artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda
|
|
- Πλειόνη Καλλιγάς
- 5 χρόνια πριν
- Προβολές:
Transcript
1 LAMPIRAN 48
2 Lampiran 1. Perhitungan Manual Statistik T 2 -Hotelling pada Garut Jantan dan Ekor Tipis Jantan Hipotesis: H 0 : U 1 = U 2 H 1 : U 1 U 2 Rumus T 2 -Hotelling: artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua artinya kedua vektor nilai-rata berbeda Selanjutnya besaran: T 2 = n 1n 2 n 1 +n 2 x 1 -x 2 'S Ḡ 1 x 1 -x 2 F= n 1+n 2 -p-1 n 1 +n 2-2 p T2 Akan berdistribusi dengan derajat bebas V 1 = p dan V 2 = n 1 + n 2 p 1 n 1 = jumlah populasi domba Garut jantan = 32 n 2 = jumlah populasi domba Ekor Tipis = 33 Langkah 1 Membuat matriks kovarian masing-masing data domba yaitu kelompok domba Garut jantan sebagai S 1 dan domba Ekor Tipis jantan sebagai S 2. Matriks Kovarian Garut Jantan (S 1 ) 19, , ,3421 3, , , , , ,8375 1, , , ,6602 2, , , , , ,0758 0, , , ,8939 3, , , , , ,5738 1, ,1357 2,7798 3,0667 1, , , , , ,7339 0, ,2099 5,2048 4,4978 0, , , , , ,2677 0, ,2406 2,1883 1,9066 0, , , , , ,0524 0, ,5211 2,5904 1,9423 1, , , , , ,7198 0, ,4663 2,6232 3,0912 1, , , , , ,3085 0, , , ,5738 3, , , , , ,2097 1, ,5512 0,9887 1,7898 0, , , , , ,7452 0,35226 Matriks Kovarian Ekor Tipis Jantan (S 2 ) 15,1846 8, ,2882 1, , , , , ,9642 0, ,2341 9, ,4513 1, , , , , ,3118 0, ,2882 4, ,4662 1, , , , ,1348 5,6562 0, ,3618 1, ,8442 1, , , , , ,8215 0, ,4311 1, ,0028 1, , , , , ,9164 0, ,2196 0, ,8723 0, , , , , ,6184 0, ,2163 0, ,1954 0, , , , , ,7462 0, ,6787 0, ,1348 0, , , , , ,9053 0, ,9642 5, ,6562 2, , , , , ,8826 0, ,8023 0, ,4605 0, , , , , ,6941 0,
3 Langkah 2 Membuat matriks gabungan (S G ) dari rumus berikut: S G = n 1-1 S 1 + n 2-1 S 2 n 1 +n 2-2 sehingga diperoleh hasil berupa matriks S G 17, ,5645 9,7591 2, , , , , ,3463 1, , ,9904 7,5065 2, , , , , ,1322 0,7340 9,7591 7, ,5655 2, , , , , ,0283 1,1146 2,2347 2,0235 2,4458 1, , , , , ,2704 0,3268 4,8143 3,1698 3,2305 1, , , , , ,5813 0,2299 1,7220 1,3245 1,3812 0, , , , , ,3240 0,1637 2,3663 1,5328 1,5629 0, , , , , ,7173 0,2921 1,5583 1,3974 1,4526 0, , , , , ,5799 0, ,3463 9, ,0283 3, , , , , ,4562 1,2113 1,1708 0,7340 1,1146 0, , , , , ,2113 0,2616 Langkah 3 Menghitung matriks rataan dari kelompok domba Garut jantan dan domba Ekor Tipis jantan. X 1 = 74,141 73,763 73,697 19,188 33,125 15,531 17,228 22,766 88,875 8,725 X 2 = 61, , , , , , , , ,5150 7,5758 Langkah 4 Hasil dari matriks gabungan (S G ) digunakan untuk menghitung T 2 -Hotelling dengan rumus sehingga diperoleh hasil sebesar 383,013. Langkah 5 T 2 = n 1n 2 n 1 +n 2 x 1 -x 2 'S Ḡ 1 x 1 -x 2 T 2 = ,5756 Fα:v 1,v 2 dimana V 1 = p = 10 (banyaknya variabel X) V 2 = n 1 + n 2 p 1 = = 54 Apabila dipilih taraf nyata α = 0,05 ; maka dari tabel distribusi F diperoleh: 50
4 F 0,05: 10,54 = 4,893 dengan demikian besaran: F= n 1+n 2 -p-1 n 1 +n 2-2 p T2 = ,013 = 32, Tolak H 0 jika F hitung > F tabel 32,83 > 4,893 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok domba Garut jantan berbeda dengan kelompok domba Ekor Tipis jantan. Lampiran 2. Perhitungan Manual Analisis Komponen Utama pada Garut. Perhitungan Persamaan Komponen Utama Pertama, Nilai Eigen dan Keragaman Total. Langkah 1 Mencari matriks kovarian dari ukuran linear tubuh domba Garut (K) 44, , , , ,3139 6, , , ,8757 6, , , , , ,7455 5, , , ,7845 5, , , , , ,1993 5, , , ,7426 6, , , ,5351 5,8565 6,9826 2, ,5276 5, ,0785 2, , , ,1993 6, ,5297 2, ,0161 7, ,8348 3,2029 6,2357 5,9478 5,6354 2,3313 2,8427 2, ,8595 2,2977 9,3982 0,9314 6,2886 5,8398 5,8525 2,5276 3,0161 1, ,2466 2, ,1229 1, , , ,4805 5,5175 7,4791 2, ,6340 7, ,0790 2, , , , , ,8348 9, , , ,8885 9,6715 6,3658 5,4941 6,3622 2,5330 3,2028 0, ,1327 2,5261 9,6715 1,2943 Langkah 2 Penggandaan matriks kovarian menjadi K ,5 7967,8 8352,3 3129, , , , , ,8 1427,8 7967,8 7182,2 7476,7 2805, , , , , ,6 1279,2 8352,3 7476,7 8014,5 2969, , , , , ,3 1357,8 3129,4 2805,9 2969,4 1110, ,71 494,49 516, , ,9 507, ,3 4030,5 4255,1 1593, ,17 708,39 740, , ,1 727, ,7 1254,3 1318,1 494,49 708,39 223,02 232,20 514, ,4 225, ,5 1305,3 1376,9 516,65 740,60 232,20 242,59 538, ,6 235, ,8 2923,0 3085,4 1156, ,33 514,80 538, , ,4 527, , , ,3 4626, , , , , ,5 2113,2 1427,8 1279,2 1357,7 507,00 727,78 225,44 235,71 527, ,2 231,61 Langkah 3 Penggandaan vektor awal a 0 berupa matriks dengan K 2 a 0 = [ ] sehingga menjadi vektor a 0 K 2, yaitu: 53376, , , , , , ,8 8633,31 51
5 Langkah 4 Iterasi pertama diperoleh melalui a 0 K 2 /78822,8 merupakan elemen terbesar dari vektor a 0 K 2, yaitu: 0, , , , , , , , , Langkah 5 Penggandaan kembali matriks K 2 menjadi K 4, kemudian dilakukan perhitungan matriks seperti tahap 3 sehingga diperoleh hasil iterasi kedua yaitu a 0 K 4 / , yaitu: 0, , , , , , , , ,10952 Langkah 6 Penggandaan kembali matriks K 4 menjadi K 8, kemudian dilakukan perhitungan matriks seperti tahap 3 sehingga diperoleh hasil iterasi kedua yaitu a 0 K 8 / 8,98x10 18, yaitu: 0, ,6074 0, , , , , , ,10952 Langkah 7 Hasil iterasi ketiga telah sama dengan kedua sehingga iterasi dihentikan dan perlu dinormalkan a 1 a 0 = 1. Vektor normal a 1 ditentukan sebagai berikut: a 11 = 0, , , , ,427 0,10952 a101 0,069 0, , , sehingga diperoleh vektor normal a 1, yaitu: 0,427 0,383 0,405 0,151 0,217 0,067 0,070 0,158 0,631 0,069 Langkah 8 Vektor ciri telah normal harus memenuhi persamaan sebagai berikut untuk memperoleh nilai eigen (λ 1 ), yaitu: 0,427 (K 11 -λ 1 ) + 0,383 K 2 + 0,151 K ,069 K 10 = 0 0,427 λ 1 = 0,427 (44,5048) + 0,383 (38,2134) + + 0,069 (6,3658) λ 1 = 220,15 sehingga diperoleh nilai eigen pada komponen utama pertama (λ 1 ) = 220,15. 52
6 Persamaan komponen utama pertama yaitu: Y = 0,427X 1 + 0,383 X 2 + 0,405X 3 + 0,151X 4 + 0,217X 5 + 0,067X 6 + 0,070X 7 + 0,158X 8 + 0,631X 9 + 0,069 X 10 Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon Perhitungan keragaman total dari matriks kovarian: 1. Jumlahkan nilai kovarian pada matriks diagonal matriks kovarian, yaitu: 44, , ,2943 = 253, Hasil jumlah dibagi jumlah variabel yaitu 253,09/10 = 25, Nilai eigen dibagi jumlah variabel yaitu 220,15/10 = 22, Hasil No. 3 dibagi dengan hasil No. 2 dan dikalikan 100% maka diperoleh keragaman total yaitu 22,015/25,309 x 100% = 86, Perbedaan hasil perhitungan akibat adanya pembulatan angka. 53
7 Lampiran 3. Komponen-komponen Utama Diturunkan dari Matriks Kovarian pada Garut Komponen Utama X 1 0,43 0,44 0,15 0,28-0,67-0,14-0,21-0,09-0,02 0,02 X 2 0,38 0,66 0,15-0,25-0,48 0,17 0,26 0,03-0,02-0,01 X 3 0,41-0,50 0,75-0,15 0,05 0,03-0,02-0,07-0,02 0,03 X 4 0,15-0,03-0,00 0,10 0,08-0,16-0,15 0,88 0,24 0,28 X 5 0,22-0,07-0,33-0,83-0,22-0,04-0,32 0,02-0,02 0,00 X 6 0,07 0,03-0,03 0,16 0,26 0,31-0,62-0,20 0,59-0,19 X 7 0,07-0,01-0,07 0,19 0,27 0,16-0,53 0,03-0,75 0,17 X 8 0,16-0,02-0,10 0,07 0,35-0,87-0,11-0,27 0,06 0,01 X 9 0,63-0,34-0,53 0,26 0,04 0,20 0,30-0,08 0,02 0,01 X 10 0,07-0,04 0,01 0,04 0,01-0,10-0,02 0,31-0,18-0,93 λ 220,15 12,00 8,52 4,10 3,18 2,11 1,69 0,79 0,41 0,13 KT (%) 87,0 4,7 3,4 1,6 1,3 0,8 0,7 0,3 0,2 0,1 KK (%) 87,0 91,7 95,1 96,7 98,0 98,8 99,5 99,8 99,9 100 Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, λ= Akar Ciri, KT = Keragaman Total dan KK= Keragaman Kumulatif Lampiran 4. Diagram Ukuran dan Bentuk Tubuh pada Garut Jantan dan Betina 54
8 Lampiran 5. Komponen-komponen Utama Diturunkan dari Matriks Kovarian pada Ekor Tipis Komponen Utama X 1 0,55 0,32-0,40-0,39-0,53-0,02 0,03 0,00 0,06-0,00 X 2 0,37 0,51-0,27 0,32 0,64 0,08-0,08 0,03-0,01 0,02 X 3 0,45 0,21 0,86 0,09-0,12 0,03-0,01 0,04-0,03 0,01 X 4 0,14-0,18-0,01 0,10-0,01-0,34-0,75-0,35 0,33-0,18 X 5 0,31-0,40 0,08-0,67 0,52 0,01 0,09-0,01 0,10 0,07 X 6 0,05 0,03-0,00 0,10 0,02-0,32 0,40-0,78-0,13 0,33 X 7 0,09-0,06-0,04-0,04 0,05-0,60-0,05 0,22-0,71-0,26 X 8 0,08 0,07-0,02 0,21 0,01-0,57 0,39 0,38 0,57 0,02 X 9 0,48-0,62-0,17 0,48-0,11 0,28 0,14 0,00-0,13-0,09 X 10 0,05-0,10-0,04 0,06-0,06-0,09-0,31 0,28-0,13 0,89 λ 38,52 12,42 7,80 6,34 4,67 1,67 1,09 0,66 0,54 0,29 KT (%) 52 16,8 10,5 8,6 6,3 2,3 1,5 0,9 0,7 0,4 KK (%) 52 68,8 79,4 87,9 94,2 96,5 98,0 98,9 99,6 100 Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, λ= Akar Ciri, KT = Keragaman Total dan KK= Keragaman Kumulatif Lampiran 6. Diagram Ukuran dan Bentuk Tubuh pada Ekor Tipis Jantan dan Betina 55
9 Lampiran 7. Komponen-komponen Utama Diturunkan dari Matriks Kovarian pada Ekor Gemuk Komponen Utama X 1 0,47 0,11 0,80-0,21 0,15 0,10 0,02-0,21-0,00 0,03 X 2 0,59-0,29-0,21-0,22-0,65-0,07-0,19 0,07-0,08-0,00 X 3 0,41-0,45-0,02 0,57 0,44-0,25-0,02 0,22-0,01 0,01 X 4 0,06 0,16-0,18 0,21 0,05-0,16-0,35-0,72-0,33 0,34 X 5 0,25 0,02-0,42-0,64 0,59-0,04-0,03-0,02 0,01-0,05 X 6 0,05 0,04-0,05 0,13 0,07 0,43-0,66-0,02 0,58-0,11 X 7 0,03-0,04-0,04 0,08 0,10 0,69-0,11 0,22-0,67-0,03 X 8 0,23-0,08-0,25 0,18-0,04 0,46 0,62-0,42 0,28-0,00 X 9 0,37 0,81-0,18 0,25-0,03-0,08 0,08 0,30 0,01 0,01 X 10 0,02 0,06-0,01 0,10-0,01-0,13-0,05-0,27-0,17-0,93 λ 35,33 7,92 5,49 2,86 2,22 0,81 0,78 0,39 0,19 0,09 KT (%) 63,0 14,1 9,8 5,1 4,0 1,4 1,4 0,7 0,3 0,2 KK (%) 63,0 77,1 86,9 92,0 96,0 97,4 98,8 99,5 99,8 100 Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, λ= Akar Ciri, KT = Keragaman Total dan KK= Keragaman Kumulatif Lampiran 8. Diagram Ukuran dan Bentuk Tubuh pada Ekor Gemuk Jantan dan Betina 56
10 Lampiran 9. Persamaan Regresi Komponen Utama pada Garut, Ekor Tipis dan Ekor Gemuk Persamaan Regresi Komponen Utama R 2 Garut Y = 66,00 + 0,20X 1 + 0,19X 2 + 0,15X 3 + 0,79X 4 + 0,22X 5 + 0,57X 6 + 0,49X 7 + 0,27X 8 + 0,19X 9 + 1,36X 10 Y = 64,66 + 0,19X 1 + 0,17X 2 + 0,17X 3 + 0,58X 4 + 0,18X 5 + 0,40X 6 + 0,68X 7 + 0,57X 8 + 0,17X 9 + 0,93X 10 DET Y = 56,81 + 0,16X 1 + 0,16X 2 + 0,15X 3 + 0,46X 4 + 0,21X 5 + 0,66X 6 + 0,43X 7 + 0,52X 8 + 0,19X 9 + 1,14X 10 Y = 7,55 + 0,05X 1 + 0,06X 2 + 0,06X 3 + 0,23X 4 + 0,02X 5 + 0,24X 6 + 0,30X 7 + 0,19X 8 + 0,08X 9 + 0,12X 10 DEG Y = 37,27 + 0,11X 1 + 0,09X 2 + 0,12X 3 + 0,58X 4 + 0,16X 5 + 0,50X 6 + 0,46X 7 + 0,20X 8 + 0,16X 9 + 0,68X 10 Y = 64,75 + 0,14X 1 + 0,21X 2 + 0,18X 3 + 0,33X 4 + 0,21X 5 + 0,44X 6 + 0,69X 7 + 0,49X 8 + 0,25X 9 + 0,59X 10 64,0% 66,3% 57,4% 22,9% 82,6% 60,4% Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, Y = Bobot Badan, R 2 = Koefisien Determinasi, DET = Ekor Tipis dan DEG = Ekor Gemuk 57
11 Lampiran 10. Perhitungan Manual Analisis Regresi Komponen Utama pada Linear Ukuran Tubuh pada Garut Jantan Data Bobot Badan (y) dan Skor Ukuran (sk-1) pada Garut Jantan No. y sk-1 atau x x 2 xy 1. 47,45-1, , , ,95-4, , , ,3-0, , , ,9-2, , , ,7-3, , , ,4 0, , , ,1-2, , , ,85-0, , , ,1 1, , , ,5-0, , , ,1-0, ,0381-9, ,4 0, , , ,2-2, , , ,8-1, ,542-80, ,8-1, , , ,8 1, , , ,25 2, , , ,05 0, , , ,65-1, , , ,8-0, , , , , , ,6-0, ,673-43, , , , , , , ,55 2, , , ,45 6, , , ,3-0, ,004-2, , ,433 26, , , , , , , , , , , , ,525 Jumlah , ,563 Rata-rata 49,281 X Y XYb = n 400,563 X 2 X Y 159,423 - n 2,51 a = Y b X = 49,281 ( 2,51)(0) = 49,281 = 49,3 58
12 Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh persamaan regresi sederhana: Y = a + b X Y = 49,3 2,51 sk-1 Keterangan: Y = Bobot Badan, b = Koefisien Regresi, X = Skor Komponen Utama Pertama Tabel Analisis Regresi Skor Komponen Utama Pertama terhadap Bobot Badan Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah P Regresi ,4 1006,4 0,00 Error ,4 18,8 Total ,8 Langkah selanjutnya perhitungan regresi terhadap komponen utama pertama. Diketahui: a 11 = -0,362; a 21 = -0,333; a 31 = -0,314; a 41 = -0,371; a 51 = -0,225; a 61 = -0,290; a 71 = -0,298; a 81 = -0,220; a 91 = -0,382; a 101 = -0,323 dan λ 1 = 5,1427. Y = 49,3 2,51 sk-1 Y = 49,3 2,51 (-0,362X 1 0,333X 2 + 0,323 X 10 ) Y = 49,3 + 0,90862X 1 + 0,83583X ,81073 X 10 ) s 2 = (4,34120) 2 = 18,846 Langkah-langkah pengujian signifikasi koefisien regresi secara parsial: Ragam setiap koefisien regresi: m var c i s *2 a ij j 1 2 λ j s *2 s2 18,846 0, y y ,8 var c 1 = 0, , ,1427 = 0, var c 2 = 0, , ,1427 = 0, var c 10 = 0, , ,1427 = 0,
13 Galat dari koefisien regresi: s c i var c i s c 1 = 0, = 0, s c 2 = 0, = 0, s c 10 = 0, = 0, Uji signifikasi koefisien regresi: t c i = c i var c i t c = 0, ,9826 0, t c = 0, ,9827 0, t c = 0, ,9825 0, Statistik deskriptif Rata-rata X 1 = 74,141; X 2 = 73,763; X 3 = 73,697; X 4 = 19,188; X 5 = 33,125; X 6 = 15,531; X 7 = 17,228; X 8 = 22,766; X 9 = 88,875; X 10 = 8,725. Standar deviasi X 1 = 4,434; X 2 = 4,358; X 3 = 5,089; X 4 = 1,183; X 5 = 2,554; X 6 = 1,282; X 7 = 1,537; X 8 = 2,083; X 9 = 5,021; X 10 = 0,594. Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, Y = Bobot Badan Elastisitas variabel ukuran linear tubuh: i E i =b i X i c = Y St Dev X i Y E 1 = 0, ,434 E 2 = 0, ,358 74,141 = 0, ,3 73,763 = 0, ,3 60
14 E 10 = 0, ,594 78,725 = 0, ,3 E 1 = 0, menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1% variabel tinggi pundak (X 1 ) akan meningkatkan bobot badan rata-rata sebesar 0,308301% X 1= 1 74,141= 0,74141 cm 100 0, Y = 0, ,3 = 0,15199 kg = 151,99 g Setiap peningkatan 0,74141 cm variabel tinggi pundak (X 1 ) akan meningkatkan bobot badan rata-rata domba Garut jantan sebesar 151,99 g. 1 0, ,99 = 205 g Setiap peningkatan 1 cm variabel tinggi pundak (X 1 ) akan meningkatkan bobot badan rata-rata domba Garut jantan sebesar 205 g. 61
15 Lampiran 11. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Garut Jantan (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) Garut Z 1 0, , ,9826 ** Z 2 0, , ,9827 ** Z 3 0, , ,9826 ** Z 4 0, , ,9825 ** Z 5 0, , ,9827 ** Z 6 0,7279 0, ,9825 ** Z 7 0, , ,9828 ** Z 8 0,5522 0, ,9825 ** Z 9 0, , ,9827 ** Z 10 0, , ,9825 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel) Lampiran 12. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Garut Betina (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) Garut Z 1 0, , ,2459 ** Z 2 0, , ,2460 ** Z 3 0, , ,2459 ** Z 4 0,5133 0, ,2461 ** Z 5 0, , ,2460 ** Z 6 0, , ,2459 ** Z 7 0, , ,2459 ** Z 8 0, , ,2459 ** Z 9 0, , ,2461 ** Z 10 0, , ,2460 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel) 62
16 Lampiran 13. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Ekor Tipis Jantan (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) DET Z 1 0, , ,8521 ** Z 2 0, , ,8521 ** Z 3 0, , ,8521 ** Z 4 0, , ,8521 ** Z 5 0, , ,8521 ** Z 6 0, , ,8521 ** Z 7 0, , ,8521 ** Z 8 0, , ,8522 ** Z 9 0, , ,8521 ** Z 10 0, , ,8520 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel), DET = Ekor Tipis Lampiran 14. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Ekor Tipis Betina (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) DET Z 1 0, , ,74267 ** Z 2 0, , ,74268 ** Z 3 0, , ,74267 ** Z 4 0, , ,74268 ** Z 5 0, , ,74266 ** Z 6 0, , ,74267 ** Z 7 0, , ,74268 ** Z 8 0, , ,74266 ** Z 9 0, , ,74268 ** Z 10 0, , ,74265 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel), DET = Ekor Tipis 63
17 Lampiran 15. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Ekor Gemuk Jantan (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) DEG Z 1 0, , ,4028 ** Z 2 0, , ,4029 ** Z 3 0, , ,4028 ** Z 4 0, , ,4028 ** Z 5 0, , ,4028 ** Z 6 0, , ,4029 ** Z 7 0, , ,4028 ** Z 8 0, , ,4029 ** Z 9 0, , ,4028 ** Z 10 0, , ,4028 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel), DEG = Ekor Gemuk Lampiran 16. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi, Galat Baku dan T-Hitung pada Ekor Gemuk Betina (Sex) (Z i ) Koefisien Regresi (ci) Galat Baku s (ci) t-hitung t (ci) Taraf signifikan (α) DEG Z 1 0, , ,1920 ** Z 2 0, , ,1920 ** Z 3 0, , ,1920 ** Z 4 0, , ,1920 ** Z 5 0, , ,1920 ** Z 6 0, , ,1920 ** Z 7 0, , ,1920 ** Z 8 0, , ,1920 ** Z 9 0, , ,1920 ** Z 10 0, , ,1920 ** Keterangan: Z 1 = Tinggi Pundak, Z 2 = Tinggi Pinggul, Z 3 = Panjang Badan, Z 4 = Lebar Dada, Z 5 = Dalam Dada, Z 6 = Lebar Pinggul, Z 7 = Lebar Kelangkang, Z 8 = Panjang Kelangkang, Z 9 = Lingkar Dada, Z 10 = Lingkar Kanon, ** = Sangat Nyata (t-hitung > t-tabel), DEG = Ekor Gemuk 64
18 Lampiran 17. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Garut Jantan (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) Garut X 1 0, ,141 0, X 2 0, ,763 0, X 3 0, ,697 0, X 4 0, ,188 0, X 5 0, ,125 0, X 6 0, ,531 0, X 7 0, ,228 0, X 8 0, ,766 0, X 9 0, ,875 0, X 10 1, ,7250 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon Lampiran 18. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Garut Betina (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) Garut X 1 0, ,258 0, X 2 0, ,176 0, X 3 0, ,227 0, X 4 0, ,842 0, X 5 0, ,327 0, X 6 0, ,964 0, X 7 0, ,497 0, X 8 0, ,418 0, X 9 0, ,091 0, X 10 0, ,7424 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon 65
19 Lampiran 19. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Ekor Tipis Jantan (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) DET X 1 0, ,391 0, X 2 0, ,442 0, X 3 0, ,206 0, X 4 0, ,424 0, X 5 0, ,852 0, X 6 0, ,424 0, X 10 0, ,242 0, X 8 0, ,061 0, X 6 0, ,515 0, X 7 1, ,5758 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, DET = Ekor Tipis Lampiran 20. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Ekor Tipis Betina (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) DET X 1 0, ,700 0, X 2 0, ,106 0, X 3 0, ,418 0, X 4 0, ,691 0, X 5 0, ,217 0, X 6 0, ,858 0, X 7 0, ,376 0, X 8 0, ,818 0, X 9 0, ,227 0, X 10 0, ,5000 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, DET = Ekor Tipis 66
20 Lampiran 21. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Ekor Gemuk Jantan (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) DEG X 1 0, ,84 0, X 2 0, ,17 0, X 3 0, ,36 0, X 4 0, ,05 0, X 5 0, ,44 0, X 6 0, ,40 0, X 7 0, ,81 0, X 8 0, ,30 0, X 9 0, ,85 0, X 10 0, ,000 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, DEG = Ekor Gemuk Lampiran 22. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Elastisitas dan Ranking pada Ekor Gemuk Betina (Sex) (X i ) Koefisien Regresi (bi) Nilai Rata-rata Elastisitas (Ei) Ranking (Urutan) DEG X 1 0, ,559 0, X 2 0, ,336 0, X 3 0, ,186 0, X 4 0, ,273 0, X 5 0, ,064 0, X 6 0, ,582 0, X 7 0, ,500 0, X 8 0, ,500 0, X 9 0, ,273 0, X 10 0, ,4091 0, Keterangan: X 1 = Tinggi Pundak, X 2 = Tinggi Pinggul, X 3 = Panjang Badan, X 4 = Lebar Dada, X 5 = Dalam Dada, X 6 = Lebar Pinggul, X 7 = Lebar Kelangkang, X 8 = Panjang Kelangkang, X 9 = Lingkar Dada, X 10 = Lingkar Kanon, DEG = Ekor Gemuk 67
21 Lampiran 23. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Garut Jantan Urutan Elastisitas Tubuh* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) Garut Lingkar Dada 190,96 Tinggi Pundak 204,92 Lebar Dada 787,16 Tinggi Pinggul 191,79 Lingkar Kanon 1.364,87 Panjang Badan 154,87 Lebar Pinggul 567,78 Lebar Kelangkang 486,65 Dalam Dada 221,12 Panjang Kelangkang 265,10 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi Lampiran 24. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Garut Betina Ukuran Elastisitas* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) Garut Lingkar Dada 169,47 Tinggi Pundak 191,40 Tinggi Pinggul 165,63 Panjang Kelangkang 572,78 Lebar Kelangkang 680,61 Panjang Badan 165,41 Lebar Dada 583,96 Lingkar Kanon 934,55 Lebar Pinggul 403,39 Dalam Dada 181,23 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi 68
22 Lampiran 25. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Ekor Tipis Jantan Ukuran Elastisitas* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) DET Lingkar Dada 187,58 Tinggi Pundak 162,03 Tinggi Pinggul 163,10 Panjang Kelangkang 516,05 Lebar Pinggul 661,86 Panjang Badan 145,10 Lingkar Kanon 1.137,01 Lebar Dada 464,35 Lebar Kelangkang 425,99 Dalam Dada 207,24 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi, DET = Ekor Tipis Lampiran 26. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Ekor Tipis Betina Ukuran Elastisitas* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) DET Lingkar Dada 75,56 Lebar Kelangkang 298,67 Tinggi Pinggul 60,04 Panjang Badan 58,87 Panjang Kelangkang 193,21 Lebar Dada 230,20 Lebar Pinggul 239,10 Tinggi Pundak 51,70 Lingkar Kanon 116,59 Dalam Dada 23,77 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi, DET = Ekor Tipis 69
23 Lampiran 27. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Ekor Gemuk Jantan Ukuran Elastisitas* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) DEG Lingkar Dada 163,37 Lebar Dada 578,64 Panjang Badan 116,99 Lebar Kelangkang 457,98 Lebar Pinggul 495,00 Tinggi Pundak 109,59 Tinggi Pinggul 89,54 Lingkar Kanon 679,58 Dalam Dada 161,78 Panjang Kelangkang 197,72 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi, DEG = Ekor Gemuk Lampiran 28. Elastisitas Ukuran Tubuh Diamati terhadap Bobot Badan Ekor Gemuk Betina Ukuran Elastisitas* Peningkatan Bobot Badan pada Setiap Peningkatan 1 cm Ukuran Diamati (g) DEG Lingkar Dada 254,93 Tinggi Pinggul 213,57 Lebar Kelangkang 690,05 Panjang Badan 176,27 Panjang Kelangkang 491,90 Tinggi Pundak 142,40 Lebar Pinggul 444,94 Dalam Dada 205,08 Lebar Dada 334,97 Lingkar Kanon 586,51 Keterangan: * = Diukur dari Tertinggi, DEG = Ekor Gemuk 70
24 Lampiran 29. Gambar Pengukuran Linear Tubuh Diamati (a) Pengukuran Tinggi Pundak (X 1 ) (b) Pengukuran Tinggi Pinggul (X 2 ) (c) Pengukuran Panjang Badan (X 3 ) (d) Pengukuran Lebar Dada (X 4 ) (e) Pengukuran Dalam Dada (X 5 ) (f) Pengukuran Lebar Pinggul (X 6 ) 71
25 (g) Pengukuran Lebar Kelangkang (X 7 ) (h) Pengukuran Panjang Kelangkang (X 8 ) (f) Pengukuran Lingkar Dada (X 9 ) (g) Pengukuran Lingkar Kanon (X 10 ) (k) Penimbangan Bobot Badan (Y) 72
26 Lampiran 30. Gambar Diamati (a) Garut Jantan (b) Garut Betina Sumber: Infoternak (2010 a ) (c) Ekor Tipis Jantan (d) Ekor Tipis Betina Sumber: Adjie (2009) Sumber: Infoternak (2010 b ) (e) Ekor Gemuk Jantan (f) Ekor Gemuk Betina 73
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL III TNR 1 Space.0 STATISTIK
Διαβάστε περισσότεραSebaran Peluang Gabungan
Sebaran Peluang Gabungan Peubah acak dan sebaran peluangnya terbatas pada ruang sampel berdimensi satu. Dengan kata lain, hasil percobaan berasal dari peubah acak yan tunggal. Tetapi, pada banyak keadaan,
Διαβάστε περισσότεραTINJAUAN PUSTAKA. Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur. bilangan riil (Purcell dan Varberg, 1987).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Bilangan Riil Definisi Bilangan Riil Sekumpulan bilangan (rasional dan tak-rasional) yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya dan nol dinamakan bilangan
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Multivariabel I
Fungsi Dua Peubah atau Lebih dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 dengan Dua Peubah Real dengan Dua Peubah Real Pada fungsi satu peubah f : D R R D adalah daerah asal (domain) suatu fungsi
Διαβάστε περισσότεραAnalisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST. Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST Ulangan Jumlah Purata
LAMPIRAN 24 Lampiran 1 Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Wortel pada Umur 30 HST Tabel Tinggi Tanaman (cm) Wortel pada Umur 30 HST 0 7,4 8,0 9,0 24,40 8,13 2,5 8,8 8,2 9,0 26,00 8,67 5 9,2 9,0 9,0 27,20
Διαβάστε περισσότεραPERSAMAAN KUADRAT. 06. EBT-SMP Hasil dari
PERSAMAAN KUADRAT 0. EBT-SMP-00-8 Pada pola bilangan segi tiga Pascal, jumlah bilangan pada garis ke- a. 8 b. 6 c. d. 6 0. EBT-SMP-0-6 (a + b) = a + pa b + qa b + ra b + sab + b Nilai p q = 0 6 70 0. MA-77-
Διαβάστε περισσότεραTabel 1 Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan
Rumus kandungan gula : Bks + K - Bk ------------------ x % Bs Keterangan : Bks = kertas saring. K = Kristal. Bk = kosong. Bs = sampel. Tabel Kombinasi perlakuan kompos, unsur kelumit, dan waktu penyemprotan
Διαβάστε περισσότεραTEORI PELUANG* TKS 6112 Keandalan Struktur. Pendahuluan
TKS 6112 Keandalan Struktur TEORI PELUANG* * www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Sebuah bangunan dirancang melalui serangkaian perhitungan yang cermat terhadap beban-beban rencana dan bangunan tersebut
Διαβάστε περισσότεραKONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS
KONSEP ASAS & PENGUJIAN HIPOTESIS HIPOTESIS Hipotesis = Tekaan atau jangkaan terhadap penyelesaian atau jawapan kepada masalah kajian Contoh: Mengapakah suhu bilik kuliah panas? Tekaan atau Hipotesis???
Διαβάστε περισσότεραSTRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
STRUKTUR BAJA 2 TKS 1514 / 3 SKS PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Winda Tri Wahyuningtyas Gati Annisa Hayu Plate Girder Plate girder adalah balok besar yang dibuat dari susunan yang disatukan
Διαβάστε περισσότεραPersamaan Diferensial Parsial
Persamaan Diferensial Parsial Turunan Parsial f (, ) Jika berubah ubah sedangkan tetap, adalah fungsi dari dan turunanna terhadap adalah f (, ) f (, ) f (, ) lim 0 disebut turunan parsialpertama dari f
Διαβάστε περισσότεραA. Distribusi Gabungan
HANDOUT PERKULIAHAN Mata Kuliah Pokok Bahasan : Statistika Matematika : Distibusi Dua peubah Acak URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Distribusi Gabungan Definisi 1: Peubah Acak Berdimensi Dua Jika S merupakan
Διαβάστε περισσότεραSistem Koordinat dan Fungsi. Matematika Dasar. untuk Fakultas Pertanian. Uha Isnaini. Uhaisnaini.com. Matematika Dasar
untuk Fakultas Pertanian Uhaisnaini.com Contents 1 Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem Koordinat dan Fungsi Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam
Διαβάστε περισσότεραKalkulus 1. Sistem Bilangan Real. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia
Kalkulus 1 Sistem Bilangan Real Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa
Διαβάστε περισσότεραTransformasi Koordinat 2 Dimensi
Transformasi Koordinat 2 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat 2 Dimensi Digunakan untuk mempresentasikan
Διαβάστε περισσότεραBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
digilib.uns.ac.id 7 BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Skema dan Prinsip Kerja Alat Gambar 3.1. Meja kerja portabel. Prinsip kerja dari meja kerja portabel ini adalah meja kerja yang mempunyai massa yang
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya.
Διαβάστε περισσότεραLampiran 1. Deskripsi varietas kedelai. Varietas Anjasmoro
Lampiran 1. Deskripsi varietas kedelai Varietas Anjasmoro Nama varietas Kategori SK : Anjasmoro : Varietas ungggul nasional (released variety) : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober tahun 2001 Tahun
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Multivariabel I
Limit dan Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Operasi Aljabar pada Pembahasan pada limit untuk fungsi dua peubah adalah memberikan pengertian mengenai lim f (x, y) = L (x,y) (a,b) Masalahnya adalah
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 2. Penetapan derajat infeksi mikoriza arbuskular
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data analisis awal tanah Jenis Analisis Satuan Nilai Kriteria ph H 2 O - 4,56 Masam C-Organik % 1,75 Rendah N-Total % 0,22 Sedang C/N Ratio - 7,95 Rendah P-tersedia (ppm) ppm
Διαβάστε περισσότεραSebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND LOGO
Sebaran Kontinu HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNAND Kompetensi menguraikan ciri-ciri suatu kurva normal menentukan luas daerah dibawah kurva normal menerapkan sebaran normal dalam
Διαβάστε περισσότεραLampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Dasar Penentuan Kandungan Pupuk Organik Granul Asumsi: a. Pengaplikasian POG pada budidaya tebu lahan kering dengan sistem tanam Double Row b. Luas lahan = 1 ha = 10000
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat
Διαβάστε περισσότεραKonvergen dalam Peluang dan Distribusi
limiting distribution Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com Jurusan Matematika July 5, 2014 Outline 1 Review 2 Motivasi 3 Konvergen dalam peluang 4 Konvergen dalam distribusi Back Outline 1 Review 2 Motivasi
Διαβάστε περισσότεραKALKULUS LANJUT. Integral Lipat. Resmawan. 7 November Universitas Negeri Gorontalo. Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November / 57
KALKULUS LANJUT Integral Lipat Resmawan Universitas Negeri Gorontalo 7 November 218 Resmawan (Math UNG) Integral Lipat 7 November 218 1 / 57 13.3. Integral Lipat Dua pada Daerah Bukan Persegipanjang 3.5
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii NASKAH SOAL TUGAS AKHIR iv HALAMAN PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi UCAPAN TERIMA KASIH vii INTISARI ix ABSTRACT x DAFTAR ISI xi DAFTAR
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.
Διαβάστε περισσότεραINVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS. Oleh MUHAMMAD FAJAR
INVESTIGASI EMPIRIS KEKUATAN UJI KPSS Oleh MUHAMMAD FAJAR 2016 ABSTRAK Judul Penelitian : Investigasi Empirik Kekuatan Uji KPSS Kata Kunci : Uji KPSS, Data Generating Process, Persentase Keputusan Salah
Διαβάστε περισσότεραL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LAMPIRAN I PENILAIAN POSTUR KERJA AKTUAL Postur Kerja Memindahkan Biscuit ke Mesin Timbang Manual Tabel A Tabel B Bagian Tubuh Skor Bagian Tubuh Skor Lengan Atas 1 Batang Tubuh 2 Lengan
Διαβάστε περισσότεραBAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT. Gedung Kampus di Kota Palembang yang terdiri dari 11 lantai tanpa basement
BAB III PERHITUNGAN TANGGA DAN PELAT 3.1. Analisis Beban Gravitasi Beban gravitasi adalah beban ang bekerja pada portal dan berupa beban mati serta beban hidup. Bangunan ang akan dianalisis pada penulisan
Διαβάστε περισσότεραS T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 SEBARAN PELUANG II. SEBARAN PELUANG Ruang Contoh (S) adalah Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan.
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Rantai Markov Waktu Kontinu Peluang Kesetimbangan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai rantai markov waktu kontinu yang
Διαβάστε περισσότεραLampiran 1. Hasil identifikasi sampel
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 55 Lampiran 1. (lanjutan) 56 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pinang (Areca catechu L.) (a) Keterangan: a. Pohon pinang b. Pelepah pinang (b) 57 Lampiran 3. Gambar tumbuhan
Διαβάστε περισσότεραANALISIS LITAR ELEKTRIK OBJEKTIF AM
ANALSS LTA ELEKTK ANALSS LTA ELEKTK OBJEKTF AM Unit Memahami konsep-konsep asas Litar Sesiri, Litar Selari, Litar Gabungan dan Hukum Kirchoff. OBJEKTF KHUSUS Di akhir unit ini anda dapat : Menerangkan
Διαβάστε περισσότεραHendra Gunawan. 16 April 2014
MA101 MATEMATIKA A Hendra Gunawan Semester II, 013/014 16 April 014 Kuliah yang Lalu 13.11 Integral Lipat Dua atas Persegi Panjang 13. Integral Berulang 13.3 33Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi
Διαβάστε περισσότεραSOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I
SOALMANDIRITINGKATSMA/MA/Sederajat ASAHTERAMPILMATEMATIKA(ASTRAMATIKA)XX I 1-cos(x-a) 1.Hasildari lim =. x a (x-a)sin3(x-a) 2.Jumlahnsukupertamaderetaritmetikaadalah Sn =5 n 2-7n. Jikaasukupertamadanbbedaderettersebut,maka13a+3b=.
Διαβάστε περισσότερα2 m. Air. 5 m. Rajah S1
FAKULI KEJURUERAAN AL 1. Jika pintu A adalah segi empat tepat dan berukuran 2 m lebar (normal terhadap kertas), tentukan nilai daya hidrostatik yang bertindak pada pusat tekanan jika pintu ini tenggelam
Διαβάστε περισσότεραANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA ABSTRAK
ANALISIS KORELASI DEBIT BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI KONDISI KETERSEDIAAN DATA DI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Agung M Alamsyah NRP : 9521037 NIRM : 41077011950298 Pembimbing : Dr. Ir. Agung Bagiawan
Διαβάστε περισσότερα50 cm. 30 cm J1M1 J1M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J3M1 J2M2 J3M0 J2M1
Lampiran 1. Bagan plot penelitian 50 cm J3M2 J1M0 J2M0 J1M1 50 cm J1M1 30 cm J1M2 U J2M1 J1M2 J2M2 S J3M0 J3M2 J1M0 J2M0 J1M0 J3M0 J2M2 J3M1 J2M1 J3M1 I J2M2 II J2M0 III J1M2 J3M0 J3M2 J1M1 J2M1 J3M1 Lampiran
Διαβάστε περισσότεραTH3813 Realiti Maya. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun. Transformasi kompaun
TH383 Realiti Maa Transformasi 3D menggunakan multiplikasi matriks untuk hasilkan kompaun transformasi menggunakan kompaun transformasi - hasilkan sebarang transformasi dan ungkapkan sebagai satu transformasi
Διαβάστε περισσότεραBABIV HASILANALISISDANPEMBAHASAN. dengan sampelresponden adalah paramanajeryang bekerjadiperusahaan
BABIV HASILANALISISDANPEMBAHASAN 4.1.GambaranUmumResponden Penelitian inidilakukan padaperusahaan manufakturdisemarang, dengan sampelresponden adalah paramanajeryang bekerjadiperusahaan manufaktursemarangskalamenengahbesar.berikutiniadalahtabelyang
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Gambar Editor Input Specimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Editor Input Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia Lampiran 2 Gambar Hasil Moment-Curvature Speimen DN_SP50_R0_230 dengan Cumbia 107 Lampiran 3 Gambar Hasil Momen Axial
Διαβάστε περισσότεραBAB 3 PERENCANAAN TANGGA
BAB 3 PERENCANAAN TANGGA 3.1. Uraian Umum Semakin sedikit tersedianya luas lahan yang digunakan untuk membangun suatu bangunan menjadikan perencana lebih inovatif dalam perencanaan, maka pembangunan tidak
Διαβάστε περισσότεραBilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat. March 5, 2016
Bilangan Euler(e) Rukmono Budi Utomo 30115301 Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat March 5, 2016 Asal Usul Bilangan Euler e 1 1. Bilangan Euler 2 3 4 Asal Usul Bilangan Euler e Bilangan Euler atau e = 2, 7182818284...
Διαβάστε περισσότεραB. Landasan Teori...25 C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN.. 26 A. Bahan dan Alat 26 B. Alur Penelitian.26 C. Analisis Hasil.. 29 BAB IV.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING..ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.. iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN..v MOTTO.. vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR..xi
Διαβάστε περισσότεραBAB III METODOLOGI PERENCANAAN. Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah.
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Bagan Alir Perencanaan Ulang Bagan alir (flow chart) adalah urutan proses penyelesaian masalah. MULAI Data struktur atas perencanaan awal, As Plan Drawing Penentuan beban
Διαβάστε περισσότεραCiri-ciri Taburan Normal
1 Taburan Normal Ciri-ciri Taburan Normal Ia adalah taburan selanjar Ia adalah taburan simetri Ia adalah asimtot kepada paksi Ia adalah uni-modal Ia adalah keluarga kepada keluk Keluasan di bawah keluk
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN TANGGA
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Dasar Perencanaan 4.1.1. Gambaran Umum Gambar 4.1. Tampak Atas Rencana Tangga Gambar 4.. Detail Rencana Tangga 8 9 4.1.. Identifikasi Data dari perencanaan tangga yakni :
Διαβάστε περισσότεραMA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 2 Peluang dan Eks
MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 2 Peluang dan SMART AND STOCHASTIC MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Bab 2 Peluang dan SMART AND STOCHASTIC Ilustrasi Fungsi Peluang Bersama Peluang Bersama - Diskrit
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP
BAB 4 PERENCANAAN PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP 41 Perencanaan Pelat Lantai dan Pelat Atap 5 4 3 1 500 500 500 500 I I 300 A B E G B A G C C D D F F H F E D D C C C D F F F D C D D F F F D D D D F F F D
Διαβάστε περισσότεραEEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet
UNIVERSITI SAINS MALAYSIA PUSAT PENGAJIAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK DAN ELEKTRONIK EEU104 - Teknologi Elektrik - Tutorial 11; Sessi 2000/2001 Litar magnet 1. Satu litar magnet mempunyai keengganan S = 4 x
Διαβάστε περισσότεραADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Misalkan terdapat N buah besaran A µ dalam sistem koordinat {x µ } dan N
Lampiran 1 Tensor dan Operasinya Skalar,Vektor dan Tensor Misalkan terdapat N buah besaran A µ dalam sistem koordinat {x µ } dan N buah besaran A µ dalam sistem koordinat lain {x µ } dengan µ = 1, 2, 3...,
Διαβάστε περισσότεραPumping Lemma. Semester Ganjil 2013 Jum at, Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc
Semester Ganjil 2013 Jum at, 08.11.2013 Dosen pengasuh: Kurnia Saputra ST, M.Sc Email: kurnia.saputra@gmail.com Jurusan Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala
Διαβάστε περισσότεραModel Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim
Model Mangsa Pemangsa dengan Pengaruh Musim Yudi Arpa #1, Muhammad Subhan #, Riry Sriningsih # #Jurusan Matematika, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, 25131, Telp. (0751) 444648,
Διαβάστε περισσότεραBAB 4 HASIL KAJIAN. dengan maklumat latar belakang responden, impak modal sosial terhadap prestasi
BAB 4 HASIL KAJIAN 4.1 Pengenalan Bahagian ini menghuraikan tentang keputusan analisis kajian yang berkaitan dengan maklumat latar belakang responden, impak modal sosial terhadap prestasi pendidikan pelajar
Διαβάστε περισσότεραKalkulus Elementer. Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018
Kalkulus Elementer Nanda Arista Rizki, M.Si. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman 2018 Nanda Arista Rizki, M.Si. Kalkulus Elementer 1/83 Referensi: 1 Dale Varberg, Edwin
Διαβάστε περισσότεραKalkulus 1. Sistem Koordinat. Atina Ahdika, S.Si, M.Si. Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia. Sistem Koordinat
Kalkulus 1 Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa macam sistem koordinat, yaitu:
Διαβάστε περισσότεραTOPIK 1 : KUANTITI DAN UNIT ASAS
1.1 KUANTITI DAN UNIT ASAS Fizik adalah berdasarkan kuantiti-kuantiti yang disebut kuantiti fizik. Secara am suatu kuantiti fizik ialah kuantiti yang boleh diukur. Untuk mengukur kuantiti fizik, suatu
Διαβάστε περισσότεραPERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM KM 7+000
PERENCANAAN JALAN ALTERNATIF & PERKERASAN LENTUR TANJUNG SERDANG KOTABARU,KALIMANTAN SELATAN KM 4+000 KM 7+000 LATAR BELAKANG TUJUAN DAN BATASAN MASALAH METODOLOGI PERENCANAAN HASIL Semakin meningkatnya
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 3: Diskrit Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ilustrasi 1 Perilaku bunuh diri kini kian menjadi-jadi. Hesti (nama sebenarnya) adalah sebuah contoh. Dia pernah melakukan percobaan bunuh diri,
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii DEDIKASI iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xvii
Διαβάστε περισσότεραLOGIKA MATEMATIKA. MODUL 1 Himpunan. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 )
LOGIKA MATEMATIKA MODUL 1 Himpunan Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2012 年 04 月 08 日 ( 日 ) Himpunan I. Definisi dan Notasi Himpunan adalah kumpulan sesuatu yang didefinisikan
Διαβάστε περισσότεραRUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN
Jurnal Teknologi, 38(C) Jun 003: 5 8 Universiti Teknologi Malaysia RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN 5 RUMUS AM LINGKARAN KUBIK BEZIER SATAHAN YEOH WENG KANG & JAMALUDIN MD. ALI Abstrak. Rumus untuk
Διαβάστε περισσότεραHairunnizam Wahid Jaffary Awang Kamaruddin Salleh Rozmi Ismail Universiti Kebangsaan Malaysia
Hairunnizam Wahid Jaffary Awang Kamaruddin Salleh Rozmi Ismail Universiti Kebangsaan Malaysia Jadual 1: Sekolah yang dijadikan Sampel kajian Bil Nama Sekolah 1 SAM Sg. Merab Luar, Sepang 2 SAM Hulu Langat
Διαβάστε περισσότεραUkur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri. Sakdiah Basiron
Ukur Kejuruteraan DDPQ 1162 Ukur Tekimetri Sakdiah Basiron TEKIMETRI PENGENALAN TAKIMETRI ADALAH SATU KAEDAH PENGUKURAN JARAK SECARA TIDAK LANGSUNG BAGI MENGHASILKAN JARAK UFUK DAN JARAK TEGAK KEGUNAAN
Διαβάστε περισσότεραNama Mahasiswa: Retno Palupi Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS
Nama Mahasiswa: Retno Palupi 3110100130 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA Ir. Heppy Kristijanto, MS Pendahuluan Metodologi Preliminary Desain Perencanaan Struktur Sekunder Perencanaan
Διαβάστε περισσότεραTransformasi Koordinat 3 Dimensi
Transformasi Koordinat 3 Dimensi RG141227 - Sistem Koordinat dan Transformasi Semester Gasal 2016/2017 Ira M Anjasmara PhD Jurusan Teknik Geomatika Sistem Koordinat Tiga Dimensi (3D) Digunakan untuk mendeskripsikan
Διαβάστε περισσότεραBAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR
BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR 5.1 Output Penulangan Kolom Dari Program Etabs ( gedung A ) Setelah syarat syarat dalam pemodelan struktur sudah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan SNI, maka
Διαβάστε περισσότεραPeta Konsep. 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI
Bab 5 FUNGSI TRIGONOMETRI Peta Konsep 5.1 Sudut Positif dan Sudut Negatif 5. 6 Fungsi Trigonometri Bagi Sebarang Sudut FUNGSI TRIGONOMETRI 5. Graf Fungsi Sinus, Kosinus dan Tangen 5.4 Identiti Asas 5.5
Διαβάστε περισσότεραLAMPIRAN. Fixed-effects (within) regression Number of obs = 364 Group variable (i): kode Number of groups = 26
LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Chow Test Model Pertama Hipotesis: Ho: Pooled Least Square Ha: Fixed Effect Method Decision Rule: Tolak Ho apabila P-value < α Fixed-effects (within) regression Number of obs =
Διαβάστε περισσότεραBAB TIGA METODOLOGI KAJIAN. terperinci tentang reka bentuk kajian, populasi dan sampel kajian, tempat kajian, tata
BAB TIGA METODOLOGI KAJIAN 3. Pengenalan Tumpuan utama bab ini adalah untuk membincangkan dan menghurai secara terperinci tentang reka bentuk kajian, populasi dan sampel kajian, tempat kajian, tata cara
Διαβάστε περισσότεραPENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENGEMBANGAN INSTRUMEN OLEH : IRFAN (A1CI 08 007) PEND. MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 A. Definisi Konseptual Keterampilan sosial merupakan kemampuan
Διαβάστε περισσότεραPengantar Proses Stokastik
Bab 3: Diskrit Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ilustrasi 1 Matriks Peluang Transisi Matriks Stokastik Chapman-Komogorov Equations Peluang Transisi Tak Bersyarat Perilaku bunuh diri kini kian
Διαβάστε περισσότεραSMJ minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai. bahagian hujung cakera. Dengan data dan anggapan yang dibuat:
SOALAN 1 Cakera dengan garis pusat d berputar pada halaju sudut ω di dalam bekas mengandungi minyak seperti yang dilakarkan dalam Rajah S2. Minyak tersebut mempunyai kelikatan µ. Anggap bahawa susuk halaju
Διαβάστε περισσότεραMatematika
Sistem Bilangan Real D3 Analis Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia Sistem Bilangan Real Himpunan: sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. 1 Himpunan mahasiswa D3 Analis Kimia angkatan
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Lingkup Kajian... 3 1.3.
Διαβάστε περισσότεραLampiran 1. Hasil identifikasi sampel
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 53 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pinang, biji pinang, sabut buah pinang dan simplisia sabut buah pinang (Areca catechu L.) Gambar pohon pinang Gambar biji pinang Gambar
Διαβάστε περισσότεραDaftar notasi. jarak s 2, mm 2. lebar dari muka tekan komponen struktur, mm.
LAMPIRAN 467 Daftar notasi E c = modulus elastisitas beton, MPa. Es = modulus elastisitas baja tulangan non-prategang, MPa. f c = kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari, MPa. h = tinggi total
Διαβάστε περισσότεραSTUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG ABSTRAK
STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG Annisaa Dwiretnani NRP: 0721001 Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK Dalam beberapa situasi, stabilisasi
Διαβάστε περισσότεραTegangan Permukaan. Kerja
Tegangan Permukaan Kerja Cecair lebih cenderung menyesuaikan bentuknya ke arah yang luas permukaan yang minimum. Titisan cecair berbentuk sfera kerana nisbah luas permukaan terhadap isipadu adalah kecil.
Διαβάστε περισσότεραELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1
MAKTAB RENDAH Add SAINS your company MARA BENTONG slogan Bab 1 ELEKTRIK KEMAHIRAN TEKNIKAL : BAB 1 LOGO Kandungan 1 Jenis Litar Elektrik 2 Meter Pelbagai 3 Unit Kawalan Utama 4 Kuasa Elektrik 1 1.1 Jenis
Διαβάστε περισσότεραPENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI
155 Lampiran 6 Yayan Sumaryana, 2014 PENGARUHKEPEMIMPINANINSTRUKSIONAL KEPALASEKOLAHDAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI DI KOTA SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia
Διαβάστε περισσότεραLAPORAN KAJIAN: JUMLAH PENGAMBILAN AIR DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN MENGIKUT JANTINA KOD KURSUS: STQS 1124 NAMA KURSUS: STATISTIK II
LAPORAN KAJIAN: JUMLAH PENGAMBILAN AIR DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN MENGIKUT JANTINA KOD KURSUS: STQS 114 NAMA KURSUS: STATISTIK II DISEDIAKAN OLEH: (KUMPULAN 3D) 1. SORAYYA ALJAHSYI BINTI SALLEH A154391.
Διαβάστε περισσότεραBAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH
BAB VI PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH 6.1. Perancangan Abutment Abutment jembatan terbebani oleh jembatan rangka baja bentang 40 m, sehingga analisis kekuatan abutment berdasarkan beban - beban yang diperoleh
Διαβάστε περισσότεραPerhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc)
4.3 PERHITUNGAN DRAINASE 4% 2% 2% 4% 3.0 3.5 3.5 3.5 3.5 3.0 Perhitungan saluran ini dengan anggapan saluran di sebelah kanan dan kiri jalan sama. 1. Perhitungan waktu konsentrasi (tc) tof 2 3,28L nd 0,167
Διαβάστε περισσότεραDETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN
DETERMINATION OF CFRP PLATE SHEAR MODULUS BY ARCAN TEST METHOD SHUKUR HJ. ABU HASSAN OBJEKTIF KAJIAN Mendapatkan dan membandingkan nilai tegasan ricih, τ, dan modulus ricih, G, bagi plat CFRP yang berorientasi
Διαβάστε περισσότεραDAFTAR NOTASI. adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm. adalah luas efektif penampang, mm2. adalah luas efektif pelat sayap, mm2
DAFTAR NOTASI SNI 03-1729-2002 A a A e A f a r A s A w b b f b cf b s C b C r C v D d d b d c adalah luas penampang, mm2 adalah jarak antara dua pengaku vertikal, mm adalah luas efektif penampang, mm2
Διαβάστε περισσότεραLATAR BELAKANG BATASAN MASALAH
LATAR BELAKANG Wilayah Indonesia yang terletak di antara 3 lempeng tektonik utama di dunia, interaksi antara ke tiga lempeng utama tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi gempa.
Διαβάστε περισσότεραFAKULTI PENDIDIKAN UNIVERSITI MALAYA KUALA LUMPUR
FAKULTI PENDIDIKAN UNIVERSITI MALAYA 59990 KUALA LUMPUR Guru Sekolah Agama yang dihormati Terlebih dahulu diucapkan terimakasih di atas kemudian anda untuk memberi kerjasama dalam kaji selidik ini. Tujuan
Διαβάστε περισσότερα( 2 ( 1 2 )2 3 3 ) MODEL PT3 MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA = + ( 3) ( 4 9 ) 2 (4 3 4 ) 3 ( 8 3 ) ( 3.25 )
(1) Tentukan nilai bagi P, Q, dan R MODEL PT MATEMATIK A PUSAT TUISYEN IHSAN JAYA 1 P 0 Q 1 R 2 (4) Lengkapkan operasi di bawah dengan mengisi petak petak kosong berikut dengan nombor yang sesuai. ( 1
Διαβάστε περισσότεραKANDUNGAN BAB PERKARA HALAMAN PENGESAHAN STATUS TESIS PENGESAHAN PENYELIA HALAMAN JUDUL PENGAKUAN PENGHARGAAN ABSTRAK ABSTRACT
vii KANDUNGAN BAB PERKARA HALAMAN PENGESAHAN STATUS TESIS PENGESAHAN PENYELIA HALAMAN JUDUL i PENGAKUAN ii DEDIKASI iii PENGHARGAAN iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KANDUNGAN vii SENARAI JADUAL xiv SENARAI RAJAH
Διαβάστε περισσότεραInstitut Pendidikan Guru, Kampus Tuanku Bainun, Bukit Mertajam, Pulau Pinang. Diterima untuk diterbitkan pada: 1 April 2012
41 PERBANDINGAN KAEDAH MENGGUNAKAN KAD PERMAINAN DAN BUKU BESAR BAGI MENINGKATKAN PENCAPAIAN MURID TAHUN 4 DALAM TOPIK PENYESUAIAN TUMBUHAN TERHADAP CUACA MELAMPAU 1 Lim Carol Amir Hamzah Sharaai 1 Institut
Διαβάστε περισσότεραPembinaan Homeomorfisma dari Sfera ke Elipsoid
Matematika, 003, Jilid 19, bil., hlm. 11 138 c Jabatan Matematik, UTM. Pembinaan Homeomorfisma dari Sfera ke Elipsoid Liau Lin Yun & Tahir Ahmad Jabatan Matematik, Fakulti Sains Universiti Teknologi Malasia
Διαβάστε περισσότεραJika X ialah satu pembolehubah rawak diskret yang mewakili bilangan hari hujan dalam seminggu, senaraikan semua nilai yang mungkin bagi X.
BAB 8 : TABURAN KEBARANGKALIAN Sesi 1 Taburan Binomial A. Pembolehubah rawak diskret Contoh Jika X ialah satu pembolehubah rawak diskret yang mewakili bilangan hari hujan dalam seminggu, senaraikan semua
Διαβάστε περισσότεραKEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA
Makmal Mekanik Pepejal KEKUATAN KELULI KARBON SEDERHANA 1.0 PENGENALAN Dalam rekabentuk sesuatu anggota struktur yang akan mengalami tegasan, pertimbangan utama ialah supaya anggota tersebut selamat dari
Διαβάστε περισσότερα1. DATA PERANCANGAN : a. Daya Lintas Lalu lintas kereta api setiap hari yang direncanakan untuk melalui trase jalan adalah :
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 011-01 MATA KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI (3 SKS) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FINAL MANUSCRIPT Kelas : Kelas A Dosen : Sri
Διαβάστε περισσότεραSTQS1124 STATISTIK II LAPORAN KAJIAN TENTANG GAJI BULANAN PENSYARAH DAN STAF SOKONGAN DI PUSAT PENGAJIAN SAINS MATEMATIK (PPSM), FST, UKM.
STQS114 STATISTIK II LAPORAN KAJIAN TENTANG GAJI BULANAN PENSYARAH DAN STAF SOKONGAN DI PUSAT PENGAJIAN SAINS MATEMATIK (PPSM), FST, UKM. Dihantar kepada : Puan Rofizah Binti Mohammad @ Mohammad Noor Disediakan
Διαβάστε περισσότερα