 12-80 500 X 700 sengkang tengah 1.005 φ 12-100 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.2 Jumlah tulangan 8025 14 D 28 Sengkang atas/bawah 1.747 φ 12-65 500 X 700 sengkang tengah 0.718 φ 12-150 V - 3

Lantai 9 ~ lantai 11 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.1 Jumlah tulangan 2400 4 D 28 Sengkang atas/bawah 1.293 φ 12-80 400 X 600 sengkang tengah 1.005 φ 12-100 TYPE KOLOM HASIL DARI ETABS TUL. YG DIGUNAKAN K.2 Jumlah tulangan 3329 6 D 28 Sengkang atas/bawah 1.308 φ 12-80 400 X 600 sengkang tengah 0.575 φ 12-150 5.1.3 Cek Kolom Dengan hitungan Manual ( gedung A ) 1. data data kolom K1 ( lantai 1 ) a. Penampang beton Lebar ( b ) Tinggi ( h ) 70 cm 90 cm b. Momen terfaktor P ud M ud 184599 kg 7797492 kg-cm c. Penulangan φ 28 Nst φs Selimut beton Fc Fy 10 buah 12 mm 7mm 300 kg/cm2 4000 kg/cm2 Faktor reduksi 0.7 Es 210000 kg/cm2 V - 4

2. Perhitungan Gaya gaya nominal yang harus dipikul penampang P nd M nd P ud / faktor reduksi 184599 / 0.7 263712,86 kg M ud / faktor reduksi 7797492 / 0.7 11139274 kg-cm Luas tulangan total Ast ((3.14*28^2)/4)*10 61,58 cm 0.98 Ab Kondisi penampang mengalami tekan murni Po 0,85. Fc.( b. h Ast ) + Ast. Fy 0,85. 300.( 70. 90 61,58 ) + 61,58. 4000 1837099 kg 1. Gaya aksial maksimum yang boleh dipikul oleh penampang persegi Pmax 0,8. Po 0,8 x 1837099 1469679 kg ( penampang kolom memenuhi ) Tinggi efektif penampang d h-selimut beton-fs/10-0,5*f/10 80,4 cm s selimut beton+fs/10-0,5*f/10 9,8 cm Luas tulangan tekan dan tulangan tarik As 0,5.Ast 30,79cm As Ast/2 30,79 cm Tinggi garis netral pada kondisi berimbang Xb 0,003*d/(fy/2100000+0,003) V - 5

49,18cm β1 0,85 untuk fc 30mpa/300 kg/cm2 ab Xb. β1 41,80 cm Regangan dan tegangan baja tulangan tekan εs (Xb-s)/Xb*0,003 0,00241 εy fy/es 0,00190 Fs 4000 kg/cm2 Gaya gaya nominal pada kondisi berimbang Cc 0,85. Fc.ab. b 746133 kg Cs fs. As 123150 kg Ts fy. As 123150 kg Pnb Cc + Cs - Ts 746133 Mnb Cc ( h/2-ab/2)+ Cs ( h/2-s ) + Ts ( h/2 s ) 26700795 kg-cm Pn < Pnb : zona kontrol tarik Coba coba X 20.00cm < Xb 49,18 cm A x. β1 17,00 cm 2. Regangan dan tegangan baja tulangan εs (x-s)/x*0,003 0,00156 εy fy/es V - 6

0,00190 Fs 3276 kg/cm2 εs (d-x)/x*0,003 0,00906 Fs 4000 kg/cm2 3. Gaya gaya nominal penampang Cc 0,85. Fc.b. a 303450 kg Cs fs. As 100860 kg Ts fy. As 123150 kg 4. Regangan dan tegangan baja tulangan P nk Cc + Cs - Ts 28160 kg >P nd 263712,86 kg...ok. M nk Cc ( h/2-ab/2)+ Cs ( h/2-s ) + Ts ( h/2 s ) 19005902 kg-cm > M nd 11139274 kg-cm...ok P uk P nk x 0,7/1000 > P nd x 0,7/1000 196,8 ton > P nd 184,60 ton M uk M nk x 0,7/100000 > M nd x 0,7/100000 133 ton-m > M nd 77,97 ton -m 7. Diagram interaksi V - 7

5.2 Output Penulangan Balok Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka langkah selanjutnya menampilkan hasil penulangan, dibawah ini adalah salah satu contah hasil penulangan balok yang di hasilkan dari program etabs. Gambar 5.3 Penulangan balok lt.2 V - 8

5.2.1 Penamaan Type Pembalokan ( gedung A ) Gambar 5.4 denah Type balok V - 9

5.2.2 Penulangan Balok Output Dari Program Etabs( Gedung A ) TYPE BALOK G1 TUMPUAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 1079 6 D 16 Tul. Bawah 579 3 D 16 Torsi 250 2 φ 12 Sengkang 1.643 10-50 extra 0.697 10-110 LAPANGAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 362 2 D 16 Tul. Bawah 1016 5 D 16 Torsi 250 2 φ 12 Sengkang 1.346 10-60 300 X 600 extra 0.697 10-110 TYPE BALOK G2 TUMPUAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 358 2 D 16 Tul. Bawah 234 2 D 16 Torsi - - Sengkang 0.944 10-80 extra - - LAPANGAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 116 2 D 16 Tul. Bawah 324 2 D 16 Torsi - - Sengkang 0.765 10-100 200 X 400 extra - - V - 10

TYPE BALOK B1 TUMPUAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 653 3 D 16 Tul. Bawah 312 2 D 16 Torsi - - Sengkang 1.109 10-70 extra - - LAPANGAN HASIL DARI ETABS TUL. YG DI GUNAKAN Tul. Atas 204 2 D 16 Tul. Bawah 494 3 D 16 Torsi - - Sengkang 0.888 10-85 200 X 350 extra - - 5.2.3 Perancangan Dan Penulangan Balok Terhadap Beban Lentur Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam perancangan penulangan pembalokan, penulis juga membuat perbandingan antara yang dihasilkan dengan program etabs dengan pengecekan dengan hitungan manual. Di bawah ini salah satu contoh balok G1-lantai 2 dengan dimensi 300/600. 1. Tumpuan kiri a. penulangan tumpuan kiri negatif M - ki 214.857 knm d 600-40-10-1/2.16 542 mm Mu b. d 214.857 0,30.0,542 2 2 2434.913 kn/m 2 Dari tabel beton bertulang CUR 4 untuk fy 400 MPa, fc 30 MPa), didapat V - 11

ρ 0,0064 Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.1, ρ min harus memenuhi 2 syarat : Syarat 1 ρ min fc' 4. fy 30 0,00342 4.400 1, 4 Syarat 2 ρ min fy 1, 4 400 0,0035 Ρ maks Harus memenuhi syarat : Syarat 1 ρ maks 0,025 0,85xfc' xβ1 600 Syarat 2 ρ mak 0,75. x fy 600 + fy ρ mak 0,024384 ρ maks 0,024384 maka digunakan ρ 0,0064 (ρ maks > ρ > ρ min ) A s ρ. b. d 0,0064 x 300 x 542 1040.6 mm 2 digunakan tulangan 6D16 (1206 mm 2 ) b. penulangan tumpuan kiri positif As ½. As ½. 1040.6 520.3 mm 2 digunakan tulangan 3D16 (603 mm 2 ) 2. Tumpuan kanan a. penulangan tumpuan kanan negatif M - ka 214,133 knm d 600-40-10-1/2.16 542 mm Mu b. d 214.857 0,30.0,542 2 2 2434.913 kn/m 2 V - 12

Dari tabel beton bertulang CUR 4 untuk fy 400 MPa, fc 30 MPa), didapat ρ 0,0064 Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.1, ρ min harus memenuhi 2 syarat : Syarat 1 ρ min fc' 4. fy 30 0,00342 4.400 1, 4 Syarat 2 ρ min fy 1, 4 400 0,0035 Ρ maks Harus memenuhi syarat : Syarat 1 ρ maks 0,025 0,85xfc' xβ1 600 Syarat 2 ρ mak 0,75. x fy 600 + fy ρ mak 0,024384 ρ maks 0,024384 maka digunakan ρ 0,0064 (ρ maks > ρ > ρ min ) A s ρ. b. d 0,0064 x 300 x 542 1040.6 mm 2 digunakan tulangan 6D16 (1206 mm 2 ) c. penulangan tumpuan kiri positif As ½. As ½. 1040.6 520.3 mm 2 digunakan tulangan 3D16 (603 mm 2 ) V - 13

3. Penulangan lapangan M rencana lapangan 142,360 knm d 600-40-10-1/2.16 542 mm Mu b. d 142.360 0,35.0,542 2 2 1384.59 kn/m 2 Dari tabel beton bertulang CUR 4 untuk fy 400 MPa, fc 30 MPa), didapat ρ 0,0036 Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 12.5.1, ρ min harus memenuhi 2 syarat: Syarat 1 ρ min fc' 4. fy 30 0,00342 4.400 1, 4 Syarat 2 ρ min fy 1, 4 400 0,0035 Ρ maks Harus memenuhi syarat : Syarat 1 ρ maks 0,025 0,85xfc' xβ1 600 Syarat 2 ρ mak 0,75. x fy 600 + fy ρ mak 0,024384 ρ maks 0,024384 digunakan ρ 0,0036 (ρ maks > ρ > ρ min ) A s ρ. b. d 0,0036 x 300 x 542 585.36 mm 2 digunakan tulangan 3D16 (603 mm 2 ) A s ½.A s ½.585.36 292.68 mm 2 digunakan tulangan 2D16 (402 mm 2 ) V - 14

5.2.4 Perhitungan Momen Nominal Balok Sebagai contoh perhitungan momen nominal aktual balok adalah balok G1 lantai 2 dengan dimensi 300/600. 1. Momen nominal aktual negatif A s 6D16 1206 mm 2 A s 3D16 603mm 2 d 600 40 10 8 542 mm d 40 + 10 + 8 58 mm diasumsikan tulangan desak belum luluh, Cc + Cs Ts 0,85. f ' c. a. b + As'. fs' As. fy 58.0,85 0,85.30. a.300 + 1206. 1.0,003.2.10 a 7650. a 2 + 482400a 34949880 0 a 43.054 5 1206.400 a c β 1 43.054 0,85 50.6520 c d' fs '.0,003.2.10 c 5 50.6520 58 5.0,003.2.10 50.6520 87.0409 < fy(400mpa) M nak a 0,85. fc'. a. b. d + As'. fs'. d 2 ( d ') 50.6520 M nak 0,85.30.50,6520.300. 542 + 2 V - 15

( 542 58) 603.87.0409. M nak 150.723838 knm 2. Momen nominal aktual positif A s 6D16 1206 mm 2 A s 3D16 603mm 2 d 600 40 10 8 542 mm d 40 + 10 + 8 58 mm diasumsikan tulangan desak belum luluh, Cc + Cs Ts 0,85. f ' c. a. b + As'. fs' As. fy 58.0,85 0,85.30. a.300 + 1206. 1.0,003.2.10 a 7650. a 2 + 241200a 17474940 0 a 34.5625 5 603.400 a c β 1 34.5625 40.6618 0,85 c d' fs '.0,003.2.10 c 5 40.6618 58 5.0,003.2.10 40.6618 255.839 < fy(400mpa) M nak a 0,85. fc'. a. b. d + As'. fs'. d 2 ( d ') 34.5625 M nak 0,85.30.34.5625.300. 542 + 2 ( 542 58) 1026.225,839. V - 16

M nak 64.070 knm 5.2.5 Perancangan Dan Penulangan Balok Terhadap Geser Selain perancangan balok terhadap lentur, balok juga harus diperhitungkan terhadap gaya geser akibat lentur. Dalam perhitungan diambil contoh balok G1 lantai 2 Spasi maksimum sepanjang daerah sendi plastis balok tidak boleh lebih besar dari SNI 03-2847-2002 pasal 23.(10(4)) hal 231 : a. d 542 135. 5 mm 4 4 b. 8. d tulangan longitudinal 8.25 200 mm c. 24. d tulangan sengkang 24.10 240 mm d. 300 mm Pada daerah di luar sendi plastis, spasi maksimum tulangan tidak boleh melebihi nilai dibawah ini. a. d/2 135.5/2 67.75 mm b. 600 mm Pada sendi plastis M nak M nak 150.723kNm + 64.070 knm Vu,ki 145,577 kn Vu,ka 149,057 Kn V - 17

Gaya gempa arah kiri g 1,2.D 1.0L q g 1,2.D + 1.0L M + n, ki M n, ka n, ka l n V e M + n, kiri + M l n n, kanan V e M + n, kiri + M l n n, kanan +0,5.q g. l n Gambar 5.5 Gaya geser akibat kombinasi beban gravitasi dan gempa dari kiri V e V e 64,070 + 150,723, ki 29,832kN 7,2 64,070 + 150,723, ka + 173,052 202,884 kn 7,2 Gaya gempa arah kanan q g 1,2.D + 1.0L M n, ki M + n, ka l n + M n, kiri + M n, kanan V e + 0,5qg. l l n n V e M n, kiri + M l n + n, kanan Gambar 5.6 Gaya geser akibat kombinasi beban gravitasi dan gempa dari kanan V e 150,723 + 64,070, ki + 173,052 202,884 kn 7,2 V - 18

V u 150.723 + 64.070, ka 29,832 kn 7,2 Dipakai Vu 202,884 kn Gaya geser nominal (Vn) : Vu Vn φ 202,88 270,51kN 0,75 Sesuai SNI 03-2847-2002 pasal 23.3(4(2)) hal 210 tulangan transversal sepanjang daerah yang ditentukan pada 23.3(3(1)) harus dirancang untuk memikul geser dengan menganggap Vc 0 V n V c + V s Sehingga nilai kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan dapat dicari dengan meninjau rumus diatas. V s V n - V c 270,51 0 270,51 kn 2 dipakai tulangan geser 2 kaki Ф 10 A s 2. 1. π.10 157 mm 2 4 dengan memakai tulangan geser 2 kaki Ф 10mm diperoleh spasi sebesar : s A. f. d v V s ys 157.240.542 75.496 75mm 270510 6D16 600 2P10-75 3D16 300 Gambar 5.7 Detail penulangan geser di sendi plastis V - 19

di luar sendi plastis Syarat Aman : Vu φ Vn Vu φ ( Vc+Vs) Vu Vs. - Vc φ Dipakai Vu 148,878 kn Gaya geser nominal (Vn) Vu Vn φ 148,878 198,504 kn 0,75 1 Vc f ' c. bw. d 6 1 6 30.300.542 148432 N 148,432 kn Vn > Vc sehingga dibutuhkan tulangan geser Menurut SNI 03-2847-2002 pasal 13.1(1) hal 87, kuat geser nominal V n adalah kuat geser nominal yang dihitung dari : V n V c + V s sehingga nilai kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan dapat dicari dengan meninjau rumus diatas V s V n - V c 198.504 148,432 50,072 kn Kontrol kuat geser V s tidak boleh lebih dari V s maksimum SNI 03-2847-2002 pasal 13.5(6(9)) hal 95 : 2 '. 3 f c. bw. d 2. 30.300. 542 3 593,731 kn > 50,072 kn SNI 03-2847-2002 pasal 13.5(4(3)) hal 93 : 1 '. 3 f c. bw. d 1. 30.300. 542 3 296,865 kn > 50,072 kn V - 20

dengan memakai tulangan geser 2 kaki Ф 10 mm diperoleh spasi sebesar : s A. f. d v V s ys 157.240.542 407,86 200 mm 50072 spasi maksimum sepanjang balok tidak boleh lebih besar dari SNI 03-2847- 2002 pasal 23.3(3(4)) hal 209 : S d max 2 271 mm Sesuai pasal 23.3(3(1)), tulangan geser 2P10-200 dipakai di luar sendi plastis (di luar 2h 1100 mm) dari muka tumpuan balok. 2D16 600 2P10-200 5D16 300 Gambar 5.8 Detail penulangan geser di luar sendi plastis V - 21

5.3 Penulangan Pelat Lantai 1. Pelat lantai a. Beban mati a. pelat lantai (12 cm) 0.12*24 2,88 kn/m 2 b. langit-langit dan penggantung 18 0,18 kn/m 2 c. mekanikal dan elektrikal 15 0,15 kn/m 2 d. spesi (4 cm) 0.04*21 0,84 kn/m 2 e. tegel keramik 24 0,24 kn/m 2 + qdl 4,29 kn/m 2 b. Beban hidup (qll) 250 2,5 kn/m 2 c. Beban ultimate ( wu/qu) Wu (1,2 x DL) + (1,6 x LL ) (1,2 x 4,29) + (1,6 x 2,5 ) 5,15 + 4 9.15 kn/m 2 2. Analisis struktur Penulangan di asumsikan dua arah Ly Lx 4.8 m 3.6 m Ly/ Lx 4.8/3.6 1.3 Interpolasi antara 1.2 dengan 1.4 Dari tabel CUR 4 diperoleh V - 22

Mlx 0.001 * Wu * Lx^2 * X dimana X didapat dari tabel 1.2 diperoleh X 34 1.4 diperoleh X 42 Interpolasi untuk 1.3 34 + ( 1.3 1.2 / 1.4 1.2 ) x 42 34 34 + (0.5 x 8) X 38 Mlx 0.001 * 9.15 * 3.6^2 * 38 4.51 kn/m Mly 0.001 * Wu * Lx^2 * X dimana X didapat dari tabel 1.2 diperoleh X 22 1.4 diperoleh X 18 Interpolasi untuk 1.3 22 + ( 1.3 1.2 / 1.4 1.2 ) x 18 22 22 + 0.5 x (-4) X 20 Mly 0.001 * 9.15 * 3.6^2 * 20 2.37 kn/m Mtx -0.001 * Wu * Lx^2 * X dimana X didapat dari tabel 1.2 diperoleh X 63 1.4 diperoleh X 72 Interpolasi untuk 1.3 63 + ( 1.3 1.2 / 1.4 1.2 ) x 72 63 63 + 0.5 x 9 V - 23

X 67.5 Mtx -0.001 * 9.15* 3.6^2 * 67.5-8.00 kn/m Mty -0.001 * Wu * Lx^2 * X dimana X didapat dari tabel 1.2 diperoleh X 54 1.4 diperoleh X 55 Interpolasi untuk 1.3 54 + ( 1.3 1.2 / 1.4 1.2 ) x 55 54 54 + 0.5 x 1 X 54.5 Mty -0.001 * 9.15 * 3.6^2 * 54.5-6.46 kn/m tabel 5.1 3. Perhitungan tulangan Tebal pelat lantai Tebal selimut ( cover ) 120 mm 25 mm Diameter tulangan arah (x) Dx 10 mm V - 24

Diameter tulangan arah (y) Dy 10 mm Tinggi efektif arah x (Dx) Dx tebal pelat cover 1/2 Dx 120 25 (½*10) 90 mm 0.90m Tinggi efektif arah x (Dy) Dy tebal pelat cover Dx - 1/2 Dx 120 25 10 - (½*10) 80 mm 0.80m 5.3.1 Momen lapangan arah x Mlx 4.51 kn/m Mu/bd^2 Mlx/(1*(Dx)^2) 4.51 /(1*(0.120)^2) 313 kn/m 2 Dari tabel CUR (fc 30Mpa dan fy 240 Mpa ) φ 1 diperoleh ρ. Interpolasi antara 300 dengan 400 Dari tabel CUR 4 diperoleh 300 diperoleh ρ 0.0013 V - 25

400 diperoleh ρ 0.0017 Interpolasi untuk 313 0.0013 + ( 313 300 / 400 300 ) x 0.0017 0.0013 0.0013 + 0.13 x 0.0004 0.0014 Jadi ρ 0.0014, ρmin 0.0018, ρmaks 0.0244 dari tabel ρ 0.0014 < ρmin 0.0018 yang di pakai adalah ρ 0.0018 AS lx ρ * 1 * Dx * 10^6 0.0018 * 1 * 0.120 * 1000000* 216 mm 2 5.3.2 Momen lapangan arah y Mly 2.37 kn/m Mu/bd^2 Mly/(1*(Dy)^2) 2.37 /(1*(0.110)^2) 196 kn/m 2 Dari tabel CUR (fc 30Mpa dan fy 240 Mpa ) φ 1 diperoleh ρ. Interpolasi antara 100 dengan 200 Dari tabel CUR 4 diperoleh 100 diperoleh ρ 0.0004 200 diperoleh ρ 0.0008 Interpolasi untuk 196 0.0004 + ( 196 100 / 200 100 ) x 0.0008 0.0004 0.0004 + 0.96 x 0.0004 V - 26

0.0008 Jadi ρ 0.0008, ρmin 0.0018, ρmaks 0.0244 dari tabel ρ 0.0008 < ρmin 0.0018 yang di pakai adalah ρmin 0.0018 AS ly ρmin * 1 * Dy * 10^6 0.0018 * 1 * 0.110 * 1000000 198 mm 2 5.3.3 Momen tumpuan arah x Mtx 8.00 kn/m Mu/bd^2 Mtx/(1*(Dx)^2) 8.00 /(1*(0.120)^2) 556 kn/m 2 Dari tabel CUR (fc 30Mpa dan fy 240 Mpa ) φ 1 diperoleh ρ 0.0023 Jadi ρ 0.0023, ρmin 0.0018, ρmaks 0.0244 dari tabel ρ 0.0023 > ρmin 0.0018 yang di pakai adalah ρ 0.0023 AS lx ρ * 1 * Dx * 10^6 0.0023 * 1 * 0.120 * 1000000 279 mm 2 5.3.4 Momen tumpuan arah y Mty 6.46 kn/m Mu/bd^2 Mty/(1*(Dy)^2) 6.46 /(1*(0.110)^2) 534 kn/m 2 V - 27

Dari tabel CUR (fc 30Mpa dan fy 240 Mpa ) φ 1 diperoleh ρ. Interpolasi antara 500 dengan 600 Dari tabel CUR 4 diperoleh 500 diperoleh ρ 0.0021 600 diperoleh ρ 0.0025 Interpolasi untuk 534 0.0021+ ( 534 500 / 600 500 ) x 0.0025 0.0021 0.0021 + 0.34 x 0.0004 0.0022 Jadi ρ 0.0022, ρmin 0.0018, ρmaks 0.0244 dari tabel ρ 0.0022 > ρmin 0.0018 yang di pakai adalah ρ 0.0022 AS ly ρ * 1 * Dy * 10^6 0.0022 * 1 * 0.110 * 1000000 246 mm 2 Tabel 5.2 Penulangan pelat momen Lapangan x (mlx) Lapangan y (mly) Tumpuan x (mtx) Tumpuan y (mty) Tulangan yang di Tulangan terpasang (mm) butuhkan (mm) atas bawah atas bawah 216 216 10-250314 10-250314 198 198 10-250314 10-250314 279 279 10-250314 10-250314 246 246 10-250314 10-250314 V - 28